Cerita Dohyun

554 51 23
                                    

Siang ini Hyunbin dan Dohyun akan pergi ke cafe baru seperti keinginan Dohyun. Mereka tengah bersiap-siap, tapi ada satu masalahnya, si dedek belum tau. Hyunbin belum berbicara apa-apa pada dedek ataupun Hyunseok, kalo Hyunseok pasti akan fine-fine saja. Masalahnya ini dedek, ia takut dedek akan merajuk karena tidak diajak.

Soalnya kan kamu mau digibahi dek, gak mungkin diajak. Astaghfirullah maafin..

Tadi pagi saat Hyunbin hendak berbicara pada dedek, Hyunbin ada telpon mendadak dari rumah sakit, jadi ia buru-buru pergi tentu sudah pamitan dengan ketiga adiknya, tapi hanya sebentar saja bukan urusan yang urgent-urgent banget.

Beberapa jam di rumah sakit, ia kembali pulang dan lagsung menyuruh Dohyun untuk bersiap-siap.

Kalo tanya dimana si dedek? Dedek ada di ruang tv sedang menonton serial perselingkuhan indosiar, dia suka sama lagu teh rossa makanya ia mencoba nonton itu walau enggak ngerti jalan ceritanya.

"Dedek?" Ini abang Hyunbin yang baru saja turun dari kamarnya, dedek bisa mencium wangi parfume abang yang menyeruak, dedek liat tampilan abang cukup rapi kalo hanya untuk di rumah saja.

"Abang, abang mau kemana? Mau ke rumah sakit lagi ya?" Tanya Dedek saat abang duduk di sampingnya.

"Bukan mau ke rumah sakit, tapi mau jalan sama abang Dohyun." Jawab Hyunbin sambil mengelus surai dedek.

"Berdua aja?" Tanya dedek.

Hyunbin mengangguk. "Iya, berdua aja. Dedek gapapa ya berdua dulu di rumah sama abang Hyunseok." Hyunseok sudah ia beri tahu, adiknya yang satu itu paham mengapa abangnya ini akan pergi berdua dengan Dohyun. Lagi pula Hyunseok hari ini tidak akan kemana-mana dulu, ia mau di rumah saja, rebahan seharian.

"Kenapa abang gak ajak dedek? Dedek nakal ya abang? Dedek minta maaf ya abang, dedek mau ikut juga.." Dedek tertunduk lesu, tangannya saling memilin baju.

Hyunbin tidak tega, selalu tidak tega jika melihat adik-adiknya sedih. Apalagi dedek, ia seperti anak kucing kecil yang minta dikasihani. "Maaf ya dedek, tapi dedek gak bisa ikut dulu kali ini."

"Abang beneran ninggalin dedek? Abang tega kalo dedek beneran dikoyak sama abang Hyunseok di rumah ini?"

Hyunbin menahan tawanya, jawaban adiknya ini selalu ada-ada saja. Ia memberi penjelasan kenapa ia harus pergi berdua Dohyun saja hari ini, dibumbui sedikit kebohongan, enggak sepenuhnya berbohong juga sih, kan Dohyun memang perlu diajak bicara 4 mata.

"Padahalkan abang janjinya sama dedek kalo kita akan jalan berdua aja, tapi kenapa sekarang abang jalannya sama Dodo?" Tanya dedek, ia menangis bahkan air matanya meluruh tanpa persetujuannya.

Ku menangis
Membayangkan
Betapa kejamnya dirimu atas diriku
Kau duakan cinta ini
Kau pergi bersamanya
Ku menangis
Melepaskan

Suara teh Rossa mengalun indah terdengar di penjuru rumah, selaku penonton tadi nonton beneran nangis, tapi bukan karena jalan ceritanya melainkan tidak diajak jalan-jalan sama abang.

Alunan lagu teh rossa seolah tau dengan suasana di rumah nomor 50 ini, menjadi backsound drama dedek yang hendak ditinggal oleh kedua abangnya. Apalagi dengan abang hyunbin nya. Bersamaan dengan tv yang menampilkan scene istri sah yang dilabrak oleh selingkuhan, tapi suami sok kegantengan itu malah lebih membela selingkuhannya yang gak seberapa itu.

Hyunbin mengusap bekas air mata di pipi dedek. Ia menenangkan adiknya, cukup sulit karena Hyunmin bersikeras ingin ikut.

"Abㅡ" Dohyun yang baru turun ingin memanggil abangnya itu ia urungkan saat melihat abang tengah menenangkan adiknya.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang