36. Semua karena dia

159 11 3
                                    

!ATTENTION!
Part kali ini ngga ada unsur menjatuhkan atau menjelekkan nama orang lain. Disini cuma seru-seruan aja,jadilah pembaca yang baik!

***

Setelah makan dan meminum obat,kini Laras dibuat mengantuk hingga tak sanggup membuka kedua matanya,ia pun tertidur sangat amat pulas.

Disaat seperti ini,Noe merasa sedikit bersalah karena hari ini ia akan meninggalkan Laras sendiri nanti,kalau saja bukan karena kerjaan ia tak akan keluar sendiri meninggalkan Laras yang sedang sakit seperti ini.

"Ayass,aku keluar sebentar yaa. Nanti kalo kenapa-napa telfon aku aja nanti ku langsung pulang." Dengan nada bicara lembut sambil mengelus rambut Laras,ia meminta izin untuk keluar.

"Hmmm." Hanya itu jawaban dari Laras,namun Noe tak menghiraukan karena mungkin saja Laras tak kuat untuk membuka mulut dan mengeluarkan kata.

"Yauda aku pamit ya yass,minum ada disamping mu. Assalamualaikum sahabatt."

Tak ada jawaban apa-apa dari Laras,Noe pun langsung bergegas keluar dari tempat penginapan dan langsung menuju ke tempat yang kemarin Egend tuju-kan. Hari ini mereka berdua masih saja membahas tentang projek kala itu yang sedikit lagi selesai.

Didalam perjalanan,Noe terlihat sangat murung sekali,terlebih lagi ia pergi tanpa adanya Laras. Ia juga merasa menyesal pergi meninggalkan Laras dengan kondisi yang sedang lemas tak berdaya.

TINGGG!
Nyi Laras: Hati-hati ya Noee🫶🏻

"Dih tumben banget ni bocah,obat nya bikin stres juga keknya nih." Tetapi tanpa sadar,Noe dibuat senyum-senyum tak jelas saat melihat isi chat dari Laras. Perhatian juga ni bocah wakakak. Batin Noe

Nyi Laras: oiya pulang beliin smoothies sama puyo yak prendd😘

"Cih ada maunya ternyata,sialan."

Noe: Y.

Rupanya perhatian dari Laras tak sepenuhnya sungguhan,ia hanya menginginkan makanan untuk menstabilkan moodnya. Noe pun sebagai teman yang baik menuruti apa mau dari sahabatnya yang sedang sakit itu.

Noe : Gendd,aku dah mau sampe nih. Fotokan nanti tempatmu kalo kau dah sampe duluan.

Egend: Oke noy hati-hati. Ini ku dah sampe daritadi,nanti ku fotoin.
Egend: (mengirim foto)

Jarak dari tempat penginapan ke cafe tersebut cukup dekat,hanya sekitar 10 menit dilalui tanpa macet. Mereka berdua lebih memilih cafe terdekat karena mereka memikirkan Laras yang tengah sendirian dalam kondisi sakit,dan jika suatu musibah terjadi padanya Noe bisa cepat-cepat pulang tanpa memerlukan waktu lama.

"Egend!!."

"Iya noy sini!"

"Dah lama ya? Maaf ya tadi ngurusin Laras dulu sebelum kesini"

"Lumayan lah,gapapa aku ngerti"
"Nanti pulang aku ikut ya,jenguk Laras"

"Ohh bolehh boleh,ini kita kerjain cepet berati biar ga kesorean"

"Okeyy let's go" Akhirnya mereka pun fokus mengerjakan projek terakhir dari brand milik Noe.

Camilan dan minuman pun sudah tersaji sedari tadi. Saat sedang fokus-fokusnya tiba-tiba ponsel milik Noe berdering hingga membuat kaget. "Laras nih pasti." "Angkat noy langsung"

Saat Noe melihat layar ponselnya,rupanya yang menelfon bukanlah Laras melainkan Nona. "Bukan Laras rupanya,gendd"

"Oalah,yauda angkat dulu aja siapa tau penting"

Searah Tak SedarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang