Break?

474 77 10
                                    

Setelah kejadian tersebut keempatnya jadi saling mendiamkan. Duo J menggaruk kepala mereka,bingung melihat Yerim dan Sooji yang jauh jauhan, tepatnya menghimpit mereka berdua.

"Yah Jaeun ada apa dengan mereka? Aku merasa panas berada di antara mereka" ucap Jaehyeong.

Jaeun menoleh ke samping kanannya yang terdapat Yerim dengan tatapan kosongnya. Jaeun menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak tahu semenjak keduanya turun dari puncak atmosfernya jadi berbeda. Apakah rumor itu benar? Bahwa puncak itu bisa mengakibatkan kandasnya sebuah hubungan, karena konon dulu tuh ada cewek bundir karena cintanya dikhianatin jadi setiap ada pasangan yang kesana tuh setan gak bakal seneng dan bakal bikin hubungan orang tersebut kandas" bisik Jaeun membuat bulu kuduk Jaehyeong berdiri.

"Yak jangan menceritakan hal begitu disaat situasi sudah gelap seperti saat ini." Jaehyeong langsung mencubit lengan Jaeun membuat sang empu menjerit yang mengundang perhatian seluruh peserta camping, dengan cepat Jaehyeong membungkam mulut sang pacar.

"Sorry" ucapnya dengan nada khasnya.
Doah menghela nafasnya berat, ia sempat eye contact dengan Harin namun dengan cepat ia memutuskannya.

Harin sendiri bingung kenapa Doah jadi ikutan marah kepadanya.

PRITT!!

Peluit ditiupkan oleh ketua penyelenggara camping.

"Lima menit lagi acara api unggun akan kita mulai, setelah api unggun nanti diharapkan setiap kelas mengirimkan satu perwakilan kelasnya untuk menampilkan bakat mereka untuk hiburan kita malam ini" ucap Ketua yang langsung dipahami oleh seluruh peserta camping.

Acara api unggun dilaksanakan dengan meriah dan lancar. Sampai akhirnya tibalah acara dimana setiap kelas harus mengirimkan perwakilan mereka. Kelas 2-5 sendiri tidak melakukan persiapan apapun, mungkin karena para petinggi mereka saling mendiamkan.

Doah menarik nafasnya lagi, ia pikir ia harus lebih dewasa. Ia tidak boleh melibatkan masalah pribadinya dengan tanggung jawabnya sebagai Banjang. Ia menatap seluruh anak kelasnya.

"Ada yang bersedia untuk mewakilkan kelas kita?" Tanya Doah. Beberapa anak langsung diam bahkan ada yang langsung memalingkan wajah maupun bersembunyi di belakang temannya.

"Tidak satupun?" Tanya Doah.
"Yerim saja, kan dia trainee. Keluarkan bakatmu yer!" Ucap Soonyi. Yerim memaksakan senyumnya, ayolah Yerim sedang tidak bergairah melakukan apapun saat ini. Doah yang mengerti dengan situasi Yerim langsung bertindak.

"Yerim sedang tidak dalam kondisi yang baik. Jadi, ia tidak bisa mewakilkan kelas kita untuk kali ini. Aku butuh kesediaan dari anak lain" ucap Doah.

"Ah Doah, maaf. Gue bisa kok, sekalian aja gue nyanyi buat luapin emosi gue. Gue suka nyanyi karena lewat lagu gue bisa ungkapin emosi gue tanpa harus keluarin langsung emosi itu sama orangnya" ucap Yerim membuat Doah menatapnya. Seakan mata Doah berkata, 'are u serious?'. Yerim sendiri memberi isyarat dengan menganggukkan kepalanya, disusul dengan teriakan meriah dari anak anak kelasnya.

"WUHUU PENYELAMAT KITA"
"SELAIN IDOLA YERIM JUGA SEORANG HIRO!"
"AKU BENAR BENAR BERHARAP BISA MEMILIKI PACAR YANG SEPERTI YERIM"
"YAK SOOJI BERIKAN YERIM PADAKU"
"SOOJI BUKANKAH PACAR KITA SANGAT KEREN?"
"SOOJI KAU BENAR BENAR BERUNTUNG MEMILIKI YERIM SEBAGAI KEKASIHMU"

Mendengar namanya disebutkan Sooji hanya bisa tersenyum sembari mencoba menanggapi perkataan teman teman sekelasnya seakan tidak terjadi apa apa. Sementara Yerim sendiri, ia tidak peduli dan lebih memilih untuk pergi ke tenda, untuk minum sekaligus mengambil gitarnya untuk ia mainkan saat pertunjukan bakat nanti.

Yerim langsung menenggak air dalam botolnya lalu mengambil gitarnya. Saat ingin keluar tenda ia menyempatkan diri untuk memindahkan tasnya ke sebelah Jaeun tepatnya di paling pojok, ia tidak ingin tidur berdekatan dengan Sooji.

My Idol, soojixyerim (pyramid game) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang