Masa lalu dedek (1)

487 48 22
                                    

Bunyi sirine milik polisi memecah keheningan kota, beberapa mobil polisi itu berpencar ke seluruh sudut kota mencari seorang anak laki-laki berumur 2 tahun yang dilaporkan hilang 24 jam yang lalu. Bahkan seluruh percetakan surat kabar dan stasiun televisi mengabarkan kehilangan anak balita ini. Berita ini meledak karena terlalu menghebohkan jagat raya, dimana kabar ini datang dari seorang pejabat pemerintahan yang cukup terkenal, ia sering kali muncul di layar televisi ataupun surat kabar dengan membawa angin segar dimana pemerintah sangat dipandang jelek oleh masyarakat dan awak media.

Kemalangan itu menimpa seorang ayah yang bekerja sebagai pejabat pemerintah dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Anak itu dikabarkan hilang setelah bermain di playground taman kota. Menurut saksi anak itu dibawa oleh seorang perempuan muda dan laki-laki yang sekiranya berumur di atas perempuan itu. Tapi saksi yang melihatnya, tidak merasakan kejanggalan apapun karena mereka terlihat sangat cocok sebagai keluarga kecil yang bahagia.

Ibu dari anak itu sudah beberapa kali pingsan setelah tidak mendapati putra bungsunya di playground, ia menangis tersedu-sedu sambil menanyakan keadaan putranya. Bahkan hampir tertabrak truk kita ia tidak sadar untuk menyebrang jalan.

Awalnya keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan 4 putra ini sedang mengadakan piknik di taman kota. Taman kota yang dipagari dengan pohon-pohon rindang adalah tempat masyarakat untuk berpiknik di penghujung minggu.

Taman yang sedikit luas dan ada beberapa tempat bermain anak adalah alasan mengapa keluarga ini memilih tempat ini untuk liburan kali ini.

Hyunbin, Hyunseok, Dohyun dan Hyunmin. Saat itu Umur Hyunbin 6 tahun, Hyunseok berumur 3 tahun dan si kembar Dohyun dan Hyunmin berumur 2 tahun. 4 anak laki-laki itu sedang makan siang bersama ayah dan ibu, banyak sekali tawa yang ayah dan ibu keluarkan karena melihat tingkah putra-putra mereka. Sangat lucu sekali, rasa haru juga tak terhindarkan. Bagaimana mereka melihat Hyunbin yang bersikap dewasa dengan mengayomi adik-adiknya, Hyunseok yang mencoba membagi perhatian kepada abang dan adik kembarnya, serta anak kembar yang lucu dan menggemaskan tengah berkelahi merebut makanan padahal masing-masing sudah diberikan ibu, cara bicara mereka yang belum terlalu jelas tidak terlepas dari perhatian kedua orang tuanya, mendapat cubitan pelan karena gemas.

Ayah dan ibu saling merangkul dan melemparkan senyum, bersyukur memiliki 4 putra yang tumbuh sehat dan baik juga menjadi anak yang pintar.

Setelah selesai makan siang, Hyunbin mengajak ketiga adiknya untuk bermain di playground karena dari awal datang si kembar sudah meributkan ingin bermain disana, mereka terus menunjuk playground yang berwarna-warni. Ditemani oleh ayah yang juga ikut mengawasi sekaligus bermain dengan keempat putranya. Ayah menggandeng Hyunmin kecil dan Dohyun kecil digandeng oleh Hyunbin, Hyunseok sudah asik dengan dunianya. Ayah pikir kapan lagi ia bisa punya waktu luang untuk istri dan anak-anaknya.

Ayah duduk mengawasi keempat putranya, matanya juga tidak lepas memerhatikan dua putra kembarnya yang tengah bermain kejar-kejaran bola di sekitar playground, tidak jarang dua kaki kecil mereka tersandung dan membuat mereka terjatuh tapi mereka hanya meringis sebentar lalu kembali bermain. Sangat lucu sekali.

Mereka cukup lama bermain disana hingga pada akhirnya ada seseorang dari perusahaan media bertemu dengan ayah, mengajak ayah bicara sampai lupa dengan 4 putranya yang butuh pengawasan. Hyunbin tidak bisa menjaga 3 adiknya sendirian, ia juga anak-anak yang butuh diawasin, bukan hanya karena ia adalah sulung ia tidak pantas mendapatkannya lagi.

Cukup lama mereka bermain bersama. Hingga akhirnya Hyunbin meminta tolong Hyunseok untuk menjaga dua adiknya. Disana juga ada seorang ibu muda yang tengah bermain dengan anak tunggalnya. Ibu itu bahkan menawari untuk turut menjaga adik-adik Hyunbin.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang