16. Ajakan Kencan (2)

5.4K 583 356
                                    

NEXT CHAPTER: MIN. 150 VOTES + 300 KOMENTAR EMOT 🖤
***

"Heung?" Kedua alis Maxime terangkat saat melihat Letta memegang ponselnya. Mengintip sebentar ke arah sana dan menemukan nama Cavan tertera di layar ponsel Letta.

Tanpa menunggu persetujuan Letta, Maxime merebut ponsel di tangan Letta dan menerima panggilan Cavan.

"Halo, Letta. Kamu di---"

"Oh, halo. Dengan siapa aku berbicara?"

Letta mendelik tajam ketika Maxime tiba-tiba saja menerima panggilan dan berbicara dengan Cavan.

Ini tidak bisa dibiarkan.

Jangan sampai ketika Maxime mendengar suara Cavan, Maxime jadi penasaran dan suka dengan Cavan.

Untuk mencegah hal itu terjadi, Letta berniat merebut kembali ponselnya dari tangan Maxime.

Tetapi, perbedaan tinggi mereka yang mencapai 30 cm membuat Letta kepayahan. Ditambah lagi, Maxime juga mempermainkan Letta dengan sengaja mengangkat tinggi-tinggi ponsel Letta ke udara, membuat Letta semakin tidak bisa menggapai ponselnya sendiri, bahkan setelah melompat-lompat seperti orang gila.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Kumohon kembalikan HP-ku, Tuan Ellington!"

Setiap kali Letta mencoba untuk merebut ponselnya, Maxime terus mempermainkan Letta. Bahkan, saat ini Maxime sengaja menahan kepala Letta dengan telapak tangannya.

Letta menggeram saat itu, tetapi yang didapati Letta justru tawa kecil Maxime yang seperti tergelitik.

"Pendek. Kamu pantas disebut kurcaci di dunia nyata."

Letta menatap nyalang Maxime. Apa-apaan itu? 160 cm itu tinggi yang wajar. Bukankah Maxime sendiri terlihat seperti monster dengan tinggi seperti itu?

Lantas mereka berdua beradu tatapan satu sama lain. Letta dengan tatapan tajam miliknya, dan Maxime dengan tatapan mengejek sekaligus geli.

Tak lama pandangan Maxime tidak lagi terarah ke Letta karena Cavan tiba-tiba saja berbicara dengannya.

"Bukankah aku yang seharusnya bertanya hal itu kepadamu? Siapa kamu? Kenapa kamu memegang ponsel Letta dan menerima panggilan ini?"

"Hm, aku ...., calon kekasih Letta?"

"Hei, Tuan Ellington sinting! Aku bukan calon ataupun kekasihmu!" Letta mengelak. Berteriak kencang-kencang. "Kak Cavan, dia berbohong! Aku bukan calon kekasihnya!"

Saat itu Maxime dapat mendengar gertakan gigi di dekat telinganya. Bisa ditebak olehnya, Cavan di seberang sana tengah marah kepadanya.

"Jangan bercanda. Berikan HP-nya kepada Letta. Aku perlu berbicara dengan adikku."

Maxime melirik ke arah Letta, tampak saat ini Letta mencoba menggigit perutnya dari arah samping.

"Diamlah, Sayang. Jangan ganggu aku saat ini. Aku tahu kamu sudah tidak sabar lagi, tetapi aku sedang berbicara dengan Kakakmu sekarang. Iya, kan, Kakak Ipar?"

Cavan tertawa kecil saat mendengar panggilan yang dilayangkan Maxime kepadanya, "Kamu pasti berpikir kalau kamu bisa bermain-main denganku, tetapi aku tahu di mana kalian sekarang. Aku akan segera datang ke sana. Menjemput Letta dan membuatmu menyesal telah hidup di dunia ini, Tuan Ellington."

"Iya, kami di butik XXX. Silakan datang ke mari, aku akan menjamu kalian di sini. Aku menunggu kedatanganmu, Kakak Ipar~"

"Dasar gila!" Umpat Letta.

PLAYTHING: THE FILTHY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang