ERLANGGA [01]

6.6K 276 74
                                    

Pagi yang cerah dengan suasana hati yang gembira, ia membawa kaki riangnya menapaki jalan beraspal. Kaki yang dibaluti sepatu usang, tak membuat sikap cerianya pudar. Senyum lebar selalu tampil apik di wajahnya yang tampan.

Hari ini ia terlihat senang karena berhasil memenangkan Olimpiade Sains disekolah nya.Dengan langkah yang tergesa-gesa karena ingin memberikan kabar gembira ini kepada sosok wanita yangg lebih telah merawatnya dari umur 5 tahun sampai sekarang ini.

meskipun wanita itu tak mengandung nya tetapi ia tetap menyayanginya seperti orang tua kandung.

"Ibuu!" teriak Langga saat sudah didepan pagar yang bertuliskan Panti Asuhan Cahaya Ibu.

Ya panti asuhan, semua itu terjadi karena sang ibu panti mendengar suara tangisan anak kecil yang berada di taman yang tak jauh dari panti karena kasian ibu panti memutuskan untuk merawat anak tersebut sampai sekarang tumbuh menjadi remaja laki-laki yang tampan

"Langga udah pulang nak?" tanya ibu panti seraya menghampiri Langga. Langga pun tak menjawab pertanyaan itu melainkan terus tersenyum lebar.

"Bu! Tebak Langga bawa apa?" tanya Langga antusias yang masih dengan senyumnya yang merekah. Ibu panti mengerutkan keningnya, ia melihat Langga seperti ada yang anak itu sembunyikan di belakang punggungnya.

"Apa itu?" tanya ibu panti dengan penasaran Dengan semangat, Langga mengeluarkan benda dibelakang punggungnya yang sedari tadi ia pegang.

"Tadaa! Liat, aku tadi ikut Olimpiade Sains!!" ucap Langga sambil menunjukkan piala serta sertifikat yang bertuliskan nama Erlangga Rahandika.

Ibu panti menerima kedua benda berharga tersebut sambil tidak henti-hentinya tersenyum. Bu panti menatap wajah Langga dengan mata yang berbinar.

"Selamat ya nak, kamu berhasil mendapatkannya" ucap bu panti sambil mengusap lengan Langga dengan penuh kasih sayang. Langga tersenyum lebar sampai menampakkan deretan giginya yang tersusun rapi.

"Berkat doa ibu makanya aku bisa memenangkan Olimpiade ini"

"Terimakasih ya bu sudah merawat aku dengan kasih sayang yang bahkan orang tua kandungku saja tidak bisa memberikan itu" ucap Langga yang sedikit memelankan ucapannya yang terakhir. Bu panti pun langsung membawa langga kepelukan nya.

"Hangat Tuhan, apakah pelukan orang tua kandung ku juga sehangat ini?" batin Langga

"Langga tidak boleh berbicara seperti itu" ucap bu panti dengan masih memeluk Langga.

"Kenapa tidak boleh?" tanya Langga.

"Mau bagaimana pun mereka tetap orang tua Langga."

"Tapi kenapa mereka buang Langga?"

"Mungkin ada alasan nya"ucap bu panti dengan pelan.

"Tapi-"

"Shttt... Jangan berbicara seperti itu lagi, itu membuat hati ibu sakit" kata bu panti.

"Maaf.. Maafin langga, Langga janji gak akan bertanya seperti itu lagi" ucap langga dengan memeluk erat ibu panti.

"Walaupun ibu bukan ibu kandung mu percayalah nak bahwa ibu sangat menyayangi kamu lebih dari anak kandung ibu" kata ibu panti.

"Langga, dan anak-anak panti lainnya yang berada disini itu adalah anak ibu walaupun kalian tidak lahir dari rahim ibu tapi ibu sangaaattt menyayangi kalian semua nya" lanjut ibu panti dengan menangkup wajah Langga.

"Yaudah yuk masuk." titah bu panti yang diangguki oleh Langga. Dan mereka berdua pun berjalan beriringan masuk kedalam panti.

