5. Tidur Bersama (2)

13K 884 89
                                    

NEXT CHAPTER: 30 VOTES + 60 KOMENTAR
***

[ +5 Love Energy untuk Pemain yang berhasil menyelesaikan Misi Harian 'Mengirimkan Buah ke Kamar Cavan' ]

Notifikasi itu muncul saat Letta menginjakkan kakinya di kamar Cavan. Letta tidak memedulikan notifikasi tersebut dan lebih memilih untuk memperhatikan keadaan kamar Cavan. Ingin tahu seperti apa kamar yang dimiliki karakter kesukaannya itu.

Tentu saja hasilnya tidak mengecewakan.

Seperti orangnya, kamar itu ditata begitu rapi dan terlihat bersih. Tidak ada celah berantakan ataupun setitik noda; seluruh barang di kamar itu diatur sedemikian rupa dan interiornya juga memanjakan mata.

Pandangan Letta kemudian beralih ke ranjang dan di sana ia menemukan Cashel yang terduduk. Terlihat jelas Cashel sudah tidak lagi bertelanjang dada sebab kini Cashel memakai kaus putih polos.

Meski dengan penampilan sederhana sekalipun, Cashel tampak sangat tampan, hingga membuat Letta menahan napasnya. Ini adalah laki-laki yang cocok untuk Cavan. Tampan tanpa perlu perjuangan.

"Kamu pakai bajuku lagi?" Kata Cavan yang sukses menarik perhatian Letta.

Letta lantas melirik ke arah Cavan. Apa mereka sudah sering bertukar pakaian layaknya pasangan?

Hal ini tentu membangkitkan imajinasi Letta.

Dalam novel yang sering Letta baca, sepasang kekasih yang memakai pakaian pasangannya sudah pasti melakukan adegan plus-plus sebelum itu.

Pasti akan seru apabila Cashel menjawab perkataan Cavan.

Sayangnya, Cashel tidak menanggapi perkataan Cavan karena lebih memilih menyantap anggur hijaunya, bahkan sampai Cavan ikut bergabung dengannya di atas ranjang, Cashel sama sekali tidak peduli.

Padahal, Letta ingin sekali tahu jawaban dari Cashel.

"Apa yang sedang kamu lakukan di sana?" Tanya Cashel saat Letta masih terdiam di tempat, memperhatikan Cashel dan Cavan di ranjang.

"Sini duduk," lanjut Cashel kemudian.

Mau-tidak mau, ketika mendengar perkataan Cashel, Letta berjalan ke arah sepasang saudara kembar itu, berniat bergabung bersama mereka.
Namun, Letta memilih sudut ranjang yang tidak akan mengganggu privasi Cashel dan Cavan.

Cavan yang menyadari kemana Letta pergi pun bergeser, memberikan sisa ruang kosong di antara dirinya dan Cashel.

"Duduklah di sini," tunjuk Cavan di bagian kosong itu.

Letta memutar bola matanya, bersiap untuk menolak, "Itu ..."

"Kita sudah lama tidak bertemu. Tidak ada salahnya kamu duduk di tengah, di antara aku dan Cashel. Sudah lama sekali kami merindukan dirimu, jadi jangan ambil sisi sudut. Duduklah di antara kami. Kamu tidak masalah, kan, Letta?"

Mendengar pertanyaan Cavan, Letta mau-tidak mau mengiyakan. Teringat Rieta dan perasaannya. Lagipula kehilangan Letta merupakan suatu tragedi yang berpengaruh dalam game ini, wajar apabila permintaan seperti itu pada akhirnya datang kepada Letta.

Ketiganya kemudian duduk dalam keadaan hening. Tidak ada satu pun di antara mereka yang membuka suara sampai akhirnya Letta berujar, "Bagaimana buahnya, Kak Cashel? Apakah enak?"

PLAYTHING: THE FILTHY SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang