Kehidupan pernikahan Jaehyun dan Disya sangat membuat orang lain iri. Mereka menjadi pasangan yang cocok dan saling melengkapi. Betapa indahnya pernikahan mereka yang dibumbui dengan perasaan cinta dan kasih sayang setiap harinya.
Dan tak terasa pernikahan mereka sudah menginjak bulan ketiga, mereka memutuskan untuk tetap tinggal di mansion keluarga Jung untuk menemani eomma dan appa Jaehyun yang tinggal sendiri di mansion besar itu. Kakak perempuan Jaehyun sedang menempuh pendidikan Magisternya di Amerika, Disya hanya pernah bertemunya sekali saat acara pernikahanya dulu.
Jaehyun sudah tidak pernah mengalami mimpi buruk lagi selama ada istrinya disisinya, istrinya akan selalu menenangkannya disaat dia terbangun dari mimpinya saat awal awal pernikahannya dahulu. Jaehyun benar-benar menemukan obat mujarab untuk menghilangkan traumanya.
"Oppa.. Bangunlah kau tidak lihat... Ini sudah siang kau harus bangun untuk berangkat ke kantor, abboniem sudah menunggumu di meja makan" Rengek wanita yang sudah sah menjadi istri seorang Jung Jaehyun selama 3 bulan ini.
Laki-laki itu pura pura tidak mendengar panggilan istrinya itu, dia masih memejamkan matanya.
"Yakkk... Tukang Tidur.... Kenapa susah sekali membangunkan mu" Wanita itu mulai kesal, setiap pagi laki-laki itu selalu saja susah bangun dari tidurnya.
Jaehyun tersenyum mendengar ocehan istrinya itu, dia sangat senang menggoda istrinya sampai kesal.
Disya yang melihat senyuman dibibir laki-laki itu akhirnya tau bahwa suaminya sedang menipunya."Oppa jika kau tidak segera bangun, jangan harap kau mendapatkan jatah malam ini"
Mendengar itu Jaehyun segera membuka matanya dan menatap istrinya itu, selalu itu yang menjadi senjata bagi istrinya itu laki-laki itu mendengus kesal."Yeobbo... Kau tidak asik sama sekali, kau selalu mengancamku dengan hal itu" Protes Jaehyun kepada istrinya.
"Jika tidak seperti itu oppa akan susah bangunnya, bisa bisa aku juga akan telat. Ayo segera mandi sarapan sudah siap abboniem dan eommanim sudah menunggu, aku juga ada bimbingan dengan dosen pagi ini" Perintah istrinya itu.
Disya masih diizinkan oleh Jaehyun meneruskan kuliahnya, Jaehyun bukan tipe suami yang melarang keinginan istrinya selama itu masih aman baginya. Lagipula akan sayang jika Disya tidak meneruskan kuliahnya yang sudah memasuki semester akhir, dia sedang mengerjakan skripsinya.
"Berikan aku morning kiss dulu, jika kau tidak memberikannya aku akan kembali memejamkan mataku" Ancam Jaehyun dengan manja kepada istrinya.
"Oppa ayolah.... Ingat umurmu... Kau tidak malu dengan sikap manjamu ini" Istrinya itu kembali merengek kembali kepadanya.
"Selama itu kepadamu itu tak masalah, satu ciuman atau aku tidak akan mengantarmu pagi hari ini"
Dasar suami prevertnya ini selalu ada saja, Disya akhirnya memenuhi keinginan suaminya.Diciumnya bibir suaminya dengan singkat, ketika dia akan melepaskan ciumannya, Tiba-tiba Jaehyun semakin memeperdalam ciuman itu.
Saat suaminya sedang fokus bermain dibibirnya, Dita merasa ada sesuatu yang bergejolak dalam perutnya. Dia merasakan mual yang tidak tertahankan, segera dia melepaskan ciuman itu dan berlari menuju wastafel di kamar mandi kamar mereka. Jaehyun yang melihat istrinya berlari itupun segera menyusul istrinya.
"Huekkk.... Huekkk... Huekkk...
"Disya-yaa? Gwaenchana?" Tanya Jaehyun sambil mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup. Ia sama sekali tidak mendengar jawaban dari sang istri dan hanya terdengar suara mual dan gemericik air yang mengalir dari wastafel.
"Sayang, aku masuk ya?" Lantas tanpa menunggu jawaban dari Disya, Jaehyun segera membuka pintu itu.
Jaehyun segera menghampiri Disya yang masih menunduk karena berusaha mengeluarkan isi dalam perut meski hanya sebatas cairan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti ~ Jaehyun_Dita
Fanfiction"Bangunlah yeobo jangan salahkan dirimu atas kepergianku, ini semua sudah kehendak Tuhan. Samahalnya Tuhan telah mengirimkanku kepadamu sebagai obat penenang trauma atas kepergian hyungmu, maka Tuhan jugalah yang mengirimkan Eonniku sebagi obat pen...