37

5.1K 356 25
                                    

Vote Before Reading
Don't forget to follow
Happy Reading ...


Jimin mendengus ketika Taehyung mematikan panggilannya begitu saja. Dan dia kembali memasukkan ponsel kedalam sakunya.

"Ada apa dengannya? Dia tiba-tiba menghubungiku, mengumpati ku dan memintaku untuk datang ke rumah sakit?"

Jimin menggeleng, sebelum kemudian, berjalan ke luar ruangannya dan meninggalkan perusahaan Taehyung.

Jimin segera menaiki mobilnya, dan mengemudikan nya menuju rumah sakit. Dia tidak lupa mampir sebentar ke supermarket untuk membeli pesanan Taehyung.

Sementara itu, saat ini Jungkook sudah kembali berbaring di atas ranjang rumah sakit. Taehyung mengusap lembut perut Jungkook dan tidak lupa memberi kecupan disana.

"Hyungie .. kenapa Jimin Hyung lama sekali?"

"Bersabarlah sebentar sayang. Jimin pasti akan segera tiba."

Jungkook merengut. Entah kenapa, dia ingin segera memeluk tubuh Jimin.

"Aegy sayang .. kenapa kau ingin memeluk paman Jimin? Kenapa tidak Daddy saja? Paman Jimin jelek sayang, Daddy mu lebih tampan. Apa kau tidak tergiur?" Ucap taehyung dengan tangan yang tidak berhenti mengusap perut Jungkook.

"Daddy terlalu tampan, baby mual." Jawab Jungkook.

Taehyung membola, dia segera menatap ke arah Jungkook yang saat ini tengah tertawa.

"Astaga aegy, papi mu jahat sekali."

Jungkook terkekeh, jemari lentiknya mengusap lembut punggung tangan Taehyung.

"Aku bergurau Hyung .. mungkin aegy memang ingin memeluk Jimin."

Taehyung tersenyum, dia mengecup lembut punggung tangan Jungkook dan kembali mengusap perut rata tersebut.

Ceklek ..

Tiba-tiba saja pintu ruangan Jungkook terbuka. Senyum Jungkook seketika mengembang saat melihat Jimin yang saat ini tengah berjalan ke arahnya dengan sebuah kantung plastik putih yang ada di tangannya.

"Ahhh akhirnya Jimin Hyung datang .. "

Jimin hanya tersenyum, dia segera memberikan kantong plastik tersebut pada Jungkook.

"Ini pesanan mu."

Jungkook mengangguk, manik bulat nya berbinar dan pria cantik itu segera duduk di atas kasurnya.

"Hyung, peluk aku .."

Jimin tentu terkejut mendengar ucapan Jungkook, dia segera menoleh ke arah Taehyung yang sudah memasang wajah masamnya.

"Hyuuuung ... Apa kau tidak mau memelukku?" Rengek Jungkook.

Jimin benar-benar bingung, apa yang harus dia lakukan saat ini. Hingga kemudian, dia memberanikan diri untuk memeluk namja cantik tersebut, dan senyumpun mengembang dari bibir Jungkook.

Taehyung membuang pandangannya, dia tidak suka melihat Jungkook tersenyum saat berada di pelukan orang lain.

Namun tiba-tiba saja ...

Huekk ...

Jungkook kembali mual, dia segera melepas pelukannya, dan meminta Taehyung untuk segera menuntunnya ke kamar mandi.

"Huekk .. huekkk .."

"Astaga sayang .. ada apa dengan mu? Kenapa kau muntah setelah memeluk Jimin? Apa dia beracun?"

Jimin yang mendengar ucapan Taehyung dari dalam kamar mandi pun tidak terima ketika mendengar tuduhan tersebut.

"Apa kau bilang? Tubuhku beracun?" Teriak Jimin.

Jungkook menghela nafasnya, Taehyung membasuh mulut Jungkook dengan air sebelum kembali menuntunnya keluar dari dalam kamar mandi.

"Jika bukan beracun apa? Calon suamiku muntah setelah memelukmu."

"Heh bajingan!! Yang benar saja? Mana mungkin tubuhku beracun? Tidak masuk akal."

"Lalu, kenapa kesayanganku muntah?"

"Mana aku tahu? Kau kira aku cenayang begitu?"

"Sudah hyungg .. aku tidak apa-apa. Aku hanya mual ketika mencium aroma parfum Jimin Hyung. Mungkin aegy tidak menyukainya."

"Apa? Aegy?" Tanya Jimin.

Jungkook mengangguk, dan dia kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur.

"Iya Jim, Jungkook sedang mengandung." Jawab Taehyung ..

"Astaga .. selamat, selamat untuk kalian. Semoga aegy mirip uncle Jimin ya."

"Enak saja. Kau jelek, lebih baik dia mirip Daddynya atau papi nya saja."

Jimin mendengus, dan Jungkook hanya menggeleng melihat interaksi kedua pria dewasa tersebut.

***

"Kapan kau akan menikahi Jungkook? Dia sudah hamil Taehyung."

"Secepatnya jim, aku juga sudah tidak sabar untuk segera menikahi nya dan menunggu aegy lahir ke dunia."

"Aku sebenarnya ingin tertawa ketika mengingat bagaimana awal mula pertanian kalian. Kau memungutnya untuk di jadikan maid, dan ternyata dia naik pangkat menjadi suamimu." Kekeh Jimin.

Taehyung pun ikut tertawa mendengar ucapan Jimin. Sedangkan maniknya melihat ke arah Jungkook yang tengah terlelap.

"Kau benar .. aku tidak mengira jika jodohku adalah pria yang aku pungut. Bagaimana mungkin aku tidak menikahinya Jim, dia cantik dan sempurna. Hanya saja, pemikirannya yang belum begitu berkembang."

Jimin lagi-lagi tertawa mendengar ucapan Taehyung yang mengatai calon suaminya sendiri.

"Kau benar. Hanya saja, Sekarang sudah jauh lebih banyak kemajuan. Aku hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk kalian saja."

"Tentu saja Jim. Dan aku ingin berpesan untuk mu agar mengurusi pekerjaan ku sementara bersama yoongi. Aku ingin mengurus Jungkook di masa-masa mengidamnya."

"Tentu saja. Ini pasti berat untuk Jungkook. Mengingat dari segi usia dan tidak memiliki pengetahuan apapun soal ini. Kau patut menuntun dan menjaganya. Apa kau juga akan pindah ke mansion utama? Disana ada bibi Baekhyun, dia akan ikut menjaga Jungkook."

"Aku juga sudah memikirkan hal itu jim, dan sepertinya apa yang kau katakan benar. Aku mungkin akan menetap di mansion utama sementara sampai Jungkook melahirkan. Karena aku juga tidak memiliki pengalaman apapun soal ini."

Jimin mengangguk .. dan keduanya kembali berbincang mengenai pekerjaan. Dengan manik Taehyung yang sesekali menatap ke arah Jungkook.

"Terimakasih sudah hadir di hidupku Jungkook. Kehadiranmu benar-benar merubah segalanya. Aku mencintaimu Kim Jungkook"

To be continued...

My Little Maid (Taekook/Vkook) End✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang