Harusnya gue tau

590 67 27
                                    

Di rumah yang sangat megah terlihat Doah yang sedang belajar, namun pikirannya tidak bisa fokus. Ia memikirkan Sooji. Tak lama ponselnya berdering menampilkan nama Harin disana. Ia menghela nafas, lalu mengangkat panggilan itu.

"Jalankan rencana yang aku katakan kemaren pada hari pemungutan pyramid game kamis besok" ucap Harin
"Tapi Harin,bukankah itu sedikit tidak adil?" Jawab Doah
"Jangan membantah. Kau tau aku kan, turuti saja." Sahut Harin.
"Hah, baiklah. Tapi kau tidak akan menyakiti Sooji kan?" Balas Doah lagi
"Tidak akan, aku tidak akan menyakiti Sooji. Kupastikan ia aman. Lagipula untuk apa kau mengkhawatirkan Sooji? Kau menyukainya, Doah?" Ucap Harin sambil mengangkat alisnya. Doah terdiam sejenak.

"Tidak, hanya saja aku ingin mengingatkanmu agar tidak menyakiti Sooji lagi, terlebih kau masih menyukainya" jawab Doah.
"Hm. Aku tau apa yang kulakukan beserta resikonya. Lagipula aku akan melindungi Sooji jika ia dalam bahaya" ucap Harin lalu mematikan panggilan itu secara sepihak. Doah terdiam, ia mendongakkan kepalanya ke atas menatap langit langit rumahnya. Apakah langkah yang ia ambil sudah tepat?

Hari ini Yerim beneran sakit. Tubuhnya menggigil sedari pulang dari double date. Sooji awalnya sempat panik dan ingin menelpon ambulance namun, Yerim menahannya dan mengatakan ia ingin di rawat di rumah saja oleh Sooji. Sooji menurut. Seperti saat ini, ia sedang di dapur membuatkan pacarnya itu bubur dan minuman yang ia racik sendiri, ia melihatnya melalui internet. Setelah selesai ia membawanya ke kamar, terlihat Yerim di bawah selimutnya sedang terlelap namun terus bergerak gelisah. Sooji mendekatinya, ia menaruh nampan di meja samping ranjang. Ia mendekati Yerim perlahan, mengelus sayang kepala kekasihnya itu.

"Sayang bangun dulu yuk, makan abis itu kamu minum obat" ucap Sooji pelan sambil mengecup pipi Yerim. Yerim membuka matanya, lalu menggeleng.
"Aku gamau makan. Mual" ucapnya. Sooji tersenyum.
"Ayo ih makan, katanya mau aku rawat kok ga nurut? Aku telpon ambulance ni ya biar suster aja yang urus kamu yang bandel ini" ucap Sooji sambil ingin bangkit dari kasur untuk mengambil ponselnya. Yerim menariknya membuat Sooji kembali terduduk.
"Iya iya aku makan, bawel" ucap Yerim. Sooji terkekeh.
"Aku bawel juga demi kamu, bandel" ucap Sooji.

Yerim mulai duduk dan bersandar di sandaran ranjangnya. Ia menatap Sooji yang mengambil bubur dari nampan di meja sebelah ranjangnya. Benar benar istri idaman pikir Yerim, bagaimana tidak sekarang pesona Sooji meningkat beribu ribu lipat saat rambutnya ia ikat ke belakang sambil mengaduk aduk bubur. Yerim benar benar merasa ia harus menjaga Sooji dengan ketat sekarang jangan sampai ada yang merebutnya. Sooji langsung menyodorkan sendok yang berisi bubur itu kepada Yerim.

"Buka mulutnya" ucap Sooji. Yerim melihat bubur di sendok itu tidak nafsu. Sooji menyadarinya, seperti yang kita tahu Sooji tidak pernah menyerah. Sooji langsung mendapatkan ide. Ia langsung menarik lagi sendok itu menjauh dari Yerim.
"Im Yerim pesawat datangg~" ucapnya sambil memperagakan gerakan pesawat pada sendok membuat Yerim terkekeh dan membuka mulutnya. Sooji menjerit senang, ia berhasil membuat sang pacar mau makan. Saat bubur itu masuk ke dalam mulut Yerim ia benar benar merasa berada di surga, bagaimana bisa bubur seenak itu? Iya lah rim bikinnya pake cinta, nyuapinnya pake cinta, terus lu makannya pake cinta. Gimana ga enak coba. Sooji tersenyum melihat Yerim yang sepertinya suka dengan bubur buatannya.

"Gimana enak?" Tanya Sooji kepada Yerim. Yerim mengacungkan kedua jempolnya.
"Banget! Kamu bener bener calon istri idaman. Aku rasa besok aku akan langsung melamarmu. Walaupun setiap hari aku harus makan bubur gapapa, yang penting bubur buatan kamu" ucap Yerim. Membuat Sooji tertawa geli.
"Aish lagi sakit masih aja lancar tuh gombalnya" ucap Sooji. Yerim menunjukkan eye smilenye.

Perlahan bubur itu mulai habis, membuat Yerim menepuk nepuk perutnya.
"Wahh kenyangg" ucapnya. Sooji menaruh mangkuk yang sudah kosong tersebut ke nampan dan mengambil gelas yang berisi ramuan yang ia buat.
"Nih, diminum aku baca di google itu bisa bikin kamu ngerasa lebih enakan. Juga nyegah kamu supaya gak mual" ucap Sooji. Yerim mengambil minuman tersebut. Ia endus endus, jujur saja Yerim sangat sulit minum obat ataupun minum jamu atau racikan obat begitu. Tapi karena Sooji yang membuatkannya ia rasa mau gak mau dia harus meminumnya. Bucen bucen 😒.

My Idol, soojixyerim (pyramid game) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang