"Aku yang hampir. Tak usah menunggu seseorang yang tak pernah mampir."
-BabeLova
Kalau ada emot (🎶) berarti putar musiknya, ya.
🌱
Banyak hal terjadi akhir-akhir ini, termasuk berita pendatang baru yang mencoba naik puncak dengan pura-pura sakit.
Penilaian orang-orang pada BabeLova berubah 180°, benar-benar kebalikan.
Galaksi baru saja keluar ruang BK setelah Pak Dadang meminta bantuan tuk mendisiplinkan beberapa anak yag kedapatan merokok di WC. Dirinya memang bukan anggota osis, hanya punya koneksi karena dekat dengan guru-guru. Tentu saja, anak berprestasi sepertinya akan selalu dielu-elukan oleh guru, meski siswa lain tidak menyukai sikapnya.
Bima yang sudah sepenuhnya pulih diluar, menunggu didepan gerbang, sendirian.
Iya, tidak tahu kemana dua orang yang sedang kasmaran dimabuk cinta masa SMA itu. Sejak pagi mereka bersama, istirahat, bahkan seusai dzuhur mereka masih bersama. Walau sebelum masuk Galaksi lebih dulu dipanggil untuk membantu, hingga jam terakhir mata pelajaran berakhir.
Bima sih tidak mempermasalahkan, hanya saja ia merasa kasihan. Fisik Galaksi dipaksa terus-terusan membantu ini dan itu tanpa bisa menolak hanya agar mendapatkan koneksi.
Galaksi malah pernah kedapatan olehnya ketika meminum obat tidur. Hingga anak itu nyaris kesiangan jika Bima tidak menjemputnya kepanti asuhan.
Waktu itu, Bima kepanti asuhan hanya untuk mengantarkan makalah yang bocah enstein minta cetak karena terlalu sibuk menyiapkan olimpiade. Namun ketika Bima kembali dan menyadari ponselnya tertinggal dikamar Galaksi, dari balik celah pintu, Bima malah mendapati Galaksi yang saat itu juga tengah megonsumsi obat tidur.
Malam itu juga sebenarnya Bima ingin bertanya, walau sekedar basa-basi obat apa itu? Namun, ia langsung tersadar dan tak mau ikut campur ketika melihat Galaksi yang pulas kemudian.
Apa sesulit itu untuk tidur?
Sedangkan, bom waktu didalam dirinya bisa kapan saja meldak.
"Bim!" Bima menoleh. Laki-laki itu pasti akan bertanya tentang keberadaan Cakra. "Cakra mana? Duluan tuh anak?"
Bima menggigit dinding pipinya, kemudian menggeleng. "Gak, dia izin beli sate kedepan."
"Lah? Sate doang gak ngajak. Dasar medit! Sulit! Meregehese cap jahe!" Bima tertawa mendengar Galaksi mulai mengatai Cakra lagi.
Cakra juga ada-ada saja, sudah tahu Galaksi sate lovers, ia sangat suka daging tusuk itu. Masih saja meninggalkan mereka dan pergi bersama Tita.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] BabeLova - Jaemin, Haechan, Mark
Teen Fiction[BabeLova] -Cakra yang tinggal di gudang masjid, karena orang tuanya meninggal saat ia masih kecil. "Aku? Sendiri? Aku, kan punya Kakak sama Adek! Siapa? Jelas Kak Bima dan Adek Gaga! Siapa lagi? Aku.. aku cuman punya kalian. Iya, kan? Kakak Bimaa...