Pasar malam

495 46 38
                                    

"Abang ayo kita ke pasar malam. Hari ini baru buka tadi dedek diberi tau sama mas Seungbeom." Ucap dedek memecah keheningan di meja makan.

Meja makan dari tadi sunyi, hanya ada suara dentingan sendok dan garpu yang beradu. Tadi pagi sebelum Dodo dan Hyunseok latihan ngeband dan manggung, abang menyidang ketiga adiknya, tidak memarahi hanya sekedar bertanya dan menasihati. Apalagi pada Hyunseok, banyak sekali pertanyaan abang pada adik keduanya itu. Mencari jawaban final mengapa Hyunseok selalu mengganggu adiknya sepanjang hari kemarin, ia terlihat seperti gelisah, abang melihatnya sangat tidak biasa.

Dedek begitu ketakutan melihat abang yang sangat serius sekali, padahal abang sama sekali tidak memarahi mereka, dedek rasanya ingin menangis tapi untuk bersuara saja ia ketakutan setengah mati.

Ah iya Dodo beneran manggung menggantikan teman abang yang tidak bisa, tidak buruk, Dodo menyukainya, ini menjadi pengalaman pertama dia manggung, gugup sekali tapi dia enjoy karena sudah latihan walau dalam waktu hamin jam, tapi karena Dodo cukup tau lagu-lagu yang mereka bawakan, Dodo dengan cepat mempelajarinya. Banyak penonton mereka yang menotis kehadiran Dohyun, sehingga adik abang Hyunseok itu banyak sekali mandapatkan siulan teriakan meriah dari mereka. Dodo juga meminta imbalan pada abang Hyunseok, karena situasi mendadak dan sangat membutuhkan, abang langsung menyetujui apapun yang Dodo inginkan selagi timnya sedang mencari pengganti. Hyunseok tidak ingin waktu adiknya terbuang karena bandnya sehingga ia lebih memilih mencari pengganti baru.

Ketika langit hampir gelap abang Hyunseok dan Dodo baru pulang ngeband, ceilah Dodo ngeband, dedek menunggu mereka dengan tidak sabar ingin mendengar cerita Dodo tapi tadi Dodo gak mau cerita karena malu dia tuh, nanti dedek pasti cengcengin dia terus. Dedek sebal tapi tidak boleh marah-marah jadi dia kalem saja menghadapi Dodo yang malah menertawakannya karena tidak bisa mengomelinya.

Padahal abang dan dedek ingin sekali ikut melihat perform mereka tapi Dodo melarang karena ia malu. Nanti dedek pasti ada aja ulahnya membuat dirinya tertawa. Padahal yang nyanyi kan bang Hyunseok kenapa Dodo yang takut jika ia yang tertawa, pikir dedek, tapi kakak kembarnya tetap melarang mereka untuk datang.

"Lo ketemu mas seungbom dek? Hoki banget lo ketemu artis." Sahut Hyunseok tidak menyangka.

"Mas seungbom tadi baru pulang, abang kalo mau minta tandatangannya bisa aja tuh datang ke rumahnya. Apa perlu dedek antarin?" Jawab dedek sebelum ia meminum air putihnya dan menyilangkan sendok dan garpu di atas piringnya yang sudah kosong.

"Pansos gak sih sama blio, biar followers kita naik." Sahut Dohyun sambil menaik turunkan alisnya.

"Lo gak pansos juga udah banyak ye followers di ig, mau nyaingin siapa lo?" Jawab Hyunseok.

"Mang napa sih bang, siapa tau ada yang lirik ini orang entartainment, gue kan juga ganteng, berkarisma, cool, dan mempesona." Dohyun yang sudah selesai makan itu berlagak seperti model di kursinya, abang Hyunbin hanya tertawa melihatnya, sedangkan dedek hanya menatap abangnya itu dengan datar, beda lagi sama Hyunseok yang ekspresif sekali, saking eksoresifnya ia memandang Dohyun dengan wajahnya yang mengandung banyak makna. Sulit dijelaskan.

"Mau muntah." Ucap Hyunseok sekenanya lalu bangkit mengumpulkan piring yang sudah selesai mereka gunakan.

"Iri aja netizen satu ini." Ucap Dodo dengan senyum tapi matanya melotot pada Hyunseok.

"Abang, jadi tidak ke pasar malamnya?Tadi dedek ajak ke pasar malam, kenapa jadi membahas yang lain abang?" Dedek berusaha sabar, ia harus bisa menahan jiwa-jiwa bergejolak untuk tantrum. Dedek tidak ingin disidang abang lagi, abang memang tidak marah tapi auranya sangat berbeda, dedek takut jika abang sudah seperti itu.

"Abang ayo aja dedek, tapi coba tanya sama abang Hyunseok dan abang Dodo mau tidak, soalnya mereka pasti kelelahan baru pulang manggung."

"Keren banget ya bang, pulang manggung." Sahut Dohyun sambil senyum-senyum.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang