DS 15

2.6K 130 5
                                    

Terhitung sudah seminggu sejak kejadian malam itu

Aryan sama sekali tidak pulang ke rumahnya,saat ini Aryan lebih memilih tinggal di apartemen miliknya

Daripada dia nyakitin perasaan nya sendiri
Walaupun dia mencoba bodo amat tapi perasaan sakit itu terus menghantuinya

Berbeda dengan Aryan, Damian malah tidak bisa berhenti memikirkan suaminya itu

Entah perasaan apa yang terus menghantuinya
namun Damian menepis itu semua

Damian berpikir itu hanya perasaan sesaat saja karena kemarin dia banyak berinteraksi dengan Aryan

Oleh karena itu, Damian mengajak Cila dan Rafael untuk jalan-jalan

Mall adalah tujuan mereka

"Nanti pael mau main tata ciaaa"Rafael memecah keheningan

"Iya nanti fael mau main apa aja terserah"Cila memandang ke arah Damian

Sejak kejadian malam itu Damian sedikit cuek kepadanya

"Ini tak bisa di biarkan aku harus melakukan sesuatu agar Damian kembali membenci pelakor itu..."batinnya

Sesampainya di mall Cila dan Damian menemani Rafael bermain di Timezone

Anak itu ceria sekali, seperti tak ada beban di dalam hidup nya

"Tataa paell mau ituu;"tunjuk nya pada stan permen kapas

"Yang mana?"

"Yang itu tataa"tunjuk nya lagi

"Oh yaudah ayok"

"Yeayyy"

Damian mengikuti mereka dari belakang

Setelah membeli permen kapas Rafael mengeluh ngantuk

Jadilah sekarang mereka sedang di perjalanan pulang

Saat tiba di rumah Cila mencebikan bibirnya

Mobil Aryan terparkir apik pada garasi itu menandakan bahwa Aryan sudah kembali

Damian menuju kursi belakang untuk menggendong Rafael yang sudah tidur

Sedangkan Cila membawa barang belanjaannya

Pas sekali saat mereka ingin naik muncul Aryan dari atas

Aryan memakai pakaian kasual nya

Melihat keberadaan cila dan Damian Aryan acuh melewati mereka begitu saja

Tapi di dalam hatinya sudah mengabsen seluruh isi kebun binatang

"Memang asu lakiknya pergi bukannya di cari malah enak-enakan shoping!!"

Tapi ya sudah lah toh dia juga kaya,ngga perlu di belanjain dia bisa beli sendiri

Aryan berniat masak karena bagaimanapun tugas nya adalah melayani suami

Masalah di makan atau engga itu urusan belakangan

Tangan mungil itu dengan lincah memotong beberapa sayuran sembari menggoreng ayam

"Darimana saja kau?!"

"Eh.."

Aryan yang tak menyadari keberadaan Damian pun terkejut

"Aku tanya sekali lagi, darimana kau?"Damian berucap dengan nada dingin nya

"Sekolah lalu bekerja"Aryan tak kalah dingin

Enak saja,masa harus dia terus yang bersikap baik sedangkan Damian bersikap seenaknya

"Sudah dapat berapa?"

Aryan menatap Damian

Apa maksud dari pertanyaan itu?

"Maksudnya?"

"Bukannya kau menjalang jadi sudah dapat berapa?!"

Mau tau siapa yang bertanya itu

Bukan Damian melainkan nenek lampir yang menjelma jadi parasit

Ya pertanyaan kedua di lontarkan oleh Cila manusia yang urat malunya udah putus

"Heh, seharusnya gue yang nanya gitu udah berapa banyak lo nguras harta laki gue,cape ya habis ngangkang semalaman sampe bayaran nya sebanyak itu!!"Aryan sudah tak perduli lagi dengan Damian yang pasti ia ingin sekali merobek bibir wanita di depan nya itu

Darah Cila mendidih mendengar penuturan Aryan

Dengan sok imutnya Cila menatap Damian"sayang....kenapa dia jahat banget;"Aryan yang mendengar suara wanita itu ingin sekali memuntahkan isi perutnya

Suara yang di imut-imut kan itu malah seperti tikus terjepit

Dan parahnya lagi Damian malah tersenyum seolah-olah suara itu lagu paling merdu di dunia ini

"Jangan pernah kau menjelekkan Cila dengan mulut kotor mu itu kalau tidak.."

"Kalau tidak apa!?"sarkas Aryan

"Males banget ngadepin orang yang udah mabok sama jalang"

"Udah cukup lo  bilang gue jalang di sini yang jalang itu elo bukan gue,gue yang pertama kali dapetin Damian dan lo datang-datang sok-sokan mau ngerebut dia dari gue cih!!"Cila sudah terpancing emosi

Damian berucap lembut sembari mengusap belakang Cila

Jujur Damian sudah mulah jengah dengan perdebatan keduanya

"Udah sayang kamu ke kamar aja ya..,biar aku yang urus jalang ini"

"Ya udh deh aku juga ngantuk males banget keluarin suara buat manusia kek dia"Cila memandang Aryan sengit

Aryan yang di pandang begitu membalas Cila dengan tatapan tak kalah tajam

Damian sendiri menghembuskan nafasnya kasar

"Bisakah kau jangan bersikap kekanakan?"

"Yang kekanakan itu Ian,masa ga bisa bedain mana jalang mana engga liat aja Cila abis ngangkang semalaman langsung minta bayaran sedangkan Ayan kerja dulu baru dapet duit"

"Apa bedanya kau dengan dia, kerjaan mu juga mengangkang kan?!"dengan wajah angkuh nya Damian berkata seperti itu

"Nah kan ngakuin sendiri kalau kerjaan tu cewe memang ngangkang doang!"

Dam

"Udah deh Ayan disini tugasnya buat ngurusin Ian doang, masalah Ian selingkuh dengan cila Ayan udah ngga peduli lagi,tapi ingat suatu hari nanti Ian bakal berada di pelukan Ayan!"

Aryan berjalan ke arah rak piring untuk makan

Tak lupa ia menawari suaminya itu untuk makan bersama

Tapi sudah pasti di tolak mentah-mentah dan kalian tau karna apa

Karena jalang nya sudah berteriak dari atas

Aryan yang melihat itu bersmrik

Jika cara halus membuat ku terlihat lemah
Maka akan ku tunjukkan arti biadab yang sebenarnya......










































Tbc.

DANDELIONS[BxB] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang