ERLANGGA [33]

563 50 5
                                    

Tandai kalau ada typo and selamat membaca 🙇‍♀️~~

Sebulan kemudian Langga resmi dinyatakan sembuh dari Kelumpuhannya. Kini ia sedang bersiap-siap untuk pergi kesekolah dari sekian lamanya. Ia dengan semangat memakai seragam sekolah yang sudah lama tidak ia pakai itu. Langga amat banyak berterimakasih kepada orang yang selalu ada disaat ia susah, seperti Saka misalnya.

Saka banyak menghabiskan waktunya dengannya, bahkan dia rela untuk tidak ikut bermain dengan teman-temannya karena hanya untuk menemaninya kontrol. Langga berjanji akan membalas semua perbuatan Saka.

"Dek."panggil Saka.

"H-ha?"

"Yeuu, pagi-pagi udah ngelamun aje lo bocah. "Ujar Saka dengan menoyor jidat Langga pelan .

"Ck, apaan sih. "Decak Langga dengan mengusap-usap jidatnya.

"Mikirin apa sih?. "Tanya Saka dengan serius.

"Gaada tuh. "Jawab Langga dengan mengalihkan pandangannya.

"Boong ih. Udah ah cerita aja sini sama abang."Desak Saka

"Emm, sebenarnya gue lagi mikirin semua pelajaran, soalnya budah ketinggalan jauh. "Ujar Langga tak sepenuhnya bohong.

"Oh itu, kalau itu mah aman. "Ucap Saka

"Y-ya."

'Bukan cuma itu aja sebenarnya, gue juga lagi mikirin cara untuk ngebales semua perbuatan baik lo ke gue' - batin Langga.

" yaudah lah, yuk turun kita sarapan. "Ajak Saka

"sabar"ucap Langga dan langsung mengambil tasnya yang sudah ia susun buku pelajaran didalamnya. Ketika sudah tidak ada yang dirasa ketinggalan barulah ia pergi melangkah keluar.

"Cie-cie yang udah bisa sekolah lagi"ucap Saka. Langga hanya diam, tak merespon dan terus berjalan.

Karena tak ada respon, Saka pun berbicara lagi" tegang amat sih tuh muka. "

"Bisa diem gak sih? "Tanya Langga yang sudah jengah.

"Oke-oke gue diem. "Jawab Saka dan langsung terdiam. Ia takut nanti adeknya semakin bad mood.

Saat menaiki lift pun mereka tak ada yang membuka suara, hingga sampai di lantai bawah yang dimana para anggota keluarga berada diruang makan. Melihat itu pun semakin membuat mood Langga memburuk.

Ia mempercepat Langkahnya saat melewati ruangan itu, dirinya tak ingin berurusan dengan mereka. Ia tak ingin merasakan sakit lagi, apalagi saat melihat Aslan dan Aiden yang sangat menyayangi Gaby.

Mau bagaimana pun mereka tetap abangnya, bukan? Dia juga mau diperlakukan seperti Gaby. Tapi Langga menepis semua harapan-harapan konyol itu. Disini dia hanya orang asing yang tak sengaja masuk kedalam keluarga ini.

" bang Langga, sini sarapan bareng."Panggil Gaby ketika melihat Langga yang berjalan dengan cepat melewati mereka.

Langga menghentikan langkahnya" gak usah repot-repot, gue bisa sarapan di kantin. "Ujar Langga tanpa membalikkan tubuhnya. Setelah mengatakan itu, Langga pun kembali melangkahkan kakinya keluar.

" dasar anak gak tau diri, kami ogah makan bareng sama pembawa sial!. "Teriak Aslan saat melihat tubuh Langga yang mulai tak terlihat tertelan pintu.

"Bang, jaga ucapan lo. Gue mohon sama kalian semua, jangan lukain dia lagi. Udah cukup penderitaan dia selama ini. "Ucap Saka dengan nada memohon.

"Terutama Daddy-"lanjut Saka dengan menjeda ucapannya

"Kenapa Daddy? "Beo Lucas dengan bingung.

"Daddy yang udah bawa dia masuk ke keluarga bajingan ini seharusnya daddy menjaga dan menyayanginya bukan hanya menambahkan luka untuknya saja. "Jelas Saka ketika melihat raut bingung yang tercetak jelas diwajah Lucas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang