Bang Hyunseok dan Dohyun sudah berangkat kuliah dengan motor mereka masing-masing.
Kalo bang Hyunbin sudah pulang 15 menit yang lalu, setelah mandi dan sarapan bersama dua adiknya yang kuliah, anak sulung itu langsung memeriksa keadaan adik bungsunya dan dengan setia duduk di samping kasur dedek. Mengelus rambut serta alis dedek.
Ia selalu tidak tega ketika adik-adiknya sakit.
Panas Hyunmin belum juga turun, Hyunbin ingin sekali membawa dedek ke rumah sakit, tapi ia tau dedek tidak suka rumah sakit, rumah sakit bagi dedek adalah kesakitan yang belum bisa ia terima sampe sekarang dan Hyunbin bekerja dan mencari ilmu disana, tapi kata dedek,"Tidak apa-apa abang, dedek hanya tidak suka rumah sakit bukan berarti dedek benci dokter, apalagi dokternya itu abang, mana mungkin dedek benci abang tersayangnya dedek." Ia mengingatnya dengan jelas.
"Ab.. abang." Dedek bangun dari tidurnya.
Hyunbin tersenyum menyambut dedek yang baru membuka matanya. "Iya dedek ini abang, abang disini sama dedek. Mana yang sakit, hm? Sini kasih tau abang."
"Kepala dedek sakit sekali abang.. seperti ada yang memukul kepala dedek." Ujar dedek dengan suara seraknya sambil memegang kepala.
Hyunbin memijat kepala dedek pelan. "Kalo begitu dedek bangun ya, sarapan dulu oke? Dedek mau apa? nanti biar abang yang beliin setelah itu boleh tidur lagi."
"Dedek gak mau makan abang, mulut pahit. Tdak selera." Ujar dedek lucu.
Hyunbin gemas sekali dengan adiknya yang satu itu. "Kalo sakit memang seperti itu dedek, tapi kita harus makan biar perutnya ada isinya, biar jadi tenaga dan dedek cepat sembuh. Makan ya?" Rayu Hyunbin.
Hyunmin menggeleng kecil. Tetap menolak untuk makan, ia memang bungsu yang sangat sulit untuk makan ketika sakit. "Kalo gitu dedek mau apa supaya mau makan?"
"Gak mau apa-apa abang."
Hyunbin terus merayu adiknya itu untuk tetap mau sarapan, hingga pada akhirnya anak bungsu itu goyah saat abang hyunbin nya mengatakan akan mengajak jalan-jalan ketika dirinya sudah sembuh. Catat, berdua saja. Tidak ada bang Hyunseok jugabtidak ada Dohyun.
Akhirnya Hyunbin dengan telaten menyuapi bubur untuk dedek, meminumkannya vitamin serta menyediakan buah apel dan pear yang sudah dikupas dan potong kecil-kecil serta jus buah jambu biji kesukaan dedek.
"Abang, maafin dedek karena nakal sampai sakit begini." Ujar dedek lesu.
Hyunbin yang posisinya duduk di samping dedek pun mengelus pipi dedek dengan lembut. "Siapa bilang dedek nakal? Dedek sakit memang sudah waktunya untuk sakit. Jangan menyalahkan diri sendiri ya." Ucap Hyunbin lalu membalurkan minyak angin pada dada, perut dan punggung dedek.
Hyunbin menatap dedek sendu, sebenarnya yang harus disalahkan adalah dirinya. Hyunbin merasa bersalah.
"Tapi abang kalo kemarin dedek tidak hujan-hujanan pasti tidak akan sakit, pasti sekarang dedek lagi di kelas sama temen-temen dedek."
Hyunbin tersenyum tipis. "Dedek hujan-hujanan kan ada alasannya, sebagai bentuk tanggungjawab dedek sama kesalahan dedek. Abang memang khawatir begitu juga dengan abang Hyunseok dan abang Dohyun, tapi abang punya alasan kenapa abang membiarkan dedek main hujan kemarin."
Hyunseok sempat sedikit marah pada Hyunbin. Awalnya ia bingung dengan jalan pikir abangnya, mengapa dedek yang rentan dibiarkan bermain hujan. Kalo saja saat itu ia ada, Hyunseok tidak akan membiarkannya. Mungkin ia sudah menggeret dedek masuk ke dalam rumah. Itu pada awalnya, sebelum ia tahu alasan abang melakukannya.
Iya dedek hujan-hujanan. Kapan? pada saat ia mengantar laundryan itu, ia membantu mba Tatik melaundry pakaian pelanggan yang kebanyakan adalah warga komplek. Padahalkan di dalam ruangan saja? Iya, tapi kemarin ada kendala, salah dua mesin cuci yang digunakan tidak bisa menyala tiba-tiba. Hingga akhirnya dedek membantu mba Tatik untuk memanggil teknisi kenalannya dengan sepeda mba Tatik sambil hujan-hujanan karena saat di telpon teknisi itu tidak kunjung mengangkatnya. Dedek kehujanan, mantel kuning pokemon itu tidak melindunginya seratus persen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home
FanficFanfiction SNU Boys Hanya cerita sederhana tentang mereka, tapi lebih banyak gak jelasnya, karena yang jelas cuma bentuk cintanya dedek untuk Abang-abangnya. Start: 11.03.24 Finish: -