Ditengah ketegangan yang terjadi, seperti tahu akan situasi. Bel pulang pun berbunyi, seketika anak anak di kelas langsung bubar dan berlari meninggalkan kelas. Kalo urusan pulang anak 2-5 menjadi juaranya. Tinggallah Sooji, Yerim, Eunjeong, Jaehyeong, Jaeun, Harin, Doah, Dayeon, dan Wooyi di kelas ini. Mereka masih terfokus kepada tiga orang yang sepertinya sedang terlibat cinta segitiga. Doah memecah keheningan.
"Pulanglah, selesaikan urusan kalian di luar kelas. Setelah ini aku ada les privat jadi tidak bisa menunggu drama kalian ini sampai selesai karena aku harus mengunci kelas lebih awal" ucapnya sembari mengemasi barang barangnya. Melihat itu Jaehyeong langsung menarik Jaeun untuk segera pulang.
"Sooji apakah kau akan pulang bersama kami? " tanya Jaeun. Jaehyeong menepuk jidatnya karena Jaeun benar benar tidak mengerti situasi.
"Sooji sepertinya harus pulang bersama Yerim, kita pulang berdua saja Jaeunku" ucap Jaehyeong dengan lemah lembut. Dayeon menatapnya jijik. Dan Jaehyeong melihat itu."Dan kau Dayeon jangan pernah menyentuh Jaeunku lagi. Awas saja. " ucap Jaehyeong. Dayeon mendelik.
"Gue gak nerima perintah dari tingkat dibawah gue" ucap Dayeon sambil menunjukkan smirknya. Jaehyeong pun kesal lalu dia menarik Jaeun dan ketika melewati kursi Dayeon dia berhenti lalu menutup hidungnya."Uhh bau apa ini. Ah ternyata bau pecundang yang bersembunyi dibalik kekuasaan" ucapnya sambil menatap Dayeon. Dayeon langsung bangun dari kursinya dan ingin menghajar Jaehyeong sementara Jaehyeong sendiri sudah berlari sambil tertawa bersama Jaeun.
"Aish dasar cegil sialan" umpat Dayeon lalu ia keluar kelas sendirian untuk memberikan Jaehyeong pelajaran. Sementara Harin ia masih menatap tangan Sooji yang masih bertaut dengan tangan Yerim. Sepertinya ia sangat nyaman dengan genggaman itu pikir Harin. Sooji menatap Harin begitupun sebaliknya. Namun tidak lama Wooyi datang dan mengajak Harin untuk pulang. Ia sudah bergelayut di lengan Harin. Sooji langsung mengalihkan perhatiannya.
"Harin ayo kita pulang, bukankah hari ini kita mempunyai jadwal yang cukup padat?" Ajak Wooyi. Harin menatapnya sebentar lalu mengambil tasnya.
"Ayo" ucap Harin, lalu meninggalkan kelas sehingga tersisalah empat orang. Doah membenarkan kacamatanya menatap tiga orang yang daritadi tidak bergerak sedikitpun."Apa kalian ingin menginap saja di kelas ini untuk semalam? " tanya Doah datar.
"Ah benar juga" ucap Yerim, lalu ia melepaskan tangannya dari Sooji maupun Eunjeong."Ayo kita harus pulang, Sooji, Eunjeong"ucap Yerim menatap keduanya bergantian. Sooji langsung tersadar dengan pikirannya dan langsung mengemasi barang barangnya begitupun dengan Eunjeong.
"Emm, Sooji-ya bisakah kau pulang sendiri hari ini? Ada yang pengen gue omongin berdua sama Eunjeong hari ini" ucap Yerim menatap Sooji. Eunjeong yang mendengar itu sepertinya paham apa yang ingin Yerim katakan padanya. Sooji hanya mengangguk dan memberikan senyumannya walaupun sebenarnya ia sedang memikirkan apa yang akan terjadi dengan Yerim dan Eunjeong nanti. Doah yang melihat itu menatap Sooji.
Lalu mereka berempat keluar bersamaan dari kelas. Yerim pamit terlebih dahulu sambil menyeret Eunjeong bersamanya sedangkan Sooji hanya melihat punggung keduanya perlahan menghilang dari penglihatannya. Doah ikut melihat arah pandangan Sooji.
"Yerim akan menyelesaikan apa yang ia rasa perlu ia selesaikan. Jangan terlalu mengkhawatirkannya." Ucap Doah. Sooji mengalihkan pandangannya kepada Doah, Doah juga menatapnya.
"Ingin pulang bersama? Tempat lesku searah dengan arah rumahmu" ucap Doah. Sooji agak terkejut ternyata Banjang bisa basa basi juga. Sooji tersenyum."Setuju. Asalkan perginya berjalan kaki" ucap Sooji. Doah mengangguk.
"Kurasa, aku tidak keberatan. Sepertinya berjalan kaki ketempat dimana kau akan belajar terdengar menyenangkan" ucapnya. Sooji tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol, soojixyerim (pyramid game)
Novela JuvenilSung Sooji yang lelah menghadapi kehidupan sekolahnya karena memiliki misi untuk melenyapkan permainan pyramid game yang dibuat oleh mantan kekasihnya sendiri bertemu dengan Im Yerim yang merupakan idola sekolah mereka. Meski awalnya Yerim tidak ped...