DS 21

2.6K 153 4
                                    

"eungh.."lenguh pria mungil itu, tidur indahnya terganggu karena matahari yang sudah menampakkan dirinya

Aryan melihat jam yang ternyata baru jam 6 lewat

Dengan malas ia turun berniat menyiapkan sarapan

Setelah semua nya jadi Aryan memanggil Damian dan Cila

Tak di sangka mereka turun dan duduk di meja makan

Kaget dikit;

Mereka makan dengan khidmat hanya suara garpu dan sendok yang terdengar bersahutan

Saat mereka sudah menghabiskan makanan masing-masing

Tiba-tiba Damian melempar sebuah amplop tepat di depan Aryan

"Jelaskan!"

Aryan rasa atmosfer di ruangan itu menipis

Kenapa Damian bisa dapat amplop itu?tanpa ia buka pun Aryan sudah tau bahwa itu amplop kehamilan dirinya

"Siapa ayah dari anak itu!!"ujarnya lagi

Aryan yang sedari tadi menunduk dengan segera mengangkat kepala nya

"Apa maksudnya Ian?"

"Apakah kau tuli,aku bertanya siapa ayah dari anak itu"

"Ian bodoh atau gimana,suami Ayan kan Ian udah pasti ayahnya Ian lah"tak abis pikir dengan suaminya itu

Ketakutan itu terjadi bahkan lebih dari yang ia pikirkan

"Kau pikir aku bodoh,mana mungkin hanya dalam sekali langsung hamil"

"Terserah Ian percaya atau engga,yang pasti anak ini anaknya Ian"

"Waduhh, gimana mau percaya kalau yang ngomong aja jalang"Cila menimpali

"Sebaiknya kau jangan ikut campur"ketus Aryan

"Udah deh urus aja anak mu yang ngga tau bapaknya siapa itu"

"BISA DIEM NGGAK!!"

"ARYANN..."Damian juga meninggikan suaranya

"Berani sekali kau membentak orang yang sedang mengandung anakku!!"

"H-hamil.."lirih Aryan

"Ya jalang,di perut ku ada buah hati yang udah jelas kalau Damian lah ayahnya"Cila

"Ian,bilang kalau semua itu bohong, bilang sama Ayan kalau ini cuma candaan ga mungkin Ian tega kan"Aryan tak bisa lagi membendung air matanya

"Cila memang mengandung anakku, jadi jangan pernah kau menyentuh atau bahkan bernada tinggi,aku tak ingin anakku mendengar suara jalang seperti mu!!"

"Lalu bagaimana dengan Ayan,Ayan juga mengandung anakmu!!"

"Apakah kau yakin hanya aku yang menyentuh mu"

Aryan tak habis pikir dengan pola pikiran Damian

Cila tertawa bahkan siapapun tau itu ejekan bagi Aryan

"Sudahlah tak perlu kau tangisi,lebih baik kau datang ke tempat kerja mu itu dan bertanya siapakah lelaki hidung belang yang mengeluarkan benihnya di dalam lubang mu!!"cila benar-benar sudah keterlaluan

"Semurah itukah aku dimatamu sampai anakmu sendiri tak kau akui,Ian setelah dengan tega nya menggagahi ku tanpa perasaan sedikit pun, mendesah kan nama kekasihmu sepanjang malam padahal sedang bercinta dengan pasangan nya, dimana hatimu aku selama dua Minggu ini menahan rasa sakit ku dan ini yang ku dapatkan.."runtuh sudah pertahanan Aryan

"Tak perlu banyak bicara setelah anak itu lahir aku akan tes DNA dan jika anak itu bukan darah daging ku saat itu juga aku akan menceraikan dirimu!!"

Aryan menatap tak percaya pada Damian

Dengan rasa sakit yang ia rasakan tapi Aryan tetap berusaha tersenyum

"Baiklah tapi kau camkan ini baik-baik,aku tak butuh dirimu aku bisa merawat anakku sendiri,dan jika nanti terbukti kau 100%ayah dari anak yang ku kandung,aku bersumpah sampai kau mati pun aku tak akan membiarkan mu bertemu dengan anakku, sekarang urus saja jalang mu itu aku sudah tak perduli,cukup aku menderita dengan segala perbuatan mu, hancur Damian kau berhasil menghancurkan hidupku"setelah berkata seperti itu Aryan memilih masuk ke dalam kamarnya

Brakk!!

Pintu kamar itu ditutup dengan keras

Cila mencium pipi Damian"sayang.. terimakasih sudah mau memilih ku,ohya Cila ijin ya mau hangout bareng teman-teman ku Cila janji sebelum jam 11 cila pasti sudah pulang sekali lagi makasih sayang ....."

Tanpa menunggu jawaban dari Damian cila pergi

Entah kemana tujuan wanita itu, apakah hangout sungguhan atau hanya alasan?

Damian yang di tinggal sendiri masih diam terpaku

Apakah ia terlalu keras dengan Aryan,lalu apakah benar apa yang di katakan Aryan

Bahwa sepanjang malam ia mendesah kan nama Cila?

Dan tadi baru pertama kali Aryan memanggil nya dengan kata kau bahkan mana panggilan yang sudah ia pakai dari awal?

Damian naik ke atas mencoba berbicara kembali dengan Aryan

Ia tau ia salah,tidak sepantasnya ia berbicara seperti itu pada orang yang sedang mengandung walaupun ia masih ragu bahwa anak itu adalah darah daging nya

Saat ingin mengetuk pintu kamar Aryan, lelaki itu lebih dulu membuka pintunya

Tatapan itu tak pernah Damian liat dari manik mata Indah milik Aryan

Tatapan yang menyiratkan kebencian!

"Minggir.."

"Aryan mari kita bicara lagi"Damian menahan tangan pria yang lebih kecil

"Mau bicara apa lagi?!"

"Tentang ini..."Damian dengan ragu menyentuh Perut rata milik Aryan

Tapi belum sempat tangan itu mendarat Aryan sudah lebih dulu menepis nya

"Jangan pernah kau menyentuh anakku!!"Aryan berlalu dari hadapan Damian

"Ma-maaf"lirih Damian tapi masih bisa di dengar oleh Aryan

Bukannya berbalik Aryan malah mencebikan bibirnya
































Tbc.

DANDELIONS[BxB] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang