1. Permainan Dimulai

14.4K 865 18
                                    

"ALISHA!!!"

Alisha menutup kedua telinganya menggunakan bantal ketika mendengar suara ibunya menggelegar di luar kamar, memanggil dirinya.

"TIDUR!!!"

Berdecak kecil, Alisha memutar bola matanya. Dari mana sih ibunya tahu kalau Alisha belum tidur sampai saat ini? Bukannya lampu kamar sudah dimatikan? Apa ibunya itu memiliki mata batin atau bagaimana?

"ALISHA!"

"Hmm ..., iya, Ma," jawab Alisha sekadarnya, kemudian meratapi layar ponselnya yang masih menampilkan sebuah permainan.

The Game of Love.

Otome game BL yang tengah digemari Alisha dua hari belakangan ini. Permainan tentang obsesi, cinta gelap, dan posesif kedua protagonis pria. Banyak tragedi yang dilewati Alisha sampai di titik ini.

Ya, setelah melewati beberapa rute dalam permainan, Alisha akhirnya berhasil membuat Cavan menyadari perasaannya terhadap Cashel dan hubungan ketergantungan mereka berdua menjadi erat satu sama lain dan berbuahkan cinta, tetapi kini satu masalah datang. Alisha tidak bisa mengalahkan saingan cinta Cashel; Maxime, yang datang tiba-tiba.

Beragam cara dilakukan Maxime untuk meluluhkan hati Cavan, bahkan sampai membuat hubungan Cashel dan Cavan hampir renggang. Kalau sudah begitu, rute yang akan dimiliki Cavan adalah rute milik Maxime, dan tentu itu adalah akhir yang buruk bagi Alisha yang terlanjur mencintai pasangan Cavan dan Cashel.

Maxime .... Alisha menatap datar pria yang tengah mengulurkan tangannya ke arah Cavan ---karakter yang tengah dimainkan oleh Alisha. Terdapat beberapa bubble percakapan Maxime yang membujuk Cavan untuk kabur dari Cashel dan pergi dengannya.

Melihat itu, Alisha merasa jengkel, "Maxime ..., aku pasti akan mengalahkanmu. Cavan hanya menjadi milik Cashel. Lihat saja nanti."

Setelah mengikrarkan sumpah atas cinta Cavan dan Cashel, Alisha kemudian mematikan layar ponselnya dan tertidur di atas bantal. Tanpa tahu takdir apa yang sedang menantinya.

.

.

.

PLAK!

Suara tamparan yang keras dan panasnya sengatan pukulan yang dilayangkan di pipinya membuat Alisha berjengit dan meringis kesakitan. Kedua mata Alisha mengerjap, memandangi seorang bapak-bapak yang ada di hadapannya.

Alisha sama sekali tidak mengenali bapak-bapak yang tengah memandanginya dengan tatapan menyalang itu. Kenapa dia tiba-tiba ditampar? Apa salahnya?

"Aku sudah bilang aku tidak ingin membeli bungamu, sialan!" Bentak bapak-bapak itu yang membuat Alisha mengernyit.

Bunga? Siapa yang menjual bunga?

Begitu pertanyaan itu muncul dalam benak Alisha, Alisha lantas mengedarkan pandangannya dan menemukan beberapa buket bunga berada di dalam pelukannya.

"S-sejak kapan---" pertanyaan Alisha terhenti kala ia baru menyadari di mana ia saat ini.

Bibir Alisha bergetar kecil ketika melihat bangunan yang dilihatnya. Sebuah sekolah megah dengan beberapa siswa yang memakai toga sedang merayakan kelulusan mereka dengan senyum senang. Beberapa orang tua juga tengah bangga menyalami, memeluk, dan mengabadikan momen kelulusan anak-anak mereka.

PLAYTHING: THE FILTHY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang