Cahaya matahari mulai masuk kedalam goa membuat Yerim terusik. Ia membuka matanya perlahan dan yang pertama kali ia lihat adalah hanya kepala seseorang, karena ia masih mengantuk ia hanya diam dan ingin lanjut tidur (toh cuman kepala manusia kan bukan kepala pocong, pikirnya). Namun sedetik kemudian ia langsung membelalakkan matanya. Dengan cepat ia mendorong tubuh musuh bebuyutannya itu menjauh darinya.
"WOI HARIN LU NGAPAIN GUE SEMALEM HAH?! KOK LU MELUK MELUK GUE, MODUS LU YE!" suara Yerim terdengar menggema di dalam goa.
Harin yang biasanya bangun oleh suara alarm malah terbangun dengan suara Yerim, suara yang paling ia benci.
"Tai ah gue lagi enak enak tidur. Gak ada yang ngapa ngapain lu bego yang ada malah lu yang ngapa ngapain gue kemaren. Ga inget lu remes remes aset gue hah!" Harin tidak ingin kalah.
Yerim langsung mengalihkan wajahnya saat Harin membahas 'kecelakaan' yang ia lakukan kemaren.
"Itu kan gak sengaja bego! Dah ah pusing gue ngomong sama lo" Yerim langsung beranjak keluar dari goa.
Sementara Harin berniat melanjutkan tidurnya, jujur saja semalam ia tidak bisa tertidur dengan nyenyak karena bunyi lolongan serigala.
Yerim menendang kayu bekas api unggun semalam.
"Gue udah gak tahan lama lama sama Harin, ini beneran gak ada yang nyariin gue? Bahkan Sooji? Ck apasih lu rim kenapa jadi Sooji kalopun dia nyari pasti nyariin Harin bukan lu" Yerim menggerutu sendiri.
"Bagus deh kalo lu sadar kalo Sooji ga bakal nyariin lu. Jelas gue yang bakal dia cari" ucap Harin dari dalam goa dengan matanya yang masih tertutup, ia mendengar semua yang Yerim katakan.
"Sialan lo rin" Yerim langsung meninggalkan Harin sendirian. Ia ingin mencari udara segar yang tidak tercemari oleh Harin.
...
Terlihat Sooji yang sedang mendesak pak pimpinan.
"Ayolah pak kita harus segera menghubungi tim pencari. Ini udah satu hari sejak mereka menghilang kita udah gak bisa nyari sendiri lagi pak! Kalo mereka kenapa kenapa gimana, bapak mau tanggung jawab? Saya yakin pasti mereka terjatuh kedalam jurang pak, saya nemuin barang milik Yerim di tepi jurang ituu" Sooji masih mencoba untuk membujuk pak pimpinan.
"Kita cari lagi ya nanti kalo sampai malam mereka gak ketemu baru bapak coba hubungin tim pencarian" ucap pak pimpinan.
"Pak! Itu kelamaan gimana kalo mereka udah luka parah dan kehabisan darah? Dari kemaren loh pak mereka hilang. Kalo bapak gamau cari biar saya sendiri yang nyari" ucap Sooji lalu pergi dari hadapan pak pimpinan.
Doah berpas pasan dengannya saat ingin menemui pak pimpinan. Pak pimpinan memijit kepalanya.
"Pak, kita harus menghubungi tim pencarian sekarang. Bapak lupa Harin dari keluarga Baek? Salah satu pemegang saham terbesar di sekolah, kurasa bapak harus bertindak cepat agar tidak terkena masalah" Doah mengatakannya dengan nada biasa saja walaupun perkataan itu mampu membuat pak pimpinan merasakan tekanan yang sangat besar.
"Baiklah bapak akan segera menghubungi tim pencari" ucap pak pimpinan lalu dengan segera memencet angka pada ponselnya.
Sooji sudah membawa tas ranselnya untuk mencari sang pacar dan mungkin juga sang mantan (?). Doah segera menghampirinya.
"Tenanglah sebentar lagi tim pencari akan tiba. Jangan bertindak gegabah, tunggu hingga tim pencari tiba" ucap Doah membuat Sooji menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol, soojixyerim (pyramid game)
Ficção AdolescenteSung Sooji yang lelah menghadapi kehidupan sekolahnya karena memiliki misi untuk melenyapkan permainan pyramid game yang dibuat oleh mantan kekasihnya sendiri bertemu dengan Im Yerim yang merupakan idola sekolah mereka. Meski awalnya Yerim tidak ped...