Pagi ini Aryan melakukan kegiatannya seperti biasa
Memasak sarapan untuk Damian setelah selesai Aryan naik dan bergegas mandi
Saat hendak membangun kan Damian, ternyata lelaki itu sudah di meja makan
Aryan sedikit heran biasanya Damian pagi-pagi sekali sudah siap dengan baju kerjanya
Hari ini tumben Damian masih memakai pakaian semalam bahkan ia tak menyisir rambutnya, wajahnya pun masih berantakan
Kentara sekali seperti orang yang baru saja bangun
"Loh Ian ngga kerja?"
"Aku libur hari ini"
"Ih enak banget, libur dalam rangka apa?"tanyanya lagi
"Dalam rangka melihat pakaian"
Mendengar itu Aryan terkekeh,ia tak menganggap serius apa yang di katakan suaminya itu
Aryan duduk di meja makan dan memakan sarapannya
Setelah Aryan selesai,ia sempat kan untuk mencuci piring
Damian masih setia menatap punggung suami kecilnya yang tengah sibuk itu
"Ian, nanti sore Ayan nggak pulang soalnya mau langsung ke tempat kerja aja,nanti soal makan Ayan udah katering paling sorean di anter kalau untuk makan siang Ian masak sendiri gpp kan?"
"Terserah kerjaan memang lebih penting daripada mengurus suami!"sarkas Damian
Damian berdiri dan langsung meninggalkan Aryan yang tengah berpikir apakah salah yang ia ucapkan
Perasaan dari dulu dia memang jarang pulang sedangkan Damian lebih sering makan di luar dengan cila di bandingkan makan masakan nya
Tapi ya udahlah mungkin saja mood Damian sedang kurang baik
"Iann Ayan pergi yaa, Ingat jangan lupa buat lipat baju awas aja kalau Ayan pulang baju masih di jemuran!!"Aryan berteriak dari luar kamar Damian
Tak ada jawaban namun Aryan tak menggubris nya
Ia turun mengambil mobilnya dan pergi untuk kuliah lalu di sore harinya ia akan langsung ke tempat kerja
Ngga mungkin juga dia balik bisa-bisa terlambat lagi
Damian di dalam kamar tengah menahan emosi nya
Ia bela-belain cuti kerja biar sore bisa ngabisin waktu bersama suaminya itu
Tapi Aryan nggak pulang
Secepat kilat Damian mandi dan mengganti pakaian nya dengan baju kerja
Ya, Damian memilih berangkat kerja walaupun sudah telat
Masalah pakaian ia sudah menelpon orang untuk melipat nya
..........
Hari sudah malam mungkin bisa di katakan sudah sangat larut
Tapi Aryan masih berada di jalanan,hari ini cafe sangat ramai jadi tutup lebih malam
Aryan mewanti-wanti apakah Damian sudah tidur atau belum
Dan Aryan berdoa semoga suaminya itu udah tidur karna kalau engga udah pasti Aryan akan di marahin
Setelah kejadian tadi pagi Aryan sedikit merasa bersalah karena meninggalkan suaminya yang sedang ambil cuti
Beberapa saat kemudian mobil Aryan memasuki pekarangan rumah mereka
Setelah mengunci gerbang Aryan masuk ke dalam
Gelap, begitulah kondisi rumah saat ini Aryan menghela nafas lega
Namun sedetik kemudian Aryan terkejut dengan keberadaan Damian di depan dirinya
"Apakah ponsel mu sudah tak berguna,jika sudah tak berguna hancurkan saja"ketusnya
"Em maaf,hari ini cafe sedang ramai jadi Ayan nggak sempat pegang hp"
"Cih..."Damian mendecih
"Ian udh makan?"tanya Aryan lembut
"Puasa!!"sarkas nya lagi
Hutff!!
"Ayan masakin ya Ian tunggu aja di atas nanti kalau sudah masak Ayan panggil"ujarnya masih berusaha lembut
"Hm!"
Aryan bersyukur setidaknya ada deheman yang membalas ucapannya
Dengan sigap Aryan memasak makanan untuk Damian
Rasa cape di tubuh nya sementara ia lupakan terlebih dahulu
Daripada Damian marah lebih baik ia menurut saja
Saat makanan sudah matang Aryan naik untuk memanggil Damian
Aryan yang melihat pintu kamar Damian tidak tertutup pun segera masuk
Di dalam Damian sedang berkutat dengan laptop nya
"Ian..Ayan udah selesai masak,ayo makan"ajakan itu membuat Damian menghentikan kerjaan nya
Aryan tersenyum, sekarang rumah tangga mereka mulai memiliki warna
Aryan berdoa semoga perempuan ular itu tak pulang selamanya
Aryan dan Damian memakan makanan mereka dengan khidmat
Dan Aryan tak henti-hentinya tersenyum di sela-sela kunyahan nya
"Besok Cila akan pulang dan kau bersikap lah seperti awal kita memulai pernikahan ini"
Deg
Senyum Aryan luntur seketika
"T-tapi kenapa, bukannya enak kita kayak gini?"
"Aku tak ingin menyakiti orang yang aku cintai"
"Tapi Ian suami Ayan jadi Ayan lebih berhak daripada parasit itu!"Aryan mulai meninggi kan suaranya
"Kau hanya perlu bersikap seolah kita tak pernah seperti ini "
"Ayan nggak habis pikir, kenapa Damian segitu cintanya dengan cila , padahal yang suami Ian tu Ayan, sedangkan Cila dia cuma jalang yang bisanya hanya ngangkang!!"
Plakk!!
Aryan menatap tak percaya Damian menampar pipi nya
"Sudah ku katakan berhenti menjelekkan Cila karna dia lebih dari segalanya,dan camkan perkataan ku baik-baik,jika Cila sampai terluka apalagi meninggalkan ku akan ku pastikan hidupmu tak akan pernah mendapatkan kebahagiaan!!"ucapan terakhir sebelum Damian naik dan kembali ke kamarnya
Tes..
Setetes air mata jatuh begitu saja
Kenapa terjadi lagi,baru saja ia berdoa agar perempuan itu tak kembali
Dan sekarang ia harus merasakan kehidupan seperti sebelumnya
Tak apa Aryan akan tetap memperjuangkan hak nya sebagai suami Damian
Aryan mengelap air matanya dan segera mencuci piring
Cila hanya kembali dan ia tak perlu takut
Aryan yakin ia pasti bisa membuat Damian berpaling kepada nya
Lagipula Damian menyuruh nya bertingkah seperti itu karena Cila kembali kan
Bukan karena kemauan nya menjauhi Aryan
Berati masih ada kesempatan bagi hubungan mereka dan kesempatan itu tak akan Aryan sia-siakan
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS[BxB] End
Roman pour AdolescentsTETAP VOTE WALAUPUN UDAH END!!! Menciptakan keindahan dengan cara melepaskan...... sepenggal kisah tentang perjuangan Aryan Putra Dirgantara yang selalu mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya Aryan terjebak dalam cinta yang bertepuk sebelah tanga...