Ting...
Denting lift berbunyi tanda bahwa pintunya terbuka sesuai dengan lantai tujuan oleh orang yang menekannya.
Dita dan Doyoung melangkahkan kakinya keluar dari lift tersebut. Doyoung berjalan didepan untuk menunjukkan dimana letak ruang Jaehyun berada. Dita sempat terkagum akan interior yang ada dilantai ini sungguh sungguh berbeda, disini terlihat jika memang lantai ini dibuat khusus.
Sesampainya didepan pintu ruangan tersebut, Doyoung sempat bertanya kepada sekertaris Jaehyun yang seorang wanita juga, apakah Jaehyun ada di dalam. Dan wanita itu pun mengatakan bahwa Jaehyun baru saja selesai dari meetingnya bersama para direksi.
Sekertaris Jaehyun yang melihat seorang wanita disamping Doyoung itu pun terlihat tidak suka. Sekertaris yang bernama Lee Jinsol itu memang sudah lama menyimpan perasaan dengan Jaehyun, tapi sikap Jaehyun selalu cuek dihadapan wanita manapun termasuk Lee Jinsol.
Doyoung membuka pintu ruangan Jaehyun tanpa perlu mengetuk terlebih dahulu, karena dia sudah terbiasa seperti itu, Dita yang mengekori Doyoung dibelakangnya.
"Jaehyun-aa ada seseorang yang ingin bertemu denganmu" Ucap Doyoung kepada Jaehyun yang masih sibuk dengan berkas berkas di meja nya.
Jaehyun segera melepaskan pandangannya pada berkas berkas di mejanya itu, dan menoleh kepada sumber suara yang memanggilnya.
"Siapa lagi? Kau tidak tau aku sedang sibb... " Suara Jaehyun terhenti ketika melihat ada orang lain disamping Doyoung.
BINGGO...
Akhirnya gadis itu masuk ke permainannya. See... Baru kemarin dia mengusir dirinya dengan kata kata makian sekarang dia datang kepadanya tanpa ada paksaaan. Itulah pentingnya di dunia ini kau harus memiliki kekuasaan. Jaehyun tersenyum miring.
"Wahhhh.... Ada apa ini tidak ada angin tidak ada hujan tiba tiba gadis ini menemuiku, hahahaha" Tawa mengejek Jaehyun kepada Dita.
Dita hanya terdiam disamping Doyoung. Jaehyun yang melihat itu pun tidak sabar apa yang akan di bicarakan gadis itu.
"Kau Kim Doyoung sebaiknya tinggalkan kami berdua, sepertinya gadis ini hanya ingin berbicara berdua denganku tanpa ada gangguan orang lain. Atau jangan jangan kedatangannya untuk mengajakku melakukan sesuatu hal yang panas" Remeh Jaehyun yang semakin menjadi jadi.
Dita hanya menundukkan kepalanya mendengar ocehan Jaehyun, karena dengan dia datang kesini sesungguhnya sudah merendahkan harga dirinya.
Doyoung yang merasa memang ada sesuatu hal yang tidak beres ini pun sebenarnya ingin tetap disini untuk membantu gadis itu. Tapi ketika akan melayangkan protesnya suaranya tertahan oleh kata kata Jaehyun.
"Aku memerintahkan mu untuk keluar ruangan apakah kamu tuli Kim Doyoung? Aku tidak mau memerintahkan sesuatu hal untuk yang kedua kalinya"
Jaehyun yang mengerti bahwa sahabat sekaligus asistennya ini akan tidak setuju dengan perintahnya segera menekankan kata kata terakhir dari mulutnya itu.
"Baiklah aku akan membiarkan kalian berbicara berdua, aku pamit duluan Dita-ssi" Pamit Doyoung pada Dita.
Jaehyun tidak suka jika Doyoung terlalu dekat dengan gadis itu.
"Dan satu lagi jangan menunggu kami sampai selesai, silakan tinggalkan lantai ini. Perintahkan sekertarisku pulang lebih awal. Kosongkan lantai ini, tinggalkan kami berdua" Perintah Jaehyun.
Dita semakin ketakutan tidak ada yang bisa menolongnya sekarang, benar benar dia sudah masuk kedalam kandang Singa.
Doyoung menganggukan kepalanya menuruti semua perintah dari Jaehyun, karena seorang Jung Jaehyun hanya mengenal kata iya dalam setiap perintahnya.
Didalam ruangan itu pun tinggal mereka berdua, Jaehyun sengaja tidak menyilakankan Dita untuk duduk. Dita berdiri di depan meja kerja Jaehyun, dan dirinya duduk dengan tenang di kursi kebesarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti ~ Jaehyun_Dita
Fanfiction"Bangunlah yeobo jangan salahkan dirimu atas kepergianku, ini semua sudah kehendak Tuhan. Samahalnya Tuhan telah mengirimkanku kepadamu sebagai obat penenang trauma atas kepergian hyungmu, maka Tuhan jugalah yang mengirimkan Eonniku sebagi obat pen...