(11)(Keep Messing)

229 39 7
                                    

Thank you so much for your support
It makes me happy a lot❤️
Makasih juga buat dukungan kalian lewat komen&vote, bener-bener bikin semangat nulis.
Here new chapter, enjoy

——————————START——————————

Satu frasa yang membuat Sakusa berhenti untuk panik, satu frasa yang membuat Sakusa ingin untuk memeluk Atsumu lebih lama.

"Aku kangen"

Frasa itu sering Atsumu ucapkan ketika dalam pesan dulu. Pesan yang sering Sakusa nanti namun juga hindari. Sakusa menantikan ucapan itu karena ia ingin Atsumu merasakan yang sama, tapi Sakusa menghindari karena ia tidak tahu berbuat apa untuk tanggapannya.

Seperti saat ini, Atsumu tidak berpikir bagaimana feromon itu akan memukul titik terlemahnya, Atsumu hanya merindukan kekasihnya yang selalu perhatian padanya. Atsumu sudah masa bodo dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Namun tidak bagi Sakusa. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Tentu ia menahan Rut nya dan syukurlah feromonnya yang keluar semakin menipis. Dengan segala gejolak hatinya, Sakusa membiarkan Atsumu memeluknya lebih lama.

Sepasang kekasih ini terdiam dalam keheningan. Tidak ada satupun yang memecahkannya karena mungkin bagi mereka, inilah yang terbaik.

"Gapapa kalau itu bisa memenuhi Rut mu," guma Atsumu dalam pelukan Sakusa.

Sakusa mengusap lembut kepala Atsumu yang bersandar di dadanya. Sakusa tersenyum dan menghela nafas. Ia tidak mengatakan atau menjawab pertanyaan Atsumu. Sakusa hanya mencium pucuk kepala Atsumu.

"Tidak apa, aku sudah baikan,"guma Sakusa setelah mencium lembut kepala Atsumu.

Atsumu melepas pelukannya, menatap setiap inci wajah Sakusa membuat Sakusa bingung namun ia tetap mengagumi wajah lucu Atsumu yang serius.

"Aku sudah siap untuk mating, Omi," cicit Atsumu setelah itu ia memutuskan pandangannya pada wajah Sakusa berganti menundukan kepalanya karena malu.

"Osamu meprovokasimu, jangan dengarkan," jawab Sakusa pelan. Atsumu menggelengkan kepalanya, tidak benar, Osamu tidak sepenuhnya memprovokasi dirinya.

Namun Sakusa tidak percaya, Atsumu adalah personal yang gampang terprovokasi apalagi ketika bersama suadara kembarnya.

"Atau kamu yang gak mau mating sama aku!" ujar Atsumu menggebu, ia menatap tajam kembali sosok Omi-nya membuat Sakusa tertawa kecil.

Sakusa mencium bibir mungil yang sejak tadi mengomel. Sakusa juga semakin mengunci pinggang Atsumu untuk tidak menjauh.

"Tentu saja aku mau, tapi aku juga ingin mengerti kamu, memahami kamu. Tidak perlu terburu, Atsumu," jelas Sakusa, kembali Sakusa menanggalkan ciuman di bibir Atsumu. Ciuman kali ini lebih lama dan membuat Atsumu menangkup kedua rahang Sakusa untuk tetap dalam ciuman yang diam ini.

Atsumu merindukan setiap sentuhan Sakusa terhadapnya, perhatian Sakusa, senyuman Sakusa, segalanya tentang Sakusa semenjak Sakusa mengurung diri darinya. Atsumu ini menumpahkan segalanya dalam cumbuan hangat.

Atsumu melepaskan ciuman, ia melihat wajah terkejut Sakusa namun tidak lama ia kembali menarik wajah Sakusa untuk bercumbu. Sakusa sudah menahan dan bahkan melepaskan paksa tapi Sakusa tidak tahu kenapa Atsumu begitu agresif.

Bahkan ketika Sakusa menutup bibirnya rapat, Atsumu memiliki banyak cara agar Sakusa membuka mulut untuknya. Atsumu menggigit bibir bawah Sakusa membuat Sakusa sedikit membuka mulut karena kesakitan sedikit.

Kesempatan kecil ini tidak pernah Atsumu sia-siakan. Atsumu semakin memperdalam cumbuannya, tangannya aktif melingkar di leher Sakusa dan duduk di atas pangkuan Sakusa semakin erat. Atsumu mengacak rambut belakang Sakusa membuat Sakusa tidak tahu harus berbuat apa.

[CRĂZY IN LÔVÈ : IM BETTER WITH YOU ] SAKUATSU HAIKYUU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang