DS 30

3K 126 1
                                    

Brakk!!

"Anj!!"

Lian menatap nyalang ke arah Aryan

"Jelasin?!"

Aryan yang ditatap seperti itu seketika menciut

"J-jelasin apa?"tanya nya sok polos

"Perlu gue perjelas!"

Sumpah Lian kalau udah mode gini serem nya 10 kali lipat dari dinginnya Arthur

Aryan nyerah,dia narik nafas panjang"nah tahan dulu!!"

Aryan mengikuti perintah Lian,sampai akhirnya ia membuang nafas kasar

"Kalau gue mati,Lo yang bakal gue gentayangin!!"

"Udah ga usah ngalihin topik,kenapa lo bisa bareng bajingan satu itu?mana pake acara ciuman segala!!udah lupa lo seberapa banyak air mata yang keluar kemaren?!!"sarkas Lian

"Jangan mudah percaya sama bajingan kaya dia,nanti lo nya yang sakit!!"Arthur menimpali

"Oke....,gue jelasin!"

Aryan menceritakan segalanya mulai dari surprise ultah Damian yang berakhir sia-sia dan Damian yang menangis padanya tadi pagi

"DAN LO MAAFIN GITU AJA,ARYAN JANGAN BILANG LO LUPA DENGAN SEMUA PERBUATAN BAJINGAN ITU!!!!"Lian berteriak

Aryan yang di teriaki hanya bisa menunduk

"Gue tau kesalahan Damian memang gabisa dengan mudah di maafin,gue juga nggak sepenuhnya percaya sama dia,tapi apa salahnya gue kasi kesempatan lagi"Aryan mencoba memberikan penjelasan

"Dengerin gue, sekali bajingan tetap bajingan Damian yang udah memperlakukan Lo bak hewan dengan mudahnya minta maaf,dan lebih bodohnya lo maafin,inget anak Lo hampir mati gara-gara omongan tu anjing!!!..

"Lo bilang kesempatan,udah berapa kali Lo kasi kesempatan ke dia buktinya Damian ngulang kesalahan yang sama kan!!"

"Tapi kan selama ini Damian belum pernah minta maaf dan ngasi janji ke gue jadi apa salahnya untuk megang janji dia!!"Aryan juga mulai terpancing emosi

"Terus kalau dia ngingkarin janjinya Lo mau apa!!"sarkas Lian

"Gue bakal nunggu sampai dia nepatin janjinya!!"

"ck, bodoh!!"

Arthur hanya diam,ia sedang mencerna segalanya

Apa mungkin Damian memang berubah semenjak pertemuan mereka?

Kalau memang ia bagus lah,"Lian yang Aryan bilang itu ada benarnya,apa salahnya kita kasi kesempatan sekali lagi apalagi Aryan sedang mengandung dia juga butuh sosok suami kan,kita juga ngga bisa 24/7 jagain Aryan"

Mendengar penuturan dari Arthur akhirnya lain menyerah"oke,tapi awas aja kalau sampai Damian nyakitin Lo lagi,gue pastiin kepalanya pisah dari badan!!"

"Serem banget ayang nya Arthur!!"

"Diam!!"

Aryan dan Arthur diam aserem juga kalau uke binal lagi ngamuk

Tapi ya sudahlah yang terpenting lian secara ngga langsung udah memperbolehkan Aryan maafin Damian

.......

Cila memasuki rumah,ia mengernyit kan dahinya kala melihat Damian dan Aryan makan bersama di meja makan

"Ihh,sayang kok makan dengan dia Cila udah beliin makan malam loh padahal"ucapnya sok sendu

"Seperti biasanya,ini terjadi karena paksaan"

Aryan diam mendengar perkataan Damian,ia tau Damian meminta dirinya untuk bersikap seperti biasa saat ada Cila

Tapi yang tidak ia ketahui bahwa rasanya lebih sakit daripada keadaan nya dulu

"Memang ya jalang kerjaannya cuma maksa!!"

"Ayoo kita ke kamar,baby udah kangen banget sama dadynya"

Damian mengangguk"kamu duluan saja aku mau mencuci piring ini dulu"

"Ihh kan ada babu,buat apa susah-susah cuci piring suruh jalang itu aja"kembali mengucapkan kata yang jauh dari kata etika

"Gapapa,males banget kan kalau tiba-tiba dia pendarahan lagi!!"Damian mencoba meyakinkan

"Oh iya juga sih,ya sudahlah aku duluan ya bye syg, jangan lama-lama!!"

Damian tersenyum membalas perkataan Cila

Setelah memastikan Cila masuk ke dalam kamar Damian memeluk leher Aryan

"Maaf untuk sekarang kaya gini dulu,gapapa kan?"tanyanya lembut

Aryan hanya bisa mengangguk,mau bilang dia tidak baik-baik saja pun sulit

"Y udah Ian  ke atas dulu ya,nanti Ian ke kamar Ayan lagi oke!!"

Ucapnya sembari mengecup pucuk kepala milik Aryan

Aryan menatap kepergian Damian"kapan...kapan kau hanya mengucap kan kata lembut itu hanya padaku?kapan langkah itu diambil untuk mendatangi ku?kapan semua atensi mu hanya kau berikan untuk ku ?tanpa harus takut seseorang tersakiti hanya karena kau memperhatikan diriku?"gumamnya lirih




































Tbc.

DANDELIONS[BxB] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang