25. Go to Thai

70 9 0
                                    


2 hari kemudian.

***

Tak terasa hari keberangkatan mereka sudah tinggal beberapa jam lagi. Disaat seperti ini, Noe malah tidak bisa tidur karena ia memikirkan perjalanan yang panjang esok pagi. Laras yang terbangun karena melihat Noe tengah melamun dengan dua tangan melipat ke belakang kepala itupun langsung bangun menghadap wajahnya. "No,ko lu belum tidur? Bukannya besok kita jadwalnya pagi?."

"Gabisa tidur aku yass kepikiran besok. Kebiasaan banget aku kalo mau pergi selalu panik."

"Apa yang lu pikirin? Besok kedua kalinya kita ke Thailand harusnya udah ga kaget dong."

"Bismillah ya yass. Kita berdua doang soalnya."

"Bismillah no. Dah sekarang tidur mendingan,dah jam 2 malem ini loh."

"Iyaa iya bawell." Ucap Noe menggerutu sambil menarik selimut yang berada di tubuh Laras.

"Jangan di pake semua selimutnya woyy. Bagi aku jugaaa." Seperti malam biasa mereka selalu berebut selimut maupun guling. Bagi mereka itu adalah sebuah kebiasaan yang sangat nyaman untuk dilakukan setiap hari.

***

Adzan subuh berkumandang,para lelaki bersiap untuk pergi sholat berjamaah di masjid komplek mereka,sementara para perempuan sholat berjamaah di ruang keluarga. Setelah sholat berjamaah,para perempuan disibukkan dengan kegiatan didapur. Pagi-pagi sekali Elfira sudah memasak untuk sarapan bersama,dan sekaligus untuk menyiapkan bekal Noe dan Laras.

Saat makanan sudah tersaji dan harum semerbak masakan memenuhi satu rumah hingga menggerakkan Noe untuk keluar kamar. "Pagii mahh."

"Pagii nuyy, masyaallah cantik kali anak mama baru selesai solat subuh kek gini."

"Hehe iyadong mamanya juga cantik kann. Wahh wanginya enak kali mah,nuy jadi laper"

"Haa yasuda kamu bangunkan Reza dan Laras sana,kita makan bareng."

"Yang lain pada kemana mah?."

"Udah ada yang berangkat kerja,ada yang masih tidur dan ada yang malas makan. Cuma kelen aja yang ada."

"Bentar ya mahh,nuy bangunkan mereka dulu."

Orang pertama yang akan ia banguni ialah Reza. Ketika Noe hendak berjalan ke arah kamar yang di tiduri oleh Reza ia kebingungan saat melihat pintu kamarnya yang sudah terbuka.

"Loh ga biasanya ni anak buka pintu kamar sebelum keluar kamar." Noe pun masuk ke dalam karena ia pikir dengan terbukanya pintu pasti Reza sudah bangun.

Dan benar saja Reza sudah terbangun, namun tak disangka Noe dibuat terkejut saat melihat Reza yang sedang memakai handuk hanya menutupi kejantanannya. Reflek Noe pun menutup kedua matanya dengan telapak tangan. "Astaghfirullah Rejaakkk!!."

"Astaghfirullah!! Kaget aku kak. Sejak kapan Kaka disitu?!."

"Baru aja aku disini. Kenapa ga kau tutup pintunya sihhh?!!."

"Loh ku pikir jam segini belum pada bangun makanya ku ga rapatkan pintunya,kena angin mungkin makanya kebuka lebar."

"Ya Allah mata ku ternodai abis solat subuh."

"Lohh ternodai apa kak? Orang ketutup ini aurat kejantanan aku."

"Ih geli banget sumpah, merinding aku. Dahlah cepat pakek baju kau habis tu makan sama."

"Asik makan. Yauda sana lah kak,Kakak belum puas kah nengoknya?."

"Ihhh ga lah astaghfirullah."

Dikamar Noe dan Laras

Searah Tak SedarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang