22. Black Moon - Zevaro
Jangan pernah membangunkan singa yang tertidur, kalau kau tidak ingin di terkam ketika dia bangun.
[Solidaritas harga mati]
-Black Moon-•••
Motor Alva melaju masuk ke area parkiran sekolah, sebuah area khusus yang hanya diperuntukkan untuk anggota Black Moon. Tak ada seorang pun yang berani memarkirkan motornya di area yang sudah dijuluki sebagai milik Black Moon itu. Lagipula, siapa yang berani menantang aturan tak tertulis itu?
Alva melepaskan helm fullface yang ia kenakan, matanya menelusuri setiap sudut parkiran itu. Alva berdecak kesal saat tidak menemukan orang yang sedang ia cari. Dia menatap sekeliling, berharap orang itu muncul dari suatu tempat.
Lima motor lainnya menyusul Alva, memarkirkan kendaraan mereka di area parkiran tadi. Dan jangan lupakan para gadis yang menjadi histeris melihat mereka. Mereka berteriak dan berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian dari para pemuda tampan tersebut.
"Makin ganteng nih gue, makin banyak aja cewek yang neriakin," ujar Jeffrey dengan percaya diri. Dia melepaskan helm yang melekat di kepalanya, menunjukkan wajah tampannya yang selalu berhasil membuat para gadis histeris.
Altar memutar matanya malas dan ikut membuka helm yang ia kenakan. "Kali ini gue setuju deh sama lo, Jeff," ujarnya dengan nada sinis. "Kasihan soalnya jomblo mulu. Lo pikir aja deh, sebanyak apa cewek di Bagaskara, yakali satu pun kagak ada yang nyantol sama lo." Dia mengejek Jeffrey dengan nada bercanda, membuat anggota Black Moon yang lain tertawa.
"Anjing!" umpat Jeffrey, menatap tajam ke arah Altar.
"Kayaknya kutukan nenek lo bener deh, Jeff," kata Alan, ikut mengejek.
"Itu yang gue maksud. Dia jomblo karena kena kutuk sama neneknya," sambung Altar, tertawa terbahak-bahak. Suara tawanya menggelegar, menambah keceriaan di antara mereka.
Jeffrey memutar matanya malas, merasa kesal dengan lelucon teman-temannya. Lelucon yang selalu membawa-bawa tentang kutukan sang nenek untuk dirinya. Di mana kutukan itu terjadi akibat Jeffrey yang tidak amanah untuk memberikan makan kucing kesayangan sang nenek selama lima hari berturut-turut, hal itu mengakibatkan kucingnya mati dan Jeffrey di kutuk untuk menjadi jomblo seumur hidup.
"Hobi banget lo pada ngebuli gue, bangsat!" ujarnya dengan intonasi yang tidak bersahabat. Meski begitu, dia tahu bahwa ini hanyalah candaan di antara mereka, sebuah bagian dari persahabatan mereka yang telah lama terjalin.
Parkiran itu dipenuhi oleh gelak tawa anggota Black Moon. Sepertinya membully Jeffrey menjadi hiburan bagi mereka. Jika tidak membully Jeffrey, rasanya ada yang kurang dalam hari mereka. Melihat Jeffrey merasa terganggu dan tertawa atas "penderitaan" Jeffrey adalah hal yang paling mereka nikmati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanisa melampaui nestapa
Loup-garou"Semua orang yang menyakiti maka akan tersakiti. Tapi semua orang yang membahagiakan belum tentu dapat kebahagiaan" LUKA ITU TERLALU BANYAK TAPI TIDAK SATU PUN ADA YANG BERDARAH. TRAUMA ITU MELEKAT, MENCARI OBAT DI MANA DAN SIAPA YANG DAPAT MENYEM...