DS 27

3.7K 182 1
                                        

Hari-hari berlalu begitu saja, segalanya terasa cepat

Bulan sudah berganti dan tak terasa kandungan Aryan sudah menginjak usia 5 bulan

Dan itu berati Aryan harus berhenti dari pekerjaannya

Jujur saja Aryan sangatlah tidak rela karena ia sudah menyukai pekerjaan nya ini

Ia rasa cocok dengan semua karyawan dan bos nya sangat pengertian

Tapi tak apa ketika anak nya sudah lahir nanti bos nya bilang Aryan boleh kembali bekerja lagi

Aryan masih tidak terima sebenarnya, seharusnya ia berhenti kerja saat kandungan nya tujuh bulan

Tapi kemaren ada sedikit tragedi dimana Aryan yang terlalu lelah bekerja

Sehingga Aryan pendarahan, makannya para orang tua memaksa Aryan untuk berhenti

Ya sudahlah di bantah pun tak ada gunanya

Saat ini Aryan sedang melihat-lihat kalender
Ia baru sadar kalau Damian besok berulang tahun

Sebagai suami yang baik Aryan ingin membuat cake khusus untuk Damian

Karena besok weekend dan ia tau kalau hari libur Damian pasti akan pergi

Maka dari itu Aryan segera berganti baju,Aryan ingin berbelanja bahan kue nya hari ini

Pukul 17.37

Aryan tiba di pusat perbelanjaan,tadi pas di rumah ia udah tanya embah google apa aja bahan-bahan untuk membuat chese cake

Aryan tau kalau Damian selain suka sayur asem satu-satunya cake yang Damian mau adalah chese cake

Dengan cekatan Aryan mengambil bahan-bahan yang di perlukan

Banyak pasang mata yang melirik ke arah nya
Bagaimana tidak perut Aryan sudah membuncit

Tapi hal itu di abaikan saja,Aryan tak menghiraukan semua tatapan yang orang berikan kepadanya

Selesai belanja Aryan ingin segera pulang sebelum akhirnya ia nyangkut di restauran jepang

Tadi saat keluar dari supermarket Aryan mencium aroma surga dari restoran itu

Aryan memesan beberapa menu dan menunggu dengan tenang

Padahal sebelum belanja ia sudah menghabiskan dua piring nasi Padang

Aryan juga pusing kenapa sekarang nafsu makannya jadi membeludak

Bahkan pipi nya sudah gembul,Aryan takut baru lima bulan saja berat badan nya naik drastis

Apalagi kalau sudah sembilan bulan,bisa jadi balon berjalan dia

Aryan rasa ia harus mengurangi porsi makannya

Setelah pulang ia tak boleh makan lagi

Drttttt

Drtttttt

"Halo"

"Kenapa li?"

"Lu lagi dimana?"

"Di rumah"bohong nya

"Sejak kapan rumah lu berubah jadi tempat makan?"tanya Lian dengan nada mencurigakan

Aryan mengarahkan matanya ke setiap sudut dan benar saja tepat di luar restoran ada Lian yang memandang sengit ke arah nya

Aryan segera mematikan sambungan telepon nya

Lian masuk ke dalam resto mendudukkan tubuhnya di samping Aryan

"ck..,pantes aja tu pipi bulat makannya aja porsi kuli!!"

"Heh enak aja bilang gue bulat,gue tu semok bukan bulat!!"Aryan yang di katai seperti itu tak terima

"Iya deh pakmil mah selalu benar"

"Gue minta ini"dengan gerakan cepat Lian mencomot satu sushi milik Aryan

Dan langsung saja dapat tatapan maut dari pria itu

"Beli sendiri!!"ketusnya

"Aelah atu doang"

Aryan mengerol eyes nya,lebih baik ia makan daripada berdebat dengan cunguk ini

Aryan seketika melupakan keinginan untuk mengurangi porsi makannya

Lian yang melihat Aryan makan dengan lahapnya hanya bisa irii

Ia tadi sudah makan jadi kalau dia pesan takutnya mumbazir

"Yan perut lu muat makan segitu banyaknya!?"

"Mwuatt lahh!!",

"Telan dulu ege!!"

Lian menggeleng kan kepala nya,heran dia dengan temannya yang satu ini

"Ehh!!!"Lian menyenggol Aryan yang hendak menyuapkan sushi ke dalam mulutnya

"Apaan sihh!!"marah dong pasti sushi yang hendak ia makan sudah tergeletak lemas di lantai resto

"Itu Damian bukan sih?!"

Aryan mengikuti arah pandangan Lian,bisa ia liat Damian sedang menggandeng tangan Cila dengan mesra

Seketika nafsu makan Aryan jadi hilang, apalagi saat Damian malah masuk ke dalam resto yang sama

Damian sadar akan keberadaan Aryan di situ tapi ia memilih untuk mengabaikan saja

"Mau kemana lu!!?"lain kaget ngeliat Aryan udah jalan ke arah kasir padahal makannya belum habis

"Pulang!!"

"Tapi makanan lu belum habis,sayang jadinya yan"

"Tinggal abisin susah amat!!"setelah berkata seperti itu Aryan langsung memberhentikan taxi yang kebetulan lewat

Lian yang di beri perintah dengan senang hati, walaupun perut nya sudah kenyang tapi kalau makanan geratis siapa yang bisa nolak

Damian menatap kepergian Aryan dalam diam,bisa ia liat tubuh suami mungilnya dengan perut yang sudah membesar

Membawa belanjaan yang lumayan banyak,ada perasaan ingin membantu tapi itu terhalang oleh wanita yang menyandang status sebagai kekasih nya itu

Akhir-akhir ini Damian sering sekali mendapatkan Aryan duduk merenung di balkon rumah

Entah apa yang sedang ia pikirkan tapi yang pasti dari raut wajahnya sudah menunjukkan bahwa ia tidak baik-baik saja

"Yang....kok ngelamun?"suara nenek lampir itu memecah keheningan

"Engga,udah pesannya?"

"Udah kok, makasih ya udah mau nurutin ngidam akuu!!"ujar Cila bersemangat

"Pasti, untuk baby apa sih yang engga"

"Aww lucu banget ayang aku"Cila dengan santainya duduk di pangkuan Damian

Semuanya itu tak lepas dari penglihatan Lian

Ya lelaki itu masih berperang dengan para sushi

Perut nya tiba-tiba mual melihat pemandangan yang sangat menggelikan menurut nya

"Ish sumpah najis banget, gayanya kek lonte udah gitu kagak ada malu sama sekali, bisa-bisa laki Aryan ngebuang berlian demi batu kerikil mana bentuknya kek begitu lagi cihh!!"








































Tbc.

DANDELIONS[BxB] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang