Sinar matahari mulai menampakkan dirinya
membuat tidur seorang pria manis tergangguAryan membuka mata menyesuaikan dengan cahaya yang mengusik tidur lelapnya
Hingga ia sadar semalam ia tidur di sofa
saat ia menoleh ke arah kasur ia bisa melihat Damian masih bergelut dengan mimpinyaEntah dapat dorongan dari mana Aryan melangkah kan kakinya menuju tempat tidur
Aryan menatap lekat sosok tunangan yang akan menjadi suami nya itu
Banyak sekali pertanyaan yang ada di benak Aryan
Mampukah ia melanjutkan ini semua?, bisakah ia membuat Damian berpaling padanya?
Entah lah ini hanya tentang waktu biarlah waktu yang menjadi jawaban dari segala pertanyaan itu
Lama ia menatap wajah teduh tunangan nya
Mata tajam yang tak pernah menatap lembut padanya itu tertutup memperlihatkan bulu mata yang tidak lentik tapi tidak juga pendekRahang yang tegas,kumis tipis dan terpenting bibir tipis berwarna merah muda itu
Saat tanpa sengaja ia membayangkan bibir itu menyentuh bibirnya
Seketika Aryan membeku karena Damian tiba-tiba membuka matanya
Saat di tatap seperti itu Aryan jadi salting sendiri
Aryan termenung mengagumi sosok yang ada di hadapannya ituHingga tanpa sadar Aryan menyungging kan senyum nya
"Selamat pagi Ian..." Ucap Aryan lembut
Tapi bukannya membalas ucapan selamat pagi itu Damian segera bangkit dan keluar menuju balkon
Dan Aryan sudah tau kemana tujuan Damian
Benar saja tak lama keluar lah Damian bersama parasit yang selalu menempel kemana pun Damian pergi
Seakan tersadar Aryan segera pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigik dan mencuci mukanya
Setelah selesai dengan urusan kamar mandi ia turun
Di dapur ia bisa melihat bunda yang sedang bergelut dengan alat dapur
"Bun ayan bantu ya?"
"Eh ga usah ayan duduk aja biar bunda yang nyiapin okey"
"Gapapa bunda ayan mau bantu bunda potong wortel nya"
"Ya udah deh kalau ayan maksa,motongnya jangan terlalu besar ya"
"Otee bundaa"
Aryan sedikit lega karena bunda dan papa menerima nya dengan baik
Setidaknya ada yang akan membelanya ketika Damian berbuat buruk padanya
Saat sedang asik memotong sayuran Aryan di kaget kan dengan om Morgan yang tiba-tiba saja datang
"Eh Aryan Damian mana?"
"Eh papa em Damian tadi masih tidur jadi ayan ga tega bangunin nya"
Om Morgan hanya mengangguk mengerti
jujur sakit bila ia harus berbohong seperti ituNamun tak lama setelahnya Damian datang dengan cila di samping nya
"Eh anak bunda udah bangun" ucap bunda sambil tersenyum
"Pasti banyak banget nyamuk di kamar kalian ya Damian Aryan sampe merah-merah gitu iya ngk pah"lanjut bunda sambil melirik Aryan dan Damian bergantian
Aryan yang di tatap begitu hanya bisa menunduk
Rasa perih kembali muncul di dadanya
kenapa Damian harus turun dengan bertelanjang dada seperti ituSetelah semua masakan Mateng Morgan dan keluarga nya pun memulai acara sarapan mereka
Sebenarnya Aryan agak risih karena bunda senyum-senyum ke arah nya dan Damian
"Ehem...lain kali jangan ganas-ganas ya gada yang ngambil kok Damian nya"ucap bunda yang langsung membuat Aryan tersedak air yang ia minum
"Ehh aduh ini minum lagi"ujar bunda
Lagi-lagi Aryan hanya tersenyum canggung
Saat ia melirik ke arah Damian, Damian malah membuang muka
Tapi saat ia melihat ke arah cila
Nenek lampir itu bersmrik kepadanya
Seolah-olah bangga dengan karyanya
"Oh ya habis ini Aryan pulang atau masih mau menginap disini"tanya papa
"Ee ayan pulang deh pah soalnya lagi banyak tugas lagi pula takut mengganggu Damian"jawab Aryan dengan senyum manisnya
Melihat Aryan senyum Damian malah mendecih tak suka
"Damian selesai "Setelah berucap seperti itu Damian langsung meninggalkan meja makan
Di susul cila di belakang nya
Aryan hanya bisa melihat kepergian dua orang itu dalam diam
Huhh.........
Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELIONS[BxB] End
Fiksi RemajaTETAP VOTE WALAUPUN UDAH END!!! Menciptakan keindahan dengan cara melepaskan...... sepenggal kisah tentang perjuangan Aryan Putra Dirgantara yang selalu mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya Aryan terjebak dalam cinta yang bertepuk sebelah tanga...