Pengkhianat

502 61 27
                                    

Doah terdiam mendengar pertanyaan Harin.

"Benar?" Tanya Harin. Doah mengatupkan bibirnya.

Ttinn..ttinnn
Sebuah mobil telah hadir di hadapan mereka. Doah sudah dijemput.
"Ah Harin, aku harus segera pulang" ucapnya lalu ingin pergi, dengan cepat Harin menahan tangan Doah membuat Doah oleng dan hampir terjatuh untungnya Harin menangkap pinggang Doah hingga ia tidak jadi terjatuh. Kedua mata itu bertemu, Doah merasa aneh biasanya ia tidak mengalami senam jantung kecuali dengan Sooji mengapa sekarang jantungnya lebih sehat saat bersama Harin. Harin tersenyum.

"Pulang sama aku hari ini. Nginep, aku bakal bilang ke papamu" ucap Harin, lalu kembali keposisi awal. Doah masih mencerna kejadian yang baru saja ia alami. Sementara Harin ia menghampiri sopir Doah untuk menyuruhnya pulang karena Doah akan pulang bersamanya. Setelahnya ia langsung menghampiri Doah dan menggandeng tangan Doah.
"Ayo" ucapnya sambil menarik tangan Doah lembut untuk pergi ke parkiran dimana mobilnya terparkir. Doah hanya bisa menurut dan mengekori Harin. Ia pikir ia harus segera membuang perasaan anehnya kepada Harin.

....

Di depan rumah sakit terlihat Yerim yang duduk menunggu Sooji mengambil mobil di parkiran. Ia menatap tangannya yang di gips. Kata dokter tangannya harus di gips untuk beberapa hari sampai tidak terasa sakit lagi.
"Hah, jika begini aku tidak bisa latihan dulu dong" ucap Yerim menatap tangannya. Sooji sudah berada di depannya.
"Bisa kok nanti kan kamu sembuh. Ga lama kok sembuhnya paling 3 hari" ucap Sooji membuat Yerim mendongak. Ia langsung berdiri.
"Ayo, aku lelah mau pulang. Mau kelon juga" ucap Yerim, Sooji memberikan senyumnya.
"Iya ayo" sahut Sooji. Lalu keduanya segera pulang meninggalkan rumah sakit.

Sesampainya di rumah Yerim ternyata sudah ada duo J yang menunggu mereka.
"Kalian ngapain disini" Tanya Sooji.
"Ih gue tuh khawatirin kalian tau. Katanya kalian ribut sama Harin, sampe Yerim cedera. OMOO" heboh Jaehyeong saat matanya menangkap tangan Yerim yang di gips. Jaeun menatap Yerim kasian.
"Maaf. Harusnya gue yang di tingkat F" ucap Jaeun sambil menunduk. Sooji langsung menggeplak kepalanya.
"Pabbo. Harusnya ga ada yang dapet tingkat F, kalo emang ada yang harus disalahin, Harinlah orangnya" jawab Sooji. Jaehyeong masih memeriksa Yerim.
"Hanya ini kan yang cedera Yer? Sakit gak? Perlu di amputasi gak" tanya Jaehyeong, Yerim yang mendengar itu sedikit merasa Jaehyeong berlebihan.
"Gapapa kok, cuman tulangnya ke geser dikit. Paling tiga hari lagi sembuh. Yang lain aman kok, Sooji dateng sebelum Harin sempet rusakin yang lain" jawab Yerim. Sooji terkekeh lalu menatap kedua temannya.

"Lalu setelah menjenguk Yerim kalian mau apa"
"NGINEP!" ucap keduanya serempak.
"Ih ga ada ga ada, pulang sana ngapain nginep di rumah pacar orang" omel Sooji.
"Weh Sooji kami udah beli berbagai macam makanan dan bawa banyak mainan loh, masa main usir usir aja" ucap Jaeun sambil memamerkan dua kantong plastik besar yang dibawanya.
"Lagian siapa suruh dadakan" ucap Sooji. Jaehyeong langsung merangkul Sooji.

"Tenang saja, kami berdua ga bakal ngintip kalian ngelakuin ehem kok" ucap Jaehyeong berbisik kepada Sooji. Sooji langsung mendorong sahabatnya itu untuk menjauh darinya.
"Baiklah tapi hanya untuk kali ini" ucap Sooji. Yerim terkekeh.
"Yah Sung. Yang punya rumah siapa yang kasih izin siapa" ucap Yerim. Membuat duo J langsung cekikikan. Sooji mempoutkan bibirnya.
"Yahh kan rumah kamu rumah aku juga" ucap Sooji, Yerim gemas dan langsung menepuk nepuk kepala sang pacar.
"Iya iyaa, aku becanda kok" ucap Yerim sambil mengecup bibir Sooji. Duo J langsung berasa menjadi nyamuk.

"Aigoo mataku ternodai" ucap Jaehyeong. Jaeun sendiri sudah menutup matanya.
"Kurasa adegan ini lebih menakutkan dari adegan jumpscare di bioskop" ucap Jaeun. Jaehyeong menatapnya.
"Adegan di bioskop aja bikin kamu pingsan gimana kalo lebih serem. Apakah kau akan mati suri sekarang?" Tanya Jaehyeong membuat pasangan Sorim tertawa. Jaeun sendiri ngambek dan nyelonong masuk ke rumah Yerim.
"Eh Jaeun pintunya.." Cegah Yerim, namun terlambat Jaeun sudah terlentang menabrak pintu yang masih terkunci itu.
"Masih terkunci.." Lanjut Yerim setelah Jaeun kehilangan kesadarannya. Jaehyeong langsung menghampiri Jaeun.
"Yahhh Jaeun kau beneran mati suri?!" Panik Jaehyeong. Sooji hanya bisa menggeleng dan menyembunyikan wajahnya di dada Yerim.
"Ini alasan aku ngelarang mereka kesini" ucap Sooji. Yerim masih merasa bersalah karena tidak membuka pintu rumahnya terlebih dahulu.

My Idol, soojixyerim (pyramid game) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang