20. Tidur Bersama (3)

7.4K 597 335
                                    

NEXT CHAPTER: MIN. 220 VOTES + 300 KOMENTAR EMOT 🖤
***

Letta melenguh saat merasakan ada sesuatu yang tengah menyentuh belakang telinganya. Jari-jemari yang hangat itu mendorong sensorik kulit Letta menjadi kian sensitif, meski sentuhan yang diberikan orang itu menggoda Letta begitu lembut, tetap saja pada akhirnya Letta merasa terganggu dan mau-tidak mau membuka matanya.

"Oh, sudah bangun, ya?" Sebuah suara berat menyapa Letta.

Letta tidak begitu mengindahkannya. Pandangan Letta terfokus mengitari area sekitar dan justru mendapati dirinya masih berada di kamar Cashel. Apa dia tidak sengaja tertidur di sini saat menemani Cashel? Apa orang yang menyentuhnya dari tadi adalah Cashel?

Spontan Letta mencari keberadaan Cashel dan menemukan Cashel tertidur dengan memeluk tubuh Letta.

Kepala Cashel berada di antara ceruk leher sampai dada Letta, sementara wajah Cashel menyandar pada dada Letta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kepala Cashel berada di antara ceruk leher sampai dada Letta, sementara wajah Cashel menyandar pada dada Letta. Embusan napas Cashel yang teratur dan menabrak tubuh Letta, membuat Letta merasa yakin bahwa yang menyentuhnya tadi bukanlah Cashel.

Lantas Letta mendongakkan kepalanya dan mendapati Cavan berada di belakangnya, berbaring miring dengan satu tangan yang menopang kepala. Pandangan kelam Cavan seakan memenjarakan Letta yang tengah kebingungan.

"... Kak Cavan," panggil Letta dengan suara serak, khas orang bangun. Kening Letta berkerut dalam saat menemukan Cavan juga berada di dalam kamar Cashel.

"Kak Cavan ..., kenapa Kakak ada di---"

"Sssttt ..." Cavan menggunakan satu tangan yang bebas untuk menutupi pandangan Letta. Kini Letta sudah tidak lagi bisa melihat Cavan.

Tindakan Cavan ini mengingatkan Letta dengan mimpi yang dialami Letta saat Pekan Pertandingan Olahraga kemarin.

Saat itu Cashel juga menutup pandangan Letta saat Letta memanggil nama Cashel.

Apa mimpi ini adalah mimpi yang sama? Tetapi sekarang giliran Cavan yang melakukannya kepada Letta?

"... kamu hanya bermimpi. Sekarang tidurlah kembali."

Bahkan bisikan, ucapan, dan intonasi suaranya sama. Yang membedakan hanyalah suara Cavan dan Cashel.

"... tidurlah, Letta."

Seperti terhipnotis oleh kata-kata Cavan, Letta memejamkan kembali matanya yang terasa berat. Lagi-lagi terlelap. Mengikuti perintah Cavan.

.

.

.

Suara dering alarm ponsel yang berada di dekat kepala berhasil membangunkan Letta dari lelapnya. Dengan setengah terpaksa, Letta mengulurkan tangannya, meraih ponselnya dan mematikan alarm yang terus saja berbunyi.

PLAYTHING: THE FILTHY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang