Bab 19

179 29 3
                                    

Di lobi Jung Medical Center nampak seorang laki-lak muda dan seorang wanita paruh baya menanyakan ruangan yang dia tuju.
Setelah mendapatkan petunjuk tentang ruangan yang dituju itu, Haikal dan mamanya segera menuju kesana.

"Kak Dita.... " Panggil Haikal saat membuka kamar tempat rawat inap kakaknya.

Dita terkejut akan kedatangan adiknya dan dibelakangnya ada mamanya yang ikut kemari.

"Apa yang terjadi padamu kak?" Tanyanya khawatir akan keadaan kakaknya

"Kamu tidak apa apa kan sayang?" Pertanyaan lanjutan dari mamanya itu. Mamanya segera mendekatkan dirinya ke ranjang Dita dan mengenggam tangannya.

"Aku sudah tidak apa apa, aku hanya kelelahan dan berujung pingsan, bagaimana kalian tau aku dirawat disini?"

Haikal menjelaskan bahwa eunji yang memberitahunya saat niatnya ingin menghubungi  Dita, malah bukan suara Dita yang menerima panggilan tersebut.

"Kalian tidak perlu khawatir aku sudah tidak apa apa bahkan dokter sudah menjelaskan bahwa aku bisa pulang besok jika kondisiku lebih baik lagi, dan untuk mama sebaiknya pulang saja. Aku sudah terbiasa menjalani semuanya sendiri tidak perlu terlalu khawatir. Aku bisa mengatasinya. Aku malah risih jika mama bersikap seperti ini"

Dengan nada yang sedikit ketus berkata kepada mamanya. Disaat itu tangan yang memegang tangannya pun mulai terlepas.

"Aku hanya ingin tau keadaanmu nak.. Tapi jika memang kedatanganku membuatmu risih, aku akan segera pergi. Melihatmu tidak apa apa membuatku lega dan bersyukur. Mama pamit dulu nak.. Jaga kesehatanmu jangan terlalu lelah dan membuatmu berakhir pingsan lagi"  Cho Ja Hyun melangkah pergi meninggalkan ruangan inap anaknya tersebut.

Haikal hanya bisa terdiam