Belanja bulanan

487 50 55
                                    

Hari ini penghuni rumah nomor 50 itu lagi belanja bulanan di pasar. Sekarang 4 cowok ganteng itu lagi keliling pasar bikin suasana di pasar semakin rame karena bapak-bapak dan ibu-ibu pedagang asik menggoda mereka. Brondong dari mana ini, kata salah satu ibu-ibu pedagang disana. Hyunbin sama ketiga adiknya cuma bisa senyam-senyum malu, tapi dedek gak malu banget sih soalnya kan dia emang ganteng banget.

"Eleuh si kasep, kayak artis korea itu si Kimchul Kimchul kesenangan anak bapak!" Ucap bapak-bapak yang lagi belah-belahin kelapa buat diparut dan dijadikan santan.

Hyunbin mau nyetok santan untuk bulan ini yang entah akan diolah menjadi apa nanti.

"Kimchul sapa bjir?" Bisik Hyunseok pada Dohyun.

"Sudaranya Pachul kali, mana tau gue. Kalo Kim Jong Un noh baru gue kenal."

"Hati-hati lo hilang abis ini."

"Sembarangan!"

Hyunbin hanya menggeleng mendengar dua adiknya yang lagi berbisik-bisik itu. Lalu ia pun jadi ngobrol sama bapak-bapak yang sekarang lagi marut kelapa. Mohon maaf aja ini bang Hyunbin sampe ikutan teriak karena suara mesin pemarut kelapa yang nyaring banget. Gak bisa bayangin seorang bang Hyunbin teriak sampe urat dilehernya timbul.

"IYA PAK! ADIK SAYA ADA TIGA! YANG DUA KEMBAR!"

"SATUNYA MANA MAS?!"

"ADA PAK EHㅡ loh kemana dedek?!"

Bang Hyunbin langsung melihat ke sekeliling dan ternyata emang enggak ada dedek disini, di belakangnya cuma ada Dohyun sama Hyunseok yang lagi bercanda sama sayur. Hyunseok pegang Terong lalu nanya ke Dohyun sayur apa yang dia pegang, tapi dijawab daun sop sama Dohyun.

"Abang, dedeknya kemana bang?" Tanya Bang Hyunbin panik ke dua adiknya yang masih asik bercanda sama sayur. Bahkan pas Hyunbin benar-benar menghadap ke Hyunseok, adiknya itu lagi taruh dua buah timun di matanya, bikin bang Hyunbin langsung mengelus dada. Kata Hyunseok lagi pake teropong zaman meganthropus peleojavanicus, soalnya kan manusia purba ini pemakan tumbuh-tumbuhan dah buah-buahan. Abang Hyunbin yang denger pun udah pusing duluan masalahnya ini si dedek kemana? Dohyun di sebelahnya cuma ketawa-ketawa gak sadar kalo dedek udah gak berdiri di samping dia lagi.

"Abang serius ya, tolong cariin dedeknya, kita mencar nanti ketemu disini lagi oke? Kalian ingat kan? Kalo bingung telfon abang aja. Handphone nya aktif semua kan?"

"LOH DEDEK KEMANA?!" Histeris Dohyunn

"TELAT ASEP!" Jawab bang Hyunseok, dia sebenarnya panik gak panik, karena dia tau dedek gak mungkin jauh dari sini. Kalo enggak lagi mampir ke tempat yang menarik di matanya atau enggak lagi jadi penglaris nyata.

Hyunbin dan kedua adiknya itu pun berpencar setelah bang Hyunbin menitipkan belanjaannya di lapak bapak penjual kelapa parut.

Dohyun mencari ke arah depan pasar, ia menengok kanan dan kiri, dimana area depan pasar ini menjual bahan sandang dan perabotan-perabotan untuk kebutuhan rumah. Ia juga bertanya-tanya pada para pedagang sambil menunjukkan foto dedek, tapi katanya pada enggak pernah liat disini, pernahnya liat di tv yang orang joget-joget. Dikira dedek penari latar king nassar apa ya, begitu pikir Dohyun.

Bang Hyunbin mencari ke area belakang pasar, tempat parkiran juga para pedagang yang menjual sembako-sembako dengan jumlah besar, ia takut dedek tersesat walaupun mereka belum ada menginjakkan kaki disana. Abang juga bertanya pada bapak parkir dan orang pengangkut barang, tapi mereka juga tidak ada melihatnya. Abang menelpon dedek pun juga enggak ada jawaban sama sekali. Abang khawatir sekali dan lanjut mencari dedek sampe pura-pura menjadi pembeli di salah satu toko yang lagi rame banget.

HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang