DS 22

2.6K 134 3
                                    

Tok

Tok

Tok

Tok

Aryan melangkah kan kakinya dengan malas,ini masih sangat pagi tapi pintu kamar nya sudah di ketok berkali-kali

Membuka pintu dengan tidak santai, menatap orang yang mengetuk pintunya nyalang

"Cepat ke kamar ku sebentar lagi papa dan bunda akan segera tiba!!"

Belum sempat menjawab dan mencerna Damian sudah menarik Aryan untuk masuk ke dalam kamar miliknya

Setelah menarik paksa Aryan untuk mengikuti dirinya

Damian berjalan ke arah Cila mengusap rambut serta perut nya dengan lembut"kamu ke kamar sebelah dulu okey"ucapnya lembut

Aryan yang males ngeliat itu memilih mengeluarkan handphone nya dan memainkan benda pipih itu

Tak lama Damian kembali masuk,ia langsung menatap layar komputer nya

"Cih ....sok sibuk"Aryan mencebik

Damian menatap sekilas,ia sedang tak ingin berdebat

Ini masih jam 5 pagi tapi orangtua Damian menghubungi nya, mereka bilang tak sampai 20 menit lagi akan tiba di kediaman nya

Maka dari itu Damian harus bersandiwara tentang pernikahan mereka

Bisa gawat kalau orang tuanya tau dirinya sekamar dengan cila bukan dengan Aryan

Aryan yang sibuk dengan ponselnya tiba-tiba saja berlari ke kamar mandi

Huek....

Huekkkk

Huekk......

Damian panik,ia mengambil minyak urut lalu menyusul Aryan ke kamar mandi

Dengan cekatan ia mengoleskan minyak itu pada tengkuk Aryan

Tangannya sibuk mengurut tapi pikirannya melayang entah kemana

Damian tidak bego soal kehamilan ia tau pada bulan awal pasti akan ada yang namanya morning sixnes

Kalaupun ada yang tidak mual-mual pada pagi hari,itu biasanya akan di rasakan suami nya

Ia pernah dengar itu ketika kerabat dekatnya yang juga seorang dokter berkata seperti itu

Jika suami itu sangat mencintai pasangan nya maka tak jarang mereka lah yang merasakan mual di pagi hari serta mengidam

Tapi yang jadi pertanyaan nya, kenapa Cila tidak mual-mual dan juga bukankah ia sangat mencintai Cila

Seharusnya dia yang menggantikan posisi itu
Apalagi kandungan Cila baru sebulan tak mungkin gejala itu hilang begitu saja

Lamunan Damian buyar setelah Aryan mencoba berdiri

Damian ingin membantu tapi tangan itu di tepis kasar

"Jangan sentuh gue!!"

Setelah berkata seperti itu Aryan berjalan ke arah ranjang

Mendudukkan dirinya yang memang masih lemas

Tak lama suara deru mesin terdengar, berati papa dan bunda sudah tiba

Damian dan Aryan keluar menyambut mereka

Aryan kaget,bunda Karin yang baru memasuki rumah langsung memeluk dirinya

"Kenapa nggak ngabarin bunda sayang.."

"Ngabarin apa Bun?"tanya Aryan penasaran

Bunda Karin yang gemes akan tingkah menantu nya dengan segera ia memberikan amplop

DANDELIONS[BxB] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang