——————————START——————————
Atsumu berdiam diri di depan toko buku pukul sembilan pagi. Akibat dari cuaca yang semakin dingin, kini Atsumu mengenakan topi dan syal untuk menghindari tubuhnya jadi kedinginan. Atsumu menunggu Sakusa datang karena Sakusa berkata bahwa ia akan menemani Atsumu mencari tempat sewa. Atsumu sekarang tidak tahu harus bernafas dengan bagaimana karena jantungnya yang terpacu cepat.
Kalau di ingat, ini akan menjadi hari pertama— kali setelah sekian lama—Atsumu akan menelusuri beberapa daerah di Tokyo bersama Sakusa. Acap kali Atsumu menggosokan tangannya untuk mendapatkan kehangatan di musim gugur ini. Mantel yang ia kenalan juga berlapis dengan hoodir tebal hitamnya.
"Maaf, apa kamu menunggu lama?" suara Sakusa menghampiri telinganya sehingga reflek Atsumu untuk menatap sumber suara sangat cepat.
"Oh tidak, aku baru saja datang," jawab Atsumu dengan canggung.
Atsumu dan Sakusa akhirnya berkeliling daerah Tokyo untuk mencari rumah sewa yang bagus dan sesuai dengan budget Atsumu. Mereka juga diperlihatkan beberapa rumah yang besar karena seseorang mengira mereka akan tinggal berdua, bahkan ada yang menganggap mereka pengantin baru.
Dari satu tempat ke tempat lainnya cukup jauh dan hampir semuanya juga lumayan jauh dari kampus Atsumu. Atsumu ingin menyerah saja rasanya. Ingin ia langsung menerima ajakan Sakusa tapi ia tahu akan sangat egois bila Atsumu terlihat seperti memanfaatkan Sakusa.
Menjelang siang, kegiatan Atsumu dan Sakusa mencari rumah sewa sudah selesai. Atsumu menemukan satu yang pas, tapi memang lumayan jauh dengan kampusnya. Fasilitas pun lengkap, walaupin minimalis. Atsumu tidak keberatan sehingga dia berkata akan menghubungi segara pemilik sewa bila Atsumu setuju.
Kini Atsumu dan Sakusa berada di rumah makan sederhana untuk makan siang. Tempatnya tidak jauh dari tempat rumah sewa yang terakhir mereka kunjungi. Dengan melepas topi, syal, dan mantel kemudian ia selampirkan di punggung kursi, Atsumu mulai mengambil buku menu.
Udon sepertinya enak. Tapi aku ingin nasi, aku butuh nasi, batin Atsumu sembari membalikan halaman menu dari Udon ke menu nasi.
"Sudah menemukan yang ingin kamu makan?" Tanya Sakusa juga membolak-balikan buku menu.
Atsumu berdengung dengan menggeleng.
"Apa kamu mau Udon?" Tawar Sakusa.
Mendengar tawaran Sakusa yang sama dengan isi kepalanya, Atsumu langsung menatap Sakusa dan membuat Sakusa tersenyum simpul.
"Kamu selalu memesan Udon di musim yang dingin," guma Sakusa masih dengan mata yang menjelajah buku menu.
Atsumu tertawa kikuk, ia tidak tahu kalau Sakusa masih mengingat makanan yang ia makan di musim tertentu. Orang bilang Udon sangat bagus untuk seseorang yang sakit terutama flu. Sakusa yang biasanya membelikan Atsumu Udon di kala Atsumu sempat sakit flu. Lewat perantara Osamu tentunya.
Akibat dari sikap itu, Atsumu selalu makan Udon di kala musim yang dingin seperti musim gugur, musim semi, atau bahkan musim salju. Tentu saja Sakusa akan ingat, ide itu adalah ide Sakusa.
"Sak—"
"Permisi, kami mau pesan!" Sakusa mengangkat tangannya pada salah satu pegawai. Entah dengar atau tidak ketika Atsumu hampir memanggilnya, Sakusa hanya ingin memesan makan siangnya.
Tidak lama pegawai datang dan Sakusa memesan dua Udon dan teh hijau hangat. Pegawai mencatat dan pergi untuk memberikan kepada juru masak rumah makan sederhana.
Atsumu tidak mengulang panggilannya kepada Sakusa. Atsumu berpikir bahwa Sakusa sengaja memotong kata yang akan keluar dari mulutnya karena Atsumu paham, sepertinya, apa yang dia katakan akan memperkeruh suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[CRĂZY IN LÔVÈ : IM BETTER WITH YOU ] SAKUATSU HAIKYUU!
FanficMengisahkan Kandasnya hubungan Sakusa dan Atsumu secara sepihak karena ketidakkuatan Atsumu dalam menjalani hubungan jarak jauh. Empat tahun berlalu, Atsumu secara tidak sengaja kembali bertemu dengan Sakusa ketika Atsumu mencari rumah sewa untuk me...