Hallo. Aku balik lagi. Ini Part 21 semoga kalian suka. Sebelum membaca tolong vote cerita ini dengan klik 🌟 dipojok kiri bawah.
Enjooyyyy.....
***
Darren hanya punya waktu 5 hari lagi untuk mencari bukti-bukti yang mendukung kasus Adine. Ia mendapat copy-an laporan keuangan PT. Jaya Bersama. Saat membacanya laporan yang dibuat PT. Jaya Bersama ataupun yang di buat Adine tidak mencurigakan. Keduanya memiliki bukti-bukti pada lampiran. Tapi ada salah satu sumber uang yang menurut Darren aneh, keanehan itu sudah Darren sadari sejak lama, hanya saja ia belum mendapat bukti nyatanya.
Setelah mengecek semuanya kembali dengan seksama, terdapat keanehan dari Pabrik Rajawali. Selama ini Darren tidak begitu menyadari akan keanehan Pabrik Rajawali. Terkadang kita akan menemukan sesuatu saat tekanan lebih besar datang. Ditambah lagi Informasi dari seseorang yang tidak diketahui memberikan daftar yang sama halnya mencurigakan semakin membuat Darren yakin untuk menyelidiki tempat-tempat tersebut.
Selama dua hari ini, Darren mencari keberadaan pabrik Rajawali. Tetapi, ia dan Fabian masih belum menemukannya juga. Keterangan orang-orang terlalu bertele-tele. Seperti ada yang disembunyikan.
"Bang, salah satu karyawan Budi Karya tadi bilang kita bisa datengin Pak Darso mantan Manajer Pabrik sini, siapa tau, beliau ini tahu tentang pabrik itu" kata Fabian setelah mereka masuk kedalam mobil.
Dalam misi kali ini, sudah ada 3 rumah dan 4 Pabrik yang mereka datangi untuk mencari informasi keberadaan Pabrik Rajawali.
"Kita kesana" kata Darren
"Tapi masalahnya, dia gak tau Pak Darso masih hidup atau engga" kata Fabian.
Tangan Darren yang sedang memasang sabuk pengaman tiba-tiba berhenti dan kepalanya menoleh ke arah Fabian.
"Lo yang bener dong Bian, masa kita nanti nanya orang yang udah meninggal" sahut Darren.
Fabian menggerakan kedua bahunya dengan cepat. "Pake dukun bisa bang biar cepet"
"Dukun pala lo" sewot Darren.
"Udah kita datengin Pak Darso, siapa tau masih hidup"
Fabian mengangguk dan menyalakan mobil. Mereka berjalan menuju Rumah Pak Darso sesuai dengan arahan karyawan pabrik tadi.
Darren dan Fabian tiba di sebuah rumah yang tidak begitu besar tapi tidak begitu kecil. Rumah yang terlihat masih berpenghuni dan bersih.
Darren segera keluar dari mobil saat Fabian berhasil parkir. Diikuti Fabian yang turun dan berjalan setelah Darren.
Darren mengetuk pintu rumah. Tok...tok...tok....
"Permisi..." Kata Darren. Terdengar seseorang menyahut dari dalam rumah dan beberapa saat kemudian pintu terbuka. Seorang perempuan sekitar 40 tahun an membukakan pintu.
"Cari siapa ya mas?" Tanya perempuan itu.
"Saya cari Pak Darso bu, apa Pak Darso nya ada?" Tanya Darren.
"Oh bapak. Bapak ada" kata perempuan itu.
Darren tidak bisa menyembunyikan kesenangannya karena sekarang ia sedang tersenyum pada perempuan itu."Mari masuk dulu mas" kata Perempuan itu. Nada bicara perempuan itu sedikit berlogat. Darren sangat tau bahwa itu adalah logat orang jawa, Jawa bagian mana Darren tidak tahu.
Darren dan Fabian melangkah masuk kedalam rumah dan duduk di kursi ruang tamu. Seorang pria paruh baya datang menghampiri mereka, Darren yakini itu adalah Pak Darso. Sementara ibu tadi sudah masuk lagi kedalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth in Life (ON GOING)
RomansaDarren Jeff Alaric, seorang pengacara muda berbakat yang tampan dan playboy. Orang bilang, Darren punya pesona tersendiri dimata para perempuan cantik. Elmeira Zalika Adine, seorang akuntan berbakat yang galak tapi gampang nangis. Orang bilang, si...