One Shoot

Restu

Salma Salsabila, seorang mahasiswa cantik jurusan pertanian. Dia adalah mahasiswa tingkat akhir, yang kini setiap harinya hanya ia habiskan untuk menyelesaikan skripsinya.

Salma adalah gadis cantik yang menjadi incaran bagi beberapa laki-laki di kampusnya, namun hati Salma hanya untuk satu orang yang sangat ia cintai.

Laki-laki beruntung itu bernama Rony Parulian, laki-laki berparas tampan jurusan kedokteran. Saat ini Rony tengah menjalani coas setelah berhasil mendapatkan gelar sarjana kedokteran.

Rony dan Salma sudah menjalin kasih hampir empat tahun lamanya. Awal mereka bertemu karena sepupu Salma yang bernama Paul lah yang mengenalkan mereka, hingga mereka saling tertarik dan menjalin hubungan.

Rony sangat mencintai Salma, begitu pun sebaliknya. Rony memang tipe laki-laki yang tak banyak bicara jika di depan orang lain, namun jika sudah bersama Salma dia justru akan menjadi laki-laki yang manja dan banyak sekali bercerita.

"Sayangnya Abang, lagi baca buku apasih?" Bisik Rony sembari memeluk Salma dari belakang

Salma yang kaget refleks membalikkan badannya, dan Rony hanya tersenyum padanya

"Bang! Main peluk-peluk aja! Udah tau ini kampus" Omel Salma

"Hehe maaf sayang, habisnya Abang kangen sama kamu" Ucap Rony

"Ya salah sendiri sih pak dokternya sibuk" Sindir Salma

"Maaf ya sayang, kan emang lagi coas kalo abang gak sibuk gimana Abang bisa belajar jadi dokter yang baik nantinya" Ucap Rony

"Haha iya iya bang, aku tau kok. Becanda doang tadi" Balas Salma

"Sayang, udah belum cari bukunya? Cari mam yuk, Abang laper" Ucap Rony

"Utututu kasiannya pak dokter manja ini, yaudah yuk" Balas Salma

"Yeayyy, yuk" Balas Rony

Salma memang memanggil Rony Abang, karena Rony memang lebih tua tiga tahun darinya. Sama seperti Salma memanggil sepupunya dengan sebutan Bang Paul, Salma pun melakukan hal yang sama setelah mengenal Rony dulu. Memanggilnya dengan sebutan Abang.

***

"Kenapa sih bang? Cemberut terus dari tadi?" Tanya Salma

"Kesel Abang! Tiap jemput kamu tuh bikin hati Abang Gedeg tau gak!" Balas Rony

"Ihh yaudah gausah jemput" Balas Salma

"Ck, bukan gitu sayang! Mata cowok-cowok di kampus kamu tuh, yang bikin Abang Gedeg!"

"Udah tau kamu Abang gandeng, udah tau kamu punya Abang! Masih aja berani liatin kamu kaya gitu! Pengen Abang colok aja tuh matanya!" Gerutu Rony

"Ohh hahahaha yaudah lah biarin aja bang, toh aku nya gak peduli kan" Balas Salma

"Beneran ya, jangan sampe kepincut sama modelan pantat panci kaya mereka! Kamu cuma punya Abang" Ucap Rony

"Iya Abang sayang, udah makan lagi" Balas Salma

Rony tersenyum salah tingkah setiap Salma memanggilnya sayang, entah mengapa perempuan nya selalu berhasil membuat Rony jatuh cinta setiap hari dengan dirinya. Selama empat tahun bersama, Rony bahkan tak ada rasa bosan sedikit pun pada Salma. Cintanya justru semakin besar setiap harinya.

"Sayang, temenin Abang mau gak?" Tanya Rony

"Kemana bang?" Tanya Salma

"Ke rumah sakit, Abang barusan dapat chat harus balik ke rumah sakit. Tapi Abang males, karena harus berduaan sama cewek yang pernah Abang ceritain ke kamu itu yang" Balas Rony