Selamat membaca~
Bel pulang sudah berbunyi setengah jam yang lalu. Saat ini Langga sedang duduk di halte bus,menunggu kehadiran Saka. Langit mulai menggelap dan kilat yang bergemuruh pertanda bahwa sebentar lagi hujan akan turun membasahi bumi.
"Lama banget mana laper lagi" ucap Langga dengan memegangi perutnya yang minta diisi "nih perut perasaan kagak pernah ngerasa kenyang dah. makan banyak tapi kagak gemuk-gemuk yang bener aje rugi dong" lanjutnya
Tidak lama ada sebuah mobil van warna hitam tiba-tiba berhenti di depannya. Pintu mobil terbuka dan terlihatlah beberapa orang berpakaian hitam. Langga masih tenang walaupun dalam hati jantungnya jedag jedug tapi sebisa mungkin ia terlihat biasa saja.
Para pria berbaju hitam itu turun dan berjalan menuju dirinya yang membuatnya semakin berfikiran yang iya iya. Tanpa babibu salah satu dari pria berbaju hitam itu memegang tangannya membuat Langga membulatkan matanya.
"e-eh apa nih pegang-pegang"Langga dengan panik matanya yang bergerak kesana-kemari untuk mencari bantuan tapi sangat disayangkan karena tak ada orang yang bisa ia minta tolong.
" Diam dan menurutlah jika tak ingin kami berbuat kasar "
"Lepas"ucap Langga dengan berontak sekuat tenaganya agar terlepas dari orang-orang berbaju hitam ini. Langga bergerak acak supaya terlepas tapi tak lama ia merasakan sesuatu yang menyentuh lehernya.
ia tak tau itu apa tapi Tak lama kesadarannya mulai menghilang tetapi sebelum itu dapat ia lihat wajah-wajah menyebalkan para pria berbaju hitam jelek itu.
"Ayo cepat!bawa dia, tuan pasti sudah menunggu" perintahnya pada rekannya yang langsung dikerjakan. Mereka memasukkan Langga ke dalam mobil dan tak lama mobil itu kembali berjalan.Akhirnya mereka berhasil membawa Langga.
Bertepatan dengan itu Saka sampai di depan gerbang sekolah Langga. Ia menunggu Langga tapi karena tak muncul-muncul ia berniat ingin bertanya kepada anak-anak eskul yang sedang latihan.
"Permisi apakah kau melihat Langga? " tanyanya kepada seorang siswa yang tengah mengenakan seragam taekwondonya.
"Tidak! Bukannya dia sudah pulang? " jawab siswa itu dengan sedikit bertanya.
"Apa mungkin dia sudah pulang?tapi dengan siapa? " batinnya
" Terima kasih"ucap Saka membuat siswa itu cengo tapi tak lama ia menganggukkan kepalanya. Setelahnya Saka pun langsung menghidupkan kembali motornya dan melaju menuju mansion.
Beralih ke tokoh utama kita yang saat ini tengah di ikat di kursi masih dengan tak sadarkan diri.
"Ughh" perlahan mata bulat itu terbuka lebar dan menatap sekitar yang tampak asing.
"Ini dimana? " tanyanya dengan lirih sungguh kepalanya saat ini sangat sakit apalagi bagian lehernya ia merasakan seperti pegal. Langga mengingat semua tentang mengapa dirinya bisa berada disini ah dirinya ingat saat ia sedang menunggu Saka di halte bus tiba-tiba ada sebuah mobil yang berhenti dihadapannya dan tak lama para pria berbaju hitam itu tiba-tiba memegang tangannya dan.. dan dia merasakan sesuatu yang menyentuh lehernya lalu dengan dirinya yang berakhir disini.
"Hah~ ini sangat menyebalkan"
Saat asik dengan pikirannya sendiri tiba-tiba suara decitan pintu mengalihkan perhatiannya. Tampaklah seorang pria yang mungkin seumuran dengan Lucas dan jangan lupakan orang-orang berbaju hitam itu. Langga menatap mereka tajam.
"Hentikan lah tatapan mu itu" ucap pria itu dengan dingin seketika bulu kuduk Langga berdiri. Sungguh aura gelapnya sangat kuat sekali.Langga mengalihkan pandangannya dengan mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERLANGGA
Teen Fiction[Brothership not BL] Erlangga Rahandika Bratajaya nama yang cukup indah tapi tidak seindah hidupnya. Ia lahir tidak diharapkan oleh kedua orang tuanya dan juga keluarganya. Hanya karena kesalahan yang dirinya sendiri pun tidak tau ia jadi dibeda-be...