🐥🐥🐥

W

aktu sudah menunjukkan pukul
12.30 wib,anak-anak panti pun sudah pulang dari sekolahnya dan saat ini tengah kumpul di ruang tengah yang tidak luas tetapi tidak kecil juga dengan beralasan sehelai tikar yang sudah tergelar rapi.

Dihadapan mereka kini sudah tersaji bermancam-macam makanan sederhana, masing-masing mereka mengambil makanan nya yang sudah dijatah.

Tak butuh waktu lama Mereka pun semua makan dengan tenang dan penuh khidmat. Setelah selesai makan, mereka semua pun membagi tugas ada yang mencuci piring,ada juga yang menggulung tikar

Setelah selesai dengan acara beres-beres kini anak- anak panti pun bermain di taman yang tak jauh dari pantiBerhubung Langga yang paling besar ia pun ditugaskan oleh ibu panti untuk mengawasi mereka

"Mainnya Jangan jauh-jauh dari abang yaa." peringat Langga.

"Okeee." ucap mereka serempak.
Mereka semua pun bermain, ada yang bermain lari-larian dan ada juga yang main petak umpet.

Tawa mereka semua mengudara membuat Langga tanpa sadar tersenyum melihat mereka semua tertawa lepas tanpa beban itu.

"Kalian semua pantas untuk bahagia" gumam Langga dengan mata yang tak lepas menatap mereka semua.

Beberapa jam berlalu..

Tak terasa langit biru kini sudah berganti dengan Langit berwarna jingga yang perlahan memancarkan keindahannya.kicauan burung-burung memberi isyarat bahwa malam akan hadir. Bulan pun perlahan datang menggantikan mentari.

"Adik-adik nya abang yang cantik dan ganteng ayo pulang,udah sore nih nanti ibu nyariin!" ucap Langga sedikit berteriak Mereka semua pun berhenti bermain dan langsung menuju Langga

Langga yang melihat itu pun langsung bertanya "udah semua kan? Gaada yang ketinggalan juga? "Mereka semua pun menganggukkan kepalanya

Langga pun langsung menggiring adik-adiknya untuk kembali ke panti karena ini sudah telat Mereka tadi ijinnya hanya sampai jam 17.00 tapi sekarang sudah jam 18.00  berarti mereka sudah telat 1 jam.

"Ayo saling pegangan yaa" ucap Langga. Jika kalian bertanya untuk apa jawabannya adalah karena mereka mau menyebrangi jalan raya.

Langga pun melihat kanan kiri dan ya sepi mereka pun menyebrang dengan amanLangga pun melihat adik-adiknya itu guna mengecek apakah  ada yang ketinggalan

"1, 2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 — " hitung Langga

"HAH SEBELAS!! "lanjut Langga dengan panik Setelahnya ia menatap satu persatu adik-adiknya dengan sedikit panik sementara adik-adiknya yang ditatap seperti itu pun menatap Langga penuh tanda tanya.

" Dito mana? "Tanya Langga kepada anak-anak panti yang lainMereka pun menoleh satu sama lain dan ... Ya si Dito gak ada kenapa mereka baru sadar jika temannya itu tidak ada.

" shit! "Umpat Langga tanpa sadar

" kalian tunggu disini bentar ya abang mau nyari Dito dulu, jangan ada yang kemana-mana"ucap Langga dan langsung pergi.Baru beberapa langkah
Langga pun mendengar suara yang sangat familiar di indra pendengar nya

"Abang! "

Langga pun Melihat siapa yang memanggilnya Dan ya itu Dito , ia pun menghela nafas lega tapi tak lama ia pun membolak kan matanya lebar Ketika melihat mobil yang melaju kencang ke arah Dito. tanpa lama-lama Langga pun segera berlari menghampiri Dito Dan

Tin

Tin

Brak!!

Tabrakan pun tak terhindari lagi tubuh Langga pun terhempas sangat jauh dengan Dito yang berada didekapannya.

Tbc

Yahaha penasaran yaaa🤣
Sengaja:v

Oiya, harap maklum yaa kalo cerita ini gak beres, soalnya baru buatt, nyoba buat sih.

Yaudah jangan lupa vote nya ya
Biar semangat dan pede sama tulisan sendiri... Hehee

Oke, see you
Lopyu all, 🖤🖤

ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang