Jam telah menunjukkan pukul 01.20 dan penghuni rumah nomor 50 ini sudah terlelap semua kecuali Dohyun. Laki-laki itu kembali membaca apa yang tertulis di dalam lembaran-lembaran milik dedek.
Ia membaca dan meresapinya.
Biasanya waktu tengah malam adalah waktu yang Dohyun isi dengan belajar, ia sering bergadang diam-diam untuk belajar atau sekedar bermain game. Hal itu hanya diketahui oleh dedek, rahasia kembar yang tidak boleh bocor sampai ke telinga bang Hyunbin dan bang Hyunseok.
Dohyun sudah hapal mati jam-jam dimana bang Hyunbin akan memeriksa kamar mereka. Maafin kembar karena sudah membohongi bang Hyunbin.
Tapi di tengah malam ini Dohyun tidak belajar tidak juga bermain game tapi ia membaca sajak cantik milik Cavafy 1991 yang dedek tulis di lembaran yang pinggirnya sudah robek-robek setelah ia pura-pura tidur dan hampir ketiduran karena bang Hyunbin cukup lama di kamar mereka, entah Dohyun pun tidak tau abang ngapain.
Jika kalian tanya dimana dedek? Blio sudah tidur di atas kasur milik Dohyun, kenapa tidak dikasurnya sendiri, entahlah Dohyun pun gak mengerti dengan isi kepala adiknya itu. Tapi tadi sih katanya, "Nanti kasur dedek jadi berantakan, dedek capek beresinnya jadi dedek tidur di kasur Dodo aja ya."
Yaudah iya, semerdeka dedek aja..
Saat abang dan Dodo sampai di rumah tadi, mereka disambut dengan teriakan dedek memanggil bang Hyunseok dengan penuh penjiwaan yang murka. Bahkan suaranya terdengar hingga keluar rumah.
Tapi saat tau dua abangnya pulang, ia menyambutnya dengan ceria. Cepat sekali berubahnya. Dedek sangat senang mendapat oleh-oleh donat yang sudah lama ia idamkan walau sempat ngambek karena ia tau dua abangnya pergi ke cafe itu tapi tidak bisa mengajaknya kesana.
Hyunseok pun dibelikkan Frappé oleh abangnya, bahkan saking sukanya ia protes kenapa tidak dibelikkan 3 gelas.
Ngerampok itu mah bang..
Dohyun membaca rentetan kalimat indah yang dedek goreskan dengan tinta hitam di atas kertas putih yang ada watermark hello kity di tengah-tengahnya.
Kamarnya cukup gelap hanya ada pencahayaan dari lampu tidur dan lampu belajar yang dohyun atur sampai pada cahaya yang sedikit redup.
Saya menganggap diri saya orang yang sangat beruntung.
Hampir semua hal dalam hidup saya tercapai berkat keberuntungan.
Lembar pertama, Dohyun tidak cukup paham dengan penggalan puisi ini.
Saat aku menulis, aku tidak tahu bagaimana mengakhirinya, tapi aku sudah merasa bahwa aku tidak bisa beruntung selamanya. Jadi, akhir-akhir ini dua ayat berikut datang padaku.
Lembar kedua, Dohyun mencerna apa yang dituliskan disana.
"Dedek, kamu itu wujud keberuntungan untuk ayah, ibu, aku, bang Hyunbin juga bang Hyunseok dedek. Aku berharap jalanmu yang panjang selalu diikuti keberuntungan yang mungkin tidak kamu harapkan." Bisik Dohyun.
Ada saat-saat dalam kehidupan seseorang ketika kemampuan tidak terduga terungkap.
Terkadang saya tidak tahu apakah itu keberuntungan atau keterampilan.
Bagaimanapun, momen untuk membuktikannya akan selalu datang kembali.
Saat-saat seperti itu beberapa kali lebih memberatkan dan menegangkan..
-bodoh bawaan-Bodoh bawaan? Apa maksudnya? Dohyun tidak mengerti dengan dua kalimat di penghujung lembar keempat.
Dohyun sedikit gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home
FanfictionFanfiction SNU Boys Hanya cerita sederhana tentang mereka, tapi lebih banyak gak jelasnya, karena yang jelas cuma bentuk cintanya dedek untuk Abang-abangnya. Start: 11.03.24 Finish: -