23. Medan,we comeback

66 12 1
                                    


***

Earphone masih melekat pada telinga mereka dengan alunan musik santai tentu saja akan membuat perjalanan mereka semakin nyaman. "Aduh pusing kepala aku."

"Pantes aja pusing ,Noe kenapa nyender di ubun-ubun gue sih."

Melihat betapa nyenyaknya Noe bersandar pada bahunya,kini giliran saatnya Laras yang mem-videokan Noe yang sedang tertidur pulas dengan sedikit menganga [Ubun-ubun gue sakit woy @_noerow] tulis caption di video tersebut.

***

Setelah 2 jam perjalanan akhirnya mereka sampai di Medan dengan selamat. Wajah-wajah kantuk masih terpampang pada mereka. Disaat mereka turun dari pesawat sambil menarik koper,ternyata ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka dari jauh. "Kita kek di pantau tau daritadi."

"Siapa yass? Yang mana?."

"Ituu,aduh aku gabisa nunjuk no."

Noe pun lebih tegas lagi melihat orang-orang di sekeliling mereka. Dan,Noe berhasil menangkap orang tersebut dengan pandangannya. "Eh ko kek kenal yak."

"Siapa no?."

"Macam abang aku loh."

"Kita kan ga ngabarin siapa-siapa no kalo mau kesini. Coba lu telfon."

"Gausah deh mungkin perasaan kita aja kali yass."

Setelah di pandang 5 detik oleh Noe,orang tersebut pun menghampiri mereka yang tengah duduk di lobby airport. "Heh apa kabar kau?" Ucap orang tersebut sambil menepuk bahu belakang Noe.

"Baik. L-lohh? ABANGG?!." Noe pun langsung memeluk kakak laki-lakinya itu. "Iyaaa lohh ish jahat kali aku tak di kenali."

"Tadi dia udah bilang ke aku kak cuma takut salah orang." Ucap Laras sambil menyalami tangan kakaknya Noe.

"Ya Allah,gimana kabar kelen? Ko ga ngabari aku nuy kalo kau mau kesini."

"Baik kak."

"Alhamdulilah baik."

"Sengaja biar surprise."

"Oh iya bang,ini Reza editor Nuy orang Medan juga loh haha."

"Ohh hai,Reza."

"Haloo,Haris."

"Masuk mobil ku lah yok. Panas kali ini cok." Pertemuan yang sangat hangat dan disambut baik oleh kakak laki-laki Noe. Mereka semua pun masuk ke dalam mobil dan pergi menuju rumah Elfira.

Di dalam mobil mereka berempat saling mengobrol terutama Noe yang sambil melepas rindu kepada Abangnya.

"Abang ngapain di bandara?."

"Abis nganter kawan ku tadi. Terus aku liat kok kek kelen,makanya ku perhatikan daritadi."

"Iya si Ayas tadi engah tapi ku bilang cuma perasaan aja."

"Aku takut soalnya kalo di liatin sama orang sampe tu orang ga ngedip. Takut jatuh cinta."

"Kau yang jatuh cinta? Malah orang yang natap jatuh cinta sama kau."

"Kok ada betulnya juga kau Jak."

"Iyakan bang? Monmaap aja nih ya yass,mukak kau ku akui memang cantik. Body kau mantap,kurang apalagi?."

"Siapa sih yang ga suka sama Nyi Raden Siti Laras Gartiana Wijaya Kusuma?!!"

"Gilak panjang kali namamu yass,ngafalin berapa lama no?."

"Setahun ada mungkin."

"Keknya ga selama dan se-lebay itu deh no."

"HAHAHA" Suasana menjadi pecah saat mendengar detik-detik pertengkaran Noe dan Laras. Bang Haris pun melajukan mobilnya agar cepat tiba di rumah.

Searah Tak SedarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang