Paul, Salma dan Rony sudah berteman sejak awal kuliah. Ketiganya memang satu kelas dan itu membuat mereka menjadi sangat dekat satu sama lain. Namun beda halnya dengan Salma, ia justru jatuh hati dengan Rony sejak ia pertama kali bertemu.
Laki-laki itu berhasil menarik perhatian Salma, karena sejak pertama berkenalan. Rony adalah laki-laki yang baik, sopan dan sangat perhatian dengan Salma. Mungkin itu yang membuat Salma bisa jatuh hati dengan sosok Rony.
Berbeda dengan Salma, Rony kini justru tengah menjalin kasih dengan wanita yang Rony cintai. Nama wanita itu adalah Flora, dia berbeda jurusan dengan Salma Rony dan Paul. Rony dan Flora baru menjalani hubungan sekitar tiga bulan yang lalu.
Rony selalu menceritakan tentang Flora pada Salma dan Paul. Rony juga tidak pernah peka jika Salma sudah menaruh hati padanya sejak dulu. Apalagi Salma adalah orang pertama yang selalu menjadi tempat Rony bercerita tentang kisah cintanya bersama gadis-gadis sebelum Flora. Rony jauh lebih percaya dan nyaman untuk berbagi kisah hidupnya pada Salma di bandingkan Paul.
Hal itu sudah pasti sangat menyakiti hati Salma, namun dia bisa apa? Ini resiko dia karena dia sudah berani mencintai Rony dalam diam. Salma sangat menyesal, seharusnya dia bisa mengartikan sikap Rony lebih awal jika itu hanya sikap seorang sahabat. Bukan seorang lelaki pada wanita nya yang akhirnya membuat Salma jatuh hati sendirian.
Hari ini Salma, Rony dan Paul sedang makan siang di kantin. Saat Rony dan Paul asyik bercerita, Salma malah sibuk membuka buku sembari memakan makan siangnya.
"Gak habis-habis perasaan makanan lu Ca?" Tanya Paul
"Gimana mau habis, orang dia makan sambil baca buku begitu" Timpal Rony
Yaps, Paul dan Rony memang memanggil Salma dengan sebutan Caca. Mereka tau nama panggilan di rumah Salma adalah Caca saat orang tua Salma berkunjung ke Apartemen Salma. Salma sengaja memperkenalkan Paul dan Rony pada orang tuanya. Lalu orang tuanya pun mempertanyakan Salma pada mereka berdua, orang tua Salma bisa menilai jika Paul dan Rony adalah laki-laki yang baik. Mereka berdua pasti bisa menjaga anaknya di perantauan.
Salma asli Surabaya, disini dia merantau dan tinggal di apartemen. Orang tua Salma juga termasuk pengusaha sukses di Surabaya, namun penampilan Salma justru tak mencerminkan sebagai anak orang kaya. Hingga banyak yang mengira Salma kuliah di kampus terkenal hanya mengandalkan beasiswa apalagi Salma memang terkenal sangat pintar dan cerdas.
"Besok ujian, jadi gue harus belajar" Balas Salma
"Ya kan masih bisa nanti Ca, makan dulu kek. Liat noh mie lu ampe berubah jadi udon gara-gara kelamaan lu diemin" Ucap Paul
"Iye, ada ya manusia gila belajar kek elu Ca. Makan dulu sana, apa mau gue suapin?" Tawar Rony
Mendengar ucapan Rony, sesegera mungkin Salma menolak. Salma memang bertekad untuk menghilangkan perasaannya pada Rony mulai sekarang. Jadi sebisa mungkin ia akan membatasi interaksi nya dengan Rony.
"Gausah! Apaan sih. Gue bukan bocil, gaperlu lu suapin juga" Balas Salma sewot
"Yeeuhh yaudah sih biasa aja, ngomel Mulu lu" Sindir Rony
Salma tak menanggapi ocehan Rony, dia kembali membaca buku miliknya.
"Hay sayang" Sapa Flora
"Eh sayang, baru selesai kelasnya? Pasti capek ya?" Tanya Rony
"Ck, males banget gue liat pasangan bulol begini. Pindah yuk ca" Ajak Paul
Sejujurnya Paul juga tidak menyukai Flora semenjak Paul melihat Flora berpelukan dengan pria lain di belakang kampus. Paul sengaja tak memberi tau Rony karena ia sangat hafal dengan watak sahabatnya itu. Dia tidak mungkin percaya jika dia tak mengetahuinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot
RomanceCerita yang berbeda di setiap Part nya✨ Pecinta Happy Ending 🥰 One shoot ini mengandung unsur 18+ ya, jadi kalo gak suka lebih baik di skip saja ✌️