Setelah meninggalkan UKS, Doah pergi ke halaman belakang. Ia tahu orang ia cari pasti selalu berada disana hanya untuk merokok karena disana jarang terjamah oleh tangan siswa maupun guru. Tepat sekali, saat sampai terlihat Harin yang masih bersandar di dinding sembari menyesap rokoknya. Merasa ada kehadiran seseorang ia mengalihkan perhatiannya. Ia melihat sahabatnya berjalan menghampirinya. Doah menatapnya dari atas hingga bawah, sepertinya penampilan sahabatnya itu terlihat cukup berantakan. Harin menyadari tatapan Doah padanya, ia langsung membuang rokoknya ke depan Doah, tepat di depan sepatunya.
"Katakan" ucapnya dingin. Doah memasukkan kedua tangannya kedalam saku roknya.
"Apa yang terjadi disini barusan?" Tanya Doah. Harin melipat tangannya di depan dada.
"Hanya keributan kecil antara aku dan Sooji" jawabnya.
"Kau melukai Yerim?" Tanya Doah lagi. Harin membuang nafasnya kasar, ia tidak terlalu suka dengan banyak pertanyaan.
"Yerimnya saja yang lemah, di pegang sedikit langsung cedera" ucap Harin ketus. Doah berjalan mendekati Harin, tangannya tergerak merapikan pakaian Harin. Harin menatap mata empat sahabatnya itu, ternyata sahabatnya ini cukup cantik juga. Mengapa ia baru menyadarinya sekarang?. Doah menatap balik mata Harin. Keduanya cukup lama terkunci dengan tatapan tersebut sampai suara Dayeon menyadarkan keduanya."Yah Harin, kau di apain sama Sooji? Aku dengar tangan Yerim cedera dan beberapa anak anak mendengar Sooji marah padamu" Tanya Dayeon. Doah langsung menjaga jaraknya dengan Harin. Harin juga segera menetralkan ekspresinya. Dayeon menaikkan kedua alisnya saat melihat keadaan canggung diantara kedua sahabatnya itu.
"Ada apa dengan kalian? Kenapa ekspresi kalian seperti seseorang yang baru saja terciduk melakukan hal yang tidak senonoh. Apa kalian..." Interogasi Dayeon tiba tiba.
"Buang pikiran kotormu itu Dayeon" potong Harin cepat.
"Aku hanya sedikit bertengkar dengan kedua pasangan itu, mengapa kalian sebegitu paniknya?" Tanya Harin menatap Dayeon dan Doah bergantian.Doah membenarkan kacamatanya.
"Kau sudah berjanji tidak akan menyakiti Sooji" ucap Doah.
"Kan kita tidak boleh membuatnya terlalu jelas rin, nanti kita malah kena batunya" lanjut Dayeon. Harin berjalan ke arah tong sampah, memainkan pemantiknya.
"Aku tidak menyentuh Sooji sama sekali Doah-ya, bahkan ia yang menyakitiku. Lalu aku juga tidak melakukan hal yang terlalu mencolok Dayeon-ah, kau tidak perlu khawatir ayahmu akan tahu. Aku akan melindungimu, nanti kubilang saja Yerim tidak melakukan pemanasan saat jam olahraga sehingga saat aku sedikit memegang tangannya sangat mudah untuknya mengalami cedera" ucap Harin sambil membakar rokoknya kembali. Doah yang melihat itu segera menahan tangan Harin yang ingin menyesap rokoknya."Bukankah kau baru saja selesai menghabiskan rokokmu Harin? Jangan merokok lagi, perhatikan kesehatanmu" ucap Doah dingin namun penuh perhatian. Harin tersenyum.
"Baiklah ibu negara. Aku akan menurut padamu" ucap Harin. Lalu ia membuang rokok tersebut ke dalam tong sampah membuat sampah sampah tersebut terbakar seketika. Ia puas melihat sampah sampah itu lenyap seketika dimakan oleh bara api, ia mengeluarkan senyuman psikopatnya.
"Aku akan menjadi api untuk para sampah sampah yang berani menghalangi jalanku" ucap Harin lalu pergi dari sana. Doah dan Dayeon menatapnya."Kalian akan tetap disini? 5 menit lagi kelas akan segera dimulai" ucap Harin lalu melanjutkan perjalannya untuk meninggalkan halaman belakang sekolah. Dua sahabatnya segera mengikutinya dari belakang. Saat ketiganya melewati koridor banyak yang berteriak karena pesona ketiganya. Memang bukan rahasia umum lagi jika anak anak dari kelas 2-5 adalah idola sekolah. Hanya saja para siswa tersebut tidak tahu seperti apa kepribadian para anak 2-5 yang dipenuhi visual itu. Harin tersenyum saat mendengar banyak pujaan ditujukan padanya dan dua sahabatnya. Murahan, pikirnya.
Ketiganya memang memiliki pesona mereka masing masing.
Harin yang memiliki kekayaan melimpah dengan bakat dan visual yang sangat bagus, siapa yang bisa menolak pesonanya? Sooji aja sempet kepincut.
Doah, ketua kelas dengan segudang prestasi yang memiliki keluarga kaya raya dengan memiliki sepuluh cabang rumah sakit yang tersebar di banyak daerah.
Dayeon, anak konglomerat dengan perusahaan terbesar, memiliki wajah yang tampan dan merupakan ketua genk di sekolah.
Benar benar perpaduan yang sangat bagus bukan? Sayang saja mereka tersesat di jalan yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol, soojixyerim (pyramid game)
Roman pour AdolescentsSung Sooji yang lelah menghadapi kehidupan sekolahnya karena memiliki misi untuk melenyapkan permainan pyramid game yang dibuat oleh mantan kekasihnya sendiri bertemu dengan Im Yerim yang merupakan idola sekolah mereka. Meski awalnya Yerim tidak ped...