(28)(Preparation)

117 20 4
                                    

Thank you for y'all support as always
Cerita ini gak akan berlanjut tanpa dukungan kalian semua.

Here's the new chap, enjoy

——————————START——————————

Sakusa sudah mengajukan cuti untuk beberapa hari melakukan persiapan pernikahannya. Beberapa pekerjaannya akan digantikan oleh sekretaris kantor dan juga pusat. Sakusa masih bisa mengerjakan pekerjaan yang masih bisa ia kerjakan dalam jarak yang jauh seperti pengecekan berkas dan lain-lain. Sakusa memang mendedikasi hidupnya untuk bekerja, tapi itu sebelum bertemu dengan Atsumu untuk kedua kalinya. Setelah bertemu dan memantapkan hidup bersama Atsumu, Sakusa mendedikasi hidupnya untuk Atsumu, lanjutnya pada pekerjaan. Entah seberapa cinta yang Sakusa bisa tunjukan pada dunia bahwa ia mencintai Atsumu, Sakusa tetap mendedikasi hidupnya pada Atsumu.

Meskipun begitu, ada di beberapa hari Sakusa fokus dengan pekerjaannya. Sakusa bangun tengah malam untuk membuka laptopnya dan mengecek berkas-berkas yang harus ia cek karena tugas seperti ini tidak bisa digantikan bahkan oleh sekretarisnya. Sakusa juga terkadang menghadiri pertemuan secara online dengan beberapa klien dan staff, terkadang Sakusa juga hadir di pertemuan kantor pusat yang ada di Tokyo. Meskipun dengan kesibukan itu, Sakusa tetap mendedikasikan hidupnya untuk Atsumu. Sakusa kerap meninggalkan pekerjaan bila Atsumu memanggil namanya. Sakusa kerap memberhentikan jemarinya yang sedang mengetik ketika Atsumu mengetuk pintu ruang kerjanya. Sakusa juga kerap kali menunda dan membatalkan janji bila Atsumu mengajaknya entah kemana.

Dalam hidup Sakusa, Atsumu adalah prioritas utama.

Namun, semua usaha Sakusa terlihat maniak dalam bekerja atau dalam kata lain workaholic di mata Atsumu. Atsumu terkadang membencinya meskipun ia tahu bahwa dirinya adalah prioritas Sakusa. Atsumu senang bila Sakusa meninggalkan pekerjaan hanya untuk menurutinya. Sakusa tengah cuti, cuti dari pekerjaan dan itu membuat Atsumu berpikir kenapa Sakusa masih terlibat dalam pekerjaan. Atsumu kesal, setiap ia harus menginterupsi Sakusa di pekerjaannya. Bila Atsumu mengatakannya, mereka berdua sendiri akan terlibat dalam kericuhan pendapat dan membuat momentum yang harusnya penuh persiapan ini hancur.

Sakusa tahu bahwa Atsumu menaruh rasa kesal dan jengkel terhadapnya. Ia sudah membujuk Atsumu dan memberikan Atsumu sisi terbaiknya, akan tetapi sepertinya Atsumu menghiraukan itu semua. Sakusa terus bergelut dengan Atsumu yang cemberut serta kesal dan itu menjadi tantangan yang sangat rumit untuknya. Bila dibilang Sakusa lelah, tentu ia merasakan lelah. Namun bagaimanapun, menumpahkannya pada Atsumu bukanlah pilihan terbaiknya. Itu juga akan menghancurkan hubungannya.

"Tsumu?"

Suara Sakusa memanggil di keheningan rumah. Langkah kakinya terus melangkah sampai ia menemukan Atsumu sedang duduk di meja makan dengan memakan satu kotak es krim berukuran medium. Sakusa membelikannya semalam, ketika ia pulang dari kantor pusat setelah melakukan pertemuan dengan klien perusahaan besar. Sakusa mengukir senyum ketika melihat Atsumu makan dengan raut yang senang. Sakusa ingat, Atsumu tidak mau memakan es krim yang ia belikan tapi pagi ini, dengan mata kepalanya sendiri, melihat Atsumu memakan buah tangannya.

Sakusa menarik kursi dan duduk disamping Atsumu. Menopang kepala dengan satu tangannya, senyuman yang masih terukir itu tidak pernah henti dari wajah Sakusa. Atsumu menghiraukannya namun Sakusa tetap menikmati pemandangan paginya. Dengan pipi yang mengembang karena es krim membuat Sakusa sangat gemas dengan Atsumu saat ini. Di dekatkan kepalanya perlahan dan mencium pipi Atsumu yang mengembang. Atsumu menoleh dan menatap tidak suka pada Sakusa yang tiba-tiba mencium pipinya.

[CRĂZY IN LÔVÈ : IM BETTER WITH YOU ] SAKUATSU HAIKYUU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang