DS 38

2.9K 110 5
                                    

"siall!!"Cila mengeram kesal saat orang suruhannya mengirim sebuah foto

Dimana Damian sedang bercumbu dengan Aryan

"Kayaknya segitu masih kurang!"gumamnya

Entah apa yang sedang di rencanakan nya kali ini

Tapi yang pasti rencana itu adalah rencana jahat

Mana mungkin iblis bisa berubah jadi malaikat

......

Hari ini juga hari terakhir Damian dan Aryan melihat putra mereka

Saat mereka pergi dari pemakaman terlihat siluet bocah yang tersenyum dan melambaikan tangannya

Damian sudah berubah sejak kejadian hari itu,ia benar-benar merasa bersalah

Dan sekarang ia tau bagaimana perasaan nya pada Aryan

Ia akan mengakhiri hubungan antara dia dan cila

Sedangkan Aryan ia masih dalam belenggu kesedihan

Orang tua mana yang akan rela jika abuah hatinya pergi begitu saja

Damian menuntun Aryan untuk masuk ke dalam mobilnya

Ia tak sanggup jika harus seperti ini terus,Aryan yang dulu sangat ceria sekarang suram

Aryan tak lagi banyak mengoceh melainkan melamun

"Sayang,kita makan dulu ya?"

Gelengan Damian dapat dari suami kecilnya itu

"Kalau nggak makan nanti sakit,kamu tega ngeliat baby El nangis karna papanya gamau makan?"Damian berusaha membujuk Aryan

Pasalnya lelaki itu belum memasukkan apapun ke dalam mulutnya sejak kemarin

"Mau baby El"lirihnya

Damian tak kuasa menahan isakannya,ia dengan cepat mengusap air mata yang tanpa izin mengalir

"Ada saatnya kita akan bersama baby El lagi,tapi sekarang kita harus jalani hidup sambil nunggu saat itu tiba okey"

Aryan mengangguk

"Kalau gitu kita makan ya,mau makan apa sayang nya Ian?",

"Sushi"

"Okeee kita makan sushi!!!"

Aryan tersenyum, mungkin  baby El kembali pada yang maha kuasa itu sudah menjadi takdir

Dan tak ada yang bisa Aryan lakukan selain bertahan

.......

Aryan dan Damian sudah kembali ke rumah mereka

"Loh kok Damian bawa dia pulang!!"marah Cila saat mendapati Aryan berada dalam gandengan Damian

"Cila kita sekarang dalam suasana berkabung bisa nggak jangan cari masalah?"tanya Damian lembut

"Ihh sekarang kamu kok lebih milih dia!!"

"Engga gitu cuma Aryan lagi drop,jadi harus di perhatiin"

"Terus kamu nggak mikirin baby dan aku!!"

Aryan jengah dengan ini semua,ia melepaskan genggaman tangan Damian

"Urus aja anakmu!!"

Melihat Aryan yang ingin ke kamarnya,dengan sigap Damian menahan lengan nya

"Tunggu Ian di kamar ya"

Aryan tak membalas ucapan itu, ia hanya ingin sendiri

Masuk ke dalam kamar meringkuk dan menangis

Siapapun yang mendengar tangisan Aryan kala itu akan tersentak

Tangisan lirih yang sarat akan kesedihan,gumaman kecil yang menyalahkan dirinya

"Hiks........ maafin papa sayang hikss...papa jahat ya?"

Lama kelamaan tangisan itu menghilang dan hanya tersisa isakan kecil

Aryan baring pada kasurnya, menutup mata yang membengkak akibat kebanyakan mengeluarkan air mata

Sedangkan Damian dan Cila masih saja bertengkar

Yang ujung-ujungnya Cila pergi entah kemana

Damian sadar atau tidak saat melihat Cila yang mengumpat sambil keluar dari rumah

Ia tak ada niat untuk menahan wanita itu,saat ini yang ia pikirkan hanya Aryan,Aryan,dan Aryan

Benar saja saat punggung Cila sudah tak terlihat lagi

Damian berlari menuju kamar Aryan

Membuka pintu itu dengan perlahan,bisa ia lihat Aryan yang sudah tertidur

Cup

Cup

Cup

Cup

Damian mencium kening pipi kelopak mata Aryan dan yang terakhir bibir

Lama ia memandangi Aryan"ijinin Ian untuk nebus segalanya,Ian janji ini yang terakhir kalinya mata indah Ayan mengeluarkan air mata dan membengkak"ucapnya tepat di telinga Aryan

"Janji"

Damian tersentak, ternyata Aryan mendengar nya

Memberikan senyuman paling panis milik nya dan menyatukan kelingking mereka

"Janjiiiii!!!"

Aryan tersenyum dan memeluk Damian

Setelah pelukan itu berakhir Damian menatap sengit ke arah Aryan

"Oh jadi gini, caranya memperlakukan suami!!"

Aryan mengangkat satu alisnya bingung

"Dia enak-enak selonjoran suaminya di suruh duduk di lantai,gini banget dapet bini!!"

Aryan terkekeh melihat tingkah suaminya itu

"Maaf suami, istrimu ini akan lupa segalanya ketika berbaring pada kasur nya, naiklah dan peluk aku!"

Damian melompat memeluk Aryan, menghirup aroma manis dari suaminya

"Tidur siapin tenaga buat bikin baby lagi"

Bulu kuduk Aryan meremang,ini kedua kalinya Aryan mendengar deep voice milik Damian

Tapi tololnya Aryan malah ngangguk,itu membuat Damian tertawa sangat keras

"Oke sampai kapanpun kamu nggak akan dapet jatah!!!!"

Aryan mendorong Damian, membuat pelukan mereka terlepas

"Jangan gitu dong, nanti Damian junior ga punya rumah!!"

"Ishhh ngomong apa sihh!!"

Mulut marah tapi pipi merona

Damian kembali tertawa,ia memang bodoh andai saja dari dulu ia menerima pernikahan ini dengan baik

Ia tak akan kehilangan putra mereka dan ia tak akan menyakiti manusia setengah kucing seperempat macan seperti Aryan

"Sini peluk lagi...."Damian menarik Aryan kembali dalam pelukan nya

Mengelus punggung Aryan dengan teratur hingga Aryan kembali terlelap

Damian segera menyusul Aryan ke alam mimpi berharap bisa dalam satu mimpi yang sama....






































Tbc.

Yang manis-manis dulu

Abis ini kopi hitam tambah pare biar sehat!!

DANDELIONS[BxB] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang