24. Ingin Pergi Darimu

4.5K 518 313
                                    

NEXT CHAPTER: MIN. 300 VOTES + 300 KOMENTAR EMOT 🖤
***

Saat Cashel menyisir rambut panjang Letta, Letta hanya duduk diam dan memandangi pantulan dirinya di cermin yang ada pada meja rias.

Letta dapat melihat Cashel tengah mengumpulkan surai keperakannya dalam satu genggaman lalu diberikan pita, sehingga gaya pony tail yang dimiliki Letta kala itu terlihat manis dan cocok dengan seragam sekolah mereka.

"Sudah kuduga bahwa wangi bunga lavender sangat cocok denganmu, Letta," ujar Cashel sambil menghirup dalam-dalam aroma yang berasal dari rambut Letta.

Seperti yang dikatakan Cashel sebelumnya, menjadi peliharaan Cashel berarti Letta akan diurus sepenuhnya oleh Cashel.

Cashel memilihkan banyak hal untuk Letta; mulai dari sabun, pengharum rambut, parfum, gaya rambut, model pakaian, dan masih banyak lagi.

Cashel benar-benar merawat Letta.

Dan juga, karena ada Cashel di sisi Letta, Cavan juga jadi bersikap biasa saja.

Kata Cashel, semua akan baik-baik saja selama Letta menjadi peliharaan yang menurut kepadanya dan juga Cavan.

"Sejujurnya, Letta, kamu adalah peliharaan yang penurut, tetapi ..., apakah kamu pernah berpikir untuk kabur dan pergi dari Cavan?"

Letta melirik ke arah Cashel yang saat ini berdiri di belakangnya dari arah pantulan cermin, "Apa maksud Kak Cashel?"

"Hm ..., jadi begini. Apa kamu mau pergi dari sisi Cavan?" Tanya Cashel, mengulangi pertanyaannya tadi. "sejujurnya aku merasa Cavan terlalu mengatur kita, iya, kan? Aku sudah muak dengan dia dan segala peraturannya. Kupikir pergi darinya akan membuat kita berdua bahagia. Ditambah lagi, kalau kamu pergi dari sini, berarti kamu hanya akan menjadi milik aku seorang. Bukankah itu terdengar menyenangkan? Aku tidak perlu membagimu lagi dengan Cavan."

Saat mendengar itu, Letta tidak tahu apakah Cashel tengah mengujinya atau bagaimana, tetapi kalau Letta langsung mengiyakan perkataan Cashel dan ternyata tindakan dan jawabannya salah, Letta takut semua ini hanya jebakan dan membuat dirinya akan semakin sengsara nantinya.

"Jadi, bagaimana? Apa kamu menginginkan hal itu, pergi dari sisi Cavan? Kalau kamu mau, tentu saja aku akan membantumu, tapi sebagai gantinya, kamu harus mau menjadi milikku seorang."

Tawaran Cashel menarik, tetapi Letta memilih untuk menggelengkan kepalanya.

"Kalau aku pergi dan Kak Cavan mengetahuinya, aku tidak yakin apakah aku bisa bertahan dari kejaran Kak Cavan atau tidak. Dan, kalaupun aku berhasil, Kak Cavan pasti akan curiga dan orang pertama yang dicurigai oleh Kak Cavan pasti adalah Kak Cashel. Hubungan kalian mungkin akan memburuk karena aku. Aku tidak mau hal itu terjadi. Aku ingin Kak Cavan dan Kak Cashel selalu akrab satu sama lain dan bahagia."

Setelah memberikan jawaban itu, Letta sedikit tersentak saat tiba-tiba saja Cashel memeluk dirinya dari belakang. Menumpukan bobot tubuhnya kepada Letta.

"... Jawaban yang kamu berikan tepat sekali, Letta. Dan, aku jadi semakin menyukaimu. Bagaimana ini? Rasanya aku hanya ingin mengurungmu di sini dan tidak membiarkan kamu keluar dari rumah ini."

Jantung Letta bertalu tak beraturan. Tak tahu harus seperti apa, sampai sebuah suara membuat dirinya bernapas lega.

"Apa yang sedang kalian lakukan?"

Lantas Cashel dan Letta kompak menoleh ke arah sumber suara dan menemukan Cavan yang tengah menatap datar ke arah mereka.

"Itu ..."

"Cavan, kamu tahu? Letta tadi berbicara hal manis kepadaku dan---"

"... Kak Cashel," Letta memanggil Cashel sembari menggeleng kecil. Tidak ingin Cashel memberitahu apa yang baru saja dibicarakan oleh mereka berdua.

PLAYTHING: THE FILTHY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang