Darren keluar ruangannya setelah Raka menelepon. Darren bertanya-tanya, kenapa akhir-akhir ini Raka dan Bella malah semakin dekat. Semenjak Bella masuk ke perusahaan Gavin, mereka berdua jadi lebih akrab. Apa mungkin cinta tak sampai ini menjadi kenyataan?
Tolong kalian jangan beritahu Raka kalau Darren membocorkan ini. Waktu kuliah tingkat satu, Raka jatuh cinta pada pandangan pertama pada Bella, tapi Raka mundur teratur saat tahu kalau Gavin dan Bella mempunyai hubungan. Apa mungkin perasaan Raka bersemi kembali? Tapi, kalaupun iya, Darren sih tidak peduli.
Saat ini, Darren, Raka dan Bella berjalan di lorong rumah sakit setelah tadi turun dari lift lantai 10. Mereka bertiga tidak ada yang bersuara. Darren sendiri bingung harus mulai percakapan bagaimana.
"Vira....." Sapa Darren, saat mereka berhasil masuk keruang rawat inap Gavin. Saat masuk pintu, mereka bertiga sudah disuguhkan dengan pemandangan Gavin yang sedang di suapi.
"Gimana lo vin?" Tanya Raka.
"Kak Darren, Kak Raka....." Devira berhenti saat perempuan itu melihat sosok Bella di belakang Raka. "Kak Bella" lanjut Devira.
"Weish....Longie kita udah cukuran nih" celetuk Darren sambil berjalan mendekati Gavin yang berbaring diranjang.
"Pala lo sakit?" Tanya Darren pada Gavin sambil memegang dahi Gavin dengan sedikit keras.
"Ah...." Rintih Gavin
"Lebay lo, gak gue apa apa in juga" timpal Darren.
"goblok, sakit" kata Gavin.
"Paling luka ringan doang ini, cuma biru" komentar Darren yang langsung ditatap sinis Gavin.
"Ra, lo pasti capek ngurus suami yang ga bisa apa-apa ini. Mending gue, sehat, kuat, bugar" kata Darren.
"Maksud lo" sinis Gavin.
"Ya maksud gue, Devira mending sama gue aja, dari pada sama lo, ga bisa ngapa-ngapain" kata Darren.
"Bacot lo" sahut Raka mendekat ke tempat tidur Gavin bersebrangan dengan posisi Darren saat ini
"Keadaan lo gimana?" Tanya Raka.
"Lumayan" jawab Gavin.
"Mas Gavin udah baikan kak, tinggal pemulihan aja. Kepalanya udah ga sering sakit, makannya juga udah bagus" jelas Devira.
"Baguslah, cepet balik kantor" kata Raka.
"Gue bawa ini buat lo atau kalo Gavin boleh makan buat Gavin juga" kata Bella pada Devira.
Jelas Darren merasakan suasana yang aneh saat Bella mengeluarkan suara. Suasana yang tiba-tiba terasa asing dan canggung.
Tapi Darren melihat Devira tersenyum dan menerima donat pemberian Bella.
"Biasanya bawa sesuatu buat yang sakit, ini lo bawa donat buat yang jaganya" komentar Darren. Kadang memang Darren berkomentar hal-hal yang tidak perlu.
"Karena yang harus sehat bukan cuma orang sakit" kata Bella.
"Makasih kak, aku makan nanti ya, mas Gavin juga boleh makan" kata Devira. Bella tersenyum kepada Devira dan menganggukkan kepalanya.
"Ekhmmm" Darren berdeham. Suasana sekarang cukup tidak nyaman.
"Gue beli rokok dulu deh, lo mau?" Tanya Darren pada Gavin.
"Engga kak" jawab Devira, perempuan itu seakan menjadi juru bicara Gavin, padahal orangnya sudah antusias ingin menjawab. Darren jadi tersenyum mengejek ke arah Gavin. Gavin hanya memutar mata karena kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Truth in Life (ON GOING)
Любовные романыDarren Jeff Alaric, seorang pengacara muda berbakat yang tampan dan playboy. Orang bilang, Darren punya pesona tersendiri dimata para perempuan cantik. Elmeira Zalika Adine, seorang akuntan berbakat yang galak tapi gampang nangis. Orang bilang, si...