(Bonus)(2)

160 25 10
                                    

Bonus Chapter : 2/3

--------------------

Atsumu keluar dari pesawat terbangnya. Dengan membawa koper hitam, Atsumu berjalan bersama penumpang lain untuk keluar dari pesawat melewati satu pintu. Belum sampai keluar, Atsumu sudah bisa melihat banyaknya orang menunggu di pintu yang ia lewati, mungkin beberapa keluarga dari penumpang lain. Langkah kaki Atsumu perlahan semakin cepat ketika ia melihat putri kecilnya yang sedang berdiri di salah satu penunggu di depan pintu. Atsumu berlari kecil ketika ia sudah berada di luar pintu dan ia dekap dengan erat putri kecilnya itu bahkan ketika sang putri terus memanggilnya dengan antusias karena ia bisa memeluk sang Dadda kembali. Sakusa yang ada di belakang putri kecil, sebelumnya, kini mengambil koper yang di bawa Atsumu dan menuntun Atsumu yang sedang menggendong Asami, putri kecilnya untuk keluar dari bandara dan pulang ke rumah mereka.

Setibanya di rumah, Asami masih enggan untuk lepas darin gendongan sang Dadda. Asami bahkan tertidur di pundak sang Dadda ketika tiba di rumah. Atsumu tidak bisa untuk lebih banyak bergerak atau Asami akan terbangun dengan keadaan pegal di badannya. Akhirnya, Sakusa yang mengambil barang Atsumu dan membawanya ke dalam rumah sementara Atsumu masuk lebih dulu dan menidurkan Asami di tempat tidurnya. Kamar Asami dan kedua orang tuanya terpisah, tidak ada alasan lain selain membiarkan Asami untuk memiliki kamar sendiri yang diisi oleh barang-barangnya. Barang Asami lebih banyak dibanding milik Atsumu dan Sakusa karena setiap kali ada yang berkunjung pasti mereka membawa sesuatu untuk Asami, apalagi keluarga Miya dan Sakusa.

"Mau kusiapkan air untuk berendam?" Tanya Sakusa menghampiri Atsumu yang masih ada di daun pintu kamar Asami, memandang Asami dengan sendu dan penuh rasa bahagia yang tidak bisa terungkap.

"Tidak perlu, aku mandi air dingin aja," jawab Atsumu menoleh kepada Sakusa yang ada disampingnya. Atsumu sedikit bergeser kebelakang untuk menutup pintu, diikuti Sakusa. Setelah menutup pintu, Atsumu berbalik untuk menghadap kepada Sakusa dan tersenyum,"makasih udah jaga Asami pas aku pergi," kata Atsumu dengan nada yang lembut dan pelan.

Sakusa hanya mengangguk, itu bukan masalah besar untuknya. Tanggung jawab Asami juga punya dia sebagai Papanya. Sakusa tidak masalah, meskipun kegiatan Asami terdominasi oleh Osamu. Tapi Sakusa merasa bahwa ia tetap akan mengambil tanggung jawab besar dalam merawat Asami. Sakusa menarik pinggang Atsumu untuk lebih dekat dan menatap manik kuning kecoklatan itu dengan penuh cinta.

"Dia juga tanggung jawabku, sudah kewajibanku menjaga Asami dan kamu," ujar Sakusa membuat Atsumu tersenyum kecil dan sedikit tertawa.

——————————————————————

"Dadda! Daddaa!!"

Suara Asami dengan sedikit rengekan kecil, berteriak pada Atsumu yang ada di depannya. Asami kini digendong oleh Ibu Miya, namun teriak penolakan dari Asami menggema disetiap sudut ruang. Suara lengling milik Asami mampu membuat semua pandang tertuju padanya. Atsumu menenangkan Asami dan mencoba berkomunikasi dengan Asami bila yang menggendong Asami adalah nenek Asami yang baik dan merawat Atsumu dari kecil. Tapi Asami nampak tidak berminat dan meregangkan tangannya agar Atsumu mau menggendongnya lagi. Sedangkan Ibu Miya kebingungan, sejujurnya beliau ingin sekali menggendong Asami tapi karena ada Atsumu, Asami tidak mau lepas dari Atsumu.

"Nampaknya Asami sering memerasmu, Kiyoomi," suara sang Papa dari keluarga Sakusa membuat Sakusa Kiyoomi hanya menganggukan kepala kecil,"dia pasti menyita waktumu dengan Atsumu," imbuhnya.

[CRĂZY IN LÔVÈ : IM BETTER WITH YOU ] SAKUATSU HAIKYUU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang