DS 35

2.9K 132 6
                                    

4 jam sudah berlalu tapi lampu merah itu belum juga berubah

Semua yang sedang menunggu hanya bisa merapalkan doa-doa

Tadi Cila sempat menghubungi Damian,ia bilang kalau lukannya sudah ia obati dan meminta Damian untuk segera pulang

Damian dilema antara Cila yang hanya tergores atau Aryan yang sedang memperjuangkan hidup dan matinya

Ting!!

Hal yang mereka tunggu akhirnya selesai, lampu sudah berubah menjadi hijau

Tak lama suster Keluar mendorong bayi kecil yang di penuhi dengan selang-selang menuju ruangan khusus bayi prematur

"Kami melihat debay dan kau temani Aryan!!"ucap papa Morgan

Damian mengangguk tak lama Aryan keluar dan di pindahkan ke ruangan VVIP

Sedangkan Arthur dan Lian sudah di paksa pulang karena baju Arthur yang penuh darah

Damian tak langsung masuk ke dalam kamar Aryan

Ia mendatangi dokter yang tadi dan meminta tolong untuk tes DNA

"Anak anda baru lahir dan masih harus di inkubator,kenapa malah ingin tes DNA?"tanya dokter itu

Akhirnya Damian menjelaskan perasaan nya serta ketakutan pasca tuduhan selingkuhan Aryan

Dokter paham"baiklah hasil akan keluar 2x24 jam dan bapak bisa memberikan Sempel darah kepada kami"

Dengan cepat Damian memberikan apa yang dokter inginkan

Setelah selesai dengan urusan nya barulah ia masuk ke dalam ruangan Aryan

Saat masuk ia melihat Aryan yang mulai menggerakkan tangan nya

"Mau apa hm?"

Walaupun masih lemah Damian bisa melihat tatap benci dari wajah Aryan

"Pergi.."ucapnya lirih

"Maafkan aku"Damian memeluk Aryan dengan air mata yang menetes

Aryan yang memang belum ada tenaga hanya bisa pasrah

"Kemana bayi ku?"tanyanya lemass

"Debay sekarang lagi di inkubator nanti kalau Aryan udah pulih kita liat bareng-bareng ya"

"Engga aku mau ke tempat anakku"Aryan memberontak

Dengan tubuh lemahnya ia berusaha bangun dan berdiri

"Oke tapi biarin Damian bantu ke sana"

"Tunggu disini sebentar!!"

Akhirnya Aryan nyerah ia terus menangis memikirkan bayi mungilnya

Damian masuk membawa kursi roda,dan mengangkat Aryan untuk duduk di kursi itu

Setelah nya mereka keluar menuju ruangan anak mereka

Di dalam ruangan khusus bayi itu sudah ada ayah mama,bunda dan papa

"Sayang....."mama dan bunda menangis

"Terimakasih ya udah mau berjuang liat debay nya ganteng banget"

Karena Aryan ibu dari anak itu jadi ia di izinkan masuk ke dalam

Sedangkan yang lain hanya bisa melihat lewat kaca

Aryan tak sendiri Damian yang berperan sebagai ayah juga di perbolehkan masuk

"Anak papa.....kuat ya sayang"Aryan menangis

Tak bisa ia bayangkan putra kecilnya harus bernafas di bantu dengan selang oksigen

Apalagi tubuh kecilnya harua merasakan sakit karena selang-selang yang di berikan kepadanya

"Bayi Kita lucu kan"Damian memeluk tubuh Aryan dari samping

"Bayi Kita?!"sarkas Aryan

"Dia anakku hanya milikku!!"

"Maafin Dady ya sayang,bilangin papa jangan marah-marah teruss!!"Damian berbicara kepada anak mereka

Ada perasaan hangat yang menjalar pada dada Aryan tapi ia tak akan membiarkan Damian bertemu lagi Dengan anaknya

"Lihat lah sepuasnya,ini akan menjadi pertemuan pertama dan terakhir bagi kalian..."

Bukannya jahat tapi Aryan pernah berkata ucapan nya tak akan main-main

Jadi ia akan membawa anaknya pergi jauh dari Damian

Ia bisa membesar kan anaknya sendiri tanpa bantuan orang lain

Ia tak ingin anaknya nanti tau kalau ia sempat tak di anggap

"Elvano Dayan Alexander.."ucap Damian tiba-tiba

Aryan melihat ke arah Damian yang malah tersenyum manis kepada nya

"Boleh kan aku kasi mama anak kita.."

Entah kenapa Aryan malah mengangguk melihat anggukan dari Aryan Damian segera memeluk nya mengucapkan terimakasih kasih

"Maaf waktunya sudah habis jadi di harapkan untuk segera keluar

"Dia anak ku jadi bebas dong aku mau di sini berapa pun lamanya"Aryan tak terima

"Damian iss,aku masih mau liat baby Ell"

"Besok lagi ya,kamu kan juga harus istirahat!!"

Mereka keluar, menemui para ortunya

Dan para ortu izin untuk kembali, biasa lah orang sibuk

Setelah masuk ke dalam ruangan Aryan, Damian membaringkan dan mengelus Surai suaminya

"Makasih ya udah mau bertahan dan ngelahirin jagoan kecil kita"

"Itu sudah tugas ku.."

"Tidur,kamu juga butuh istirahat.."

Aryan mengangguk dan mata bulat nya perlahan tertutup

Disusul mata tegas yang juga kehilangan kesadaran nya

.....

Disini lain Cila sedang ngamuk di dalam apartemen nya

Ya, selama ini Damian tak mengetahui bahwa cila juga punya apartemen sendiri

"Bangsatttt,kenapa anak itu bisa hidup!!"

"Liat aja gue nggak akan biarin Aryan hidup tenang!!"

"Kalau gue nggak bisa ngilangin dia dari muka bumi ini, setidaknya gue bisa buat dia hancur dan gila!!!"

Teriak Cila menggelegar persis seperti hantu cewe berdaster putih

"LU PASTI MENDERITA ARYANNNN!!!!"

"ANAK ITUU PASTI MATIII!!!!!"


kita biarkan saja orang gila satu itu, maklum lah habis obat;








































Tbc.

DANDELIONS[BxB] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang