"Ayo lah Ca, temenin gue kek surprise in Paul" Ucap Nabila
"Ogah!! Males banget gue jadi nyamuk lu ege" Balas Salma
"Please Sal, biar gue bisa alasan nginep sama Abi ke kos lu. Yayayaya pleasee" Mohon Nabila
"Ck, lu yang pacaran gue yang susah tau gak!" Balas Salma
Kini Nabila dan Salma sudah berada di depan rumah Paul tepat pukul setengah dua belas malam. Nabila juga sudah meminta bantuan pada satpam dan pembantu di rumah Paul untuk membantu nya masuk ke dalam rumah tanpa Paul tau.
Hingga tepat di depan pintu kamar Paul dan jam sudah menunjukkan pukul 23.58, Nabila bisa mendengar dari dalam kamar Paul saat ini kekasihnya itu sedang bermain PS.
Ceklek
"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthday, happy birthday sayang" Nabila menyanyikan lagu untuk Paul sembari membawa tart di tangannya
Paul dan Rony seketika menoleh ke arah sumber suara
Ini tengah malam gue liat bidadari begini, nyata atau halu sih *batin Rony
Paul dan Nabila sudah berpelukan dan saling mengucapkan kata selamat dan terimakasih namun Rony masih terpaku di tempatnya sembari terus memandang wajah sahabat Nabila yang berada tepat di depannya.
"He anak pak ustadz. Gitu banget liatin cewek" Bisik Paul
"Astaghfirullah" Ucap Rony sembari menundukkan kepalanya
"Ca, thankyou ya udah nemenin ayang gue kesini" Ucap Paul
"Hhmm, happy birthday ya buat lu pol" Balas Salma
"Yoi, thankyou"
"Ca, kenalin nih sahabat gue namanya Rony" Ucap Paul
"Caca atau Salma, terserah lu mau manggil gue apa" Ucap Salma sembari menyodorkan tangannya pada Rony
"Hhmm maaf, bukan mahrom. Nama gue Rony" Balas Rony dengan kedua telapak tangan yang ia satukan di depan dada
"Ah sorry sorry" Ucap Salma tidak enak
"Sahabat gue anaknya ustadz Ca, jadi ya begini agak kaku" Ucap Paul
"Iya gapapa, yang bener kan emang begitu. Gak kek kaleannnn" Sindir Salma
"Dih, nyindir kita yang? Mentang-mentang jomblo. Coba kalo ada cowok?" Balas Nabila
"Mana pernah gue pacaran? Gue mah pejuang Jofisa. Jomblo fisabilillah bestie" Ucap Salma
Masyaallah Caca *batin Rony
Rony tersenyum tipis mendengar ucapan Salma, entah baru beberapa menit dia bertemu Salma namun ia sudah merasakan ada yang aneh dengan hatinya
"Pejuang Jofisa atau emang gak laku Ca? Hahahaha" Ledek Paul
"Enak aja, yang mau sama gue mah banyak. Tanya aja sama Nabila" Balas Salma
"Iya sih yang, masa kemarin anak rektor nembak dia, Caca tolak dong. Padahal tuh anak rektor udah ganteng, tajir, pinter lagi masih aja di tolak" Ucap Nabila
"Percuma ganteng, tajir, pinter. Tiap adzan malah nongkrong di kantin bukannya ke masjid buat sholat" Balas Salma
"Anjayyy, lu cari model begitu Ca? Nih, sahabat gue nih. Dia malah muadzin di masjid kampus Ca" Ucap Paul sembari merangkul Rony yang sedari tadi menundukkan kepalanya
"Hah? Beneran? Jadi yang tiap hari adzan itu elu Ron?" Tanya Salma
"I - Iya Ca" Balas Rony gugup
"Wahhh suara lu ternyata Masyaallah banget ya. Merdu Ron, bikin hati adem" Ucap Salma to the Point
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot
RomanceCerita yang berbeda di setiap Part nya✨ Pecinta Happy Ending 🥰 One shoot ini mengandung unsur 18+ ya, jadi kalo gak suka lebih baik di skip saja ✌️