Pagi hari seluruh anak camping dibangunkan oleh para pembimbing. Bahkan Jaehyeong sampai di seret keluar dari tendanya oleh kakak pembina. Jaeun sendiri wajahnya basah kuyup karena diguyur dengar air oleh kakak pembina. Sungguh kejam. Selain dari mereka banyak lagi yang mendapat perlakuan kejam karena tidak mau bangun.
Kini semua telah berkumpul di tempat api unggun semalam. Pemimpin camping menatap seluruh wajah pesertanya, mereka seperti zombie. Sedikit menakutkan pikirnya namun saat melihat wajah Jaeun ia menjadi tidak takut karena terlihat ada bekas aliran sungai yang sudah mengering di sudut bibirnya. Iwh, cantik cantik ileran pikirnya.
PRITTT!!
Peluit keramat di tiupkan membuat beberapa anak yang memejamkan mata mereka kembali membelalakkan mata mereka.
"Kalian ini masih muda bukannya pagi pagi tuh semangat dan olahraga malah tidur terus kerjaannya" omel sang pimpinan. Jaeun menggaruk wajahnya.
"Saya udah olahraga kok pak" pemimpin menatapnya.
"Kapan? Yang saya lihat sudah bangun dan bersiap dari kelasmu hanya Yerim, Harin, dan Doah. Bapak tidak melihatmu keluar dari tenda pagi ini" ucap pimpinan bingung. Jaeun langsung menampilkan senyuman songongnya.
"Itulah bapak tidak tahu. Aku bahkan sudah mendaki puncak, mengarungi danau, mencari bahan makanan, dan juga jogging di sekitaran sini. Sampai akhirnya aku lelah dan beristirahat" ucap Jaeun dengan bangga. Pimpinan mulai merasa bersalah karena membangunkan Jaeun dengan kasar tadi pagi tanpa tahu jika muridnya itu kelelahan habis beraktivitas.
"Maafkan bapak karena tidak ingat dan melihatmu melakukan hal itu. Jika begitu kau bisa lanjut beristirahat dan tidak usah ikut kegiatan lagi pagi ini. Lalu dimana bahan makanan yang kau cari tadi pagi? Bapak ingin menugaskan beberapa siswa untuk mengolahnya untuk sarapan kita pagi ini" ucap pimpinan. Jaeun langsung tersenyum dan menggaruk belakang kepalanya karena salting dipuji oleh pimpinan.
"Nah saya juga bingung pak kok tumben saya bisa mengingatnya, karena biasanya saya gak pernah ingat kejadian dalam mimpi saya sedetail itu pak. Nah, kalo bahan makanannya tuh kebetulan gak saya bawa pak. Ketinggalan di alam mimpi saya hehe" ucap Jaeun tanpa dosa membuat sepatu pimpinan melayang ke wajahnya dan sukses merobohkannya. Jaehyeong langsung menolong sang pacar yang sudah K.O dengan satu serangan.
"Yak Jaeun, jangan tinggalkan aku secepat ini" ucap Jaehyeong sambil menggoyang goyangkan tubuh Jaeun yang masih di alam lain itu. Di atas kepalanya sepatu pak pimpinan berputar-putar seperti kunang-kunang.
Pimpinan hanya menggelengkan kepalanya sambil memijit pelipisnya. Untung yang modelan kayak Jaeun hanya ada satu, kalo sepuluh mah kayaknya dia udah nelpon ambulans.
Kembali ia menatap para peserta lain.
"Sekarang bapak minta kalian jogging di sekitar tempat ini. Rutenya sudah ditentukan oleh para kakak pembina jadi kalian hanya tinggal mengikuti tanda dan segera kembali ke lokasi secepatnya. Bagi yang duluan sampai akan mendapatkan hadiah dan akses spesial. Silahkan kalian jogging satu kali putaran, kecuali Jaeun. Tolong sampaikan padanya saat sudah sadar ia harus jogging tiga kali putaran karena sudah membuat ulah" ucap pimpinan yang membuat Jaeun yang semula masih terkapar di pangkuan Jaehyeong langsung berdiri tegak."Pak, kasihanilah saya pak. Masa tiga kali pak"
"Oke, lima putaran"
"Pakkkk!""Mau apa? Tambah lagi? Protes bearti minta tambah"
"Tiga aja deh pak kayak yang awal gapapa, saya ikhlas kok lahir batin demi bapak yang gemoi kiyowo kayak kim jong-un" ucap Jaeun.
"Aish kauu.." Ucap pimpinan sambil mengelus dadanya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol, soojixyerim (pyramid game)
Teen FictionSung Sooji yang lelah menghadapi kehidupan sekolahnya karena memiliki misi untuk melenyapkan permainan pyramid game yang dibuat oleh mantan kekasihnya sendiri bertemu dengan Im Yerim yang merupakan idola sekolah mereka. Meski awalnya Yerim tidak ped...