Keteguhan Hati

8.7K 491 18
                                    

"Kak, nanti jadi kan anterin Caca ke Gramed?" Tanya Salma

"Jadi dong sayang, tapi tungguin kakak dulu ya di kantin. Kamu kan selesai kelas jam 10, kakak jam sebelas. Gapapa kan sayang? Atau mau nunggu dimana?" Tanya Rony sembari mengusap pipi Salma

"Hhmm aku tunggu di perpus aja ya kak" Balas Salma

"Boleh"

"Nah, udah sampe kelas. Belajar yang rajin ya sayang, kakak ke kelas dulu. Semangat cantik" Ucap Rony mencium pipi Salma lalu pergi

"Ish, kak Rony!" Tegur Salma

Namun Rony sudah terlalu jauh, dia tak akan mendengar teguran Salma.

Salma dan Rony sudah menjalin kasih sekitar satu tahun lebih. Mereka dekat karena tak sengaja sering bertemu saat Salma mengantar mendiang Mama nya kontrol di rumah sakit, dan Rony pun mengantar Bunda nya.

Dari situ hampir setiap dua Minggu sekali mereka bertemu dan saling mengobrol dan semakin dekat. Apalagi mereka yang ternyata satu kampus dan satu jurusan, lalu Rony yang merupakan kakak tingkat Salma membuat mereka semakin nyambung saat mengobrol.

Namun saat Salma tak menampakkan diri beberapa kali saat jadwal kontrol, mulai membuat Rony dan bunda nya penasaran.

Mereka mencoba mencari tau pada dokter yang menangani bunda dan Mama Salma. Ternyata tepat seminggu yang lalu, Mama Salma meninggal dunia karena penyakitnya. Rony dan bunda nya pun terkejut, lalu berusaha mencari alamat Salma untuk berbela sungkawa.

Sejak hari itu, Rony lah yang sering menemani dan menghibur gadis itu. Salma adalah yatim piatu, dan kini ia hanya hidup sendiri di rumahnya bersama ART dan satu satpam di rumahnya. Untung saja, Orang tua nya meninggalkan banyak harta warisan untuk Salma bertahan hidup.

Bahkan beberapa usaha milik orang tuanya masih berjaya dan menghasilkan banyak uang setiap bulannya. Dan kini usaha tersebut sudah menjadi tanggung jawab Salma untuk ia kelola.

Beberapa bulan dekat, akhirnya Salma dan Rony pun berpacaran. Rony sangat menyayangi gadis cantik itu, apalagi mengetahui kondisi Salma, membuatnya semakin ingin menjadi pelindung dan menjadi rumah untuk Salma.

Salma pun begitu, hampir setahun lebih berpacaran dengan Rony. Menjadikan Salma hidup bergantung pada laki-laki itu. Apapun yang Salma lakukan pasti ada Rony di dalamnya. Salma hanya memiliki Rony saat ini, dan hanya Rony yang menjadi semangatnya menjalani hari-hari nya setelah kehilangan kedua orang tuanya.

***

"Sayang nya kakak. Lagi ngapain sih? Pacarnya di anggurin terus nih, ahh jadi bete akunya" Ucap Rony manja

"Hehe maaf ya kak, ini lagi cek data keuangan resto. Ini udah selesai kok" Balas Salma lalu mengusap kepala Rony yang sedari tadi merebahkan dirinya dan menjadikan paha Salma menjadi bantalan nya

"Hebat banget sih pacar kakak ini, padahal masih sibuk tugas kuliah. Tapi masih harus ngurusin resto. Keren sayang" Ucap Rony

"Ya gimana lagi kak, kan ini emang tanggung jawab Caca" Balas Salma

"Iya iya, tapi kalo capek istirahat ya sayang. Kalo butuh apa-apa, langsung bilang sama kakak. Jangan di Pendem sendiri, ngerti?" Ucap Rony

"Siap bos" Balas Salma

"Good girl" Balas Rony

"Kak? Kakak laper gak?" Tanya Salma

"Hhmm lumayan sih, kenapa sayang? Caca mau apa?" Tanya Rony

"Caca lagi pengen masak resep baru nih, Kak Rony mau gak nyobain resep baru nya nanti?" Tanya Salma

"Selalu siap dong sayang, Caca kan tau kalo kakak selalu ketagihan sama masakan kamu" Balas Rony

One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang