23. Bekerja Sama Denganmu

5.1K 533 483
                                    

NEXT CHAPTER: MIN. 300 VOTES + 300 KOMENTAR EMOT 🖤
***

Satu bulan berlalu. Liburan kini telah berakhir. Anak-anak mulai belajar kembali ke sekolah dan menyambut tahun pelajaran baru.

Saat melihat pengumuman mengenai pembagian kelas yang terpasang di mading sekolah, Anton merasa beruntung ketika mendapati nama Letta ada di kelas yang sama dengannya.

Dengan langkah ringan, Anton masuk ke dalam kelas dan menemukan Letta ada di sana, di antara beberapa teman sekelasnya. Tanpa mengindahkan siapapun, pandangan Anton terus tertuju kepada Letta seorang, sebelum akhirnya Anton berjalan melewati beberapa meja, hanya untuk menuju meja Letta.

"Letta." Anton memanggil dengan senyum yang mengembang di bibirnya. "aku tidak menyangka kalau kita akan sekelas lagi."

Letta tampak terkejut saat melihat keberadaan Anton, tetapi Anton sama sekali tidak menghiraukan keterkejutan Letta. Dipikirnya mungkin Letta hanya tidak menyangka bahwa mereka akan sekelas lagi.

"Oh iya, bagaimana kabarmu selama liburan? Apa kamu menikmati liburanmu kemarin? Aku sedikit sulit menghubungimu selama liburan kemarin. Padahal aku ingin mengajakmu bertemu kalau kamu tidak sibuk. Aku harap kita bisa menghabiskan waktu bersama-sama nantinya sebagai pengganti liburan kemarin."

Anton adalah satu-satunya orang yang antusias dalam perbincangan mereka, sementara Letta tidak. Berbeda jauh dengan binar kesenangan di mata Anton, mata Letta jelas-jelas menyiratkan ketakutan.

Beberapa kali Letta menolehkan kepalanya ke beberapa arah, seakan-akan tengah mencari keberadaan seseorang dalam jangkau pandangnya.

Entah perasaan Anton saja atau bagaimana, Letta seperti orang yang berbeda dengan Letta sebelum liburan kenaikan kelas.

"Letta ...?"

Anton mendekat, berusaha menggapai Letta, tetapi dia sedikit terkejut saat Letta menepis tangannya. Pun Letta juga. Mereka berdua sama-sama terkejut dengan aksi Letta barusan.

"Ah, maafkan aku. Anton. Maaf sekali. Sepertinya aku harus pergi. Kita bicara lain kali."

"Tidak apa-apa. Mungkin aku juga mengganggumu." Anton membalas, "kalau kamu membutuhkan sesuatu, jangan sungkan beri tahu aku. Aku akan selalu membantumu."

Letta tidak menjawab. Lebih memilih pergi dari hadapan Anton.

Anton pikir Letta hanya banyak pikiran dan mungkin esok hari semua akan baik-baik saja. Sayangnya, tindakan Letta yang menghindar dari Anton tidak hanya berlangsung hari itu saja.

Setiap harinya Letta selalu berusaha untuk menghindari Anton setiap Anton mendekatinya. Anton hanya terdiam di tempat saat Letta mencoba terus pergi darinya.

Entah kenapa Anton merasa sikap yang ditunjukkan Letta begitu janggal dan aneh. Bukan hanya kepada Anton, tetapi juga kepada si kembar Crushav.

Apabila biasanya Anton mendapati Letta tersenyum senang ketika berjalan beriringan dengan Cashel dan Cavan, sekarang Anton melihat Letta menjadi orang yang pemurung.

Kalau pun Letta tersenyum, tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di matanya seakan dia terpaksa untuk melakukan itu semua. Tentu hal itu mengkhawatirkan. Anton jadi bertanya-tanya, apakah terjadi sesuatu selama liburan kemarin?

Namun, keanehan tidak berhenti hanya sampai di sana saja.

Akhir-akhir ini Anton juga sering sekali berada di suatu tempat di sekolah mereka, padahal dia tidak pernah bermaksud untuk pergi ke sana.

Dan, setiap Anton terlanjur sudah di sana, Anton juga akan mendengar suara Letta di tempat itu. Merintih kesakitan dengan napas yang memberat.

Seperti saat ini. Saat tiba-tiba Anton duduk di pinggir kolam renang yang disediakan pihak sekolah, Anton mendengar suara Letta lagi.

PLAYTHING: THE FILTHY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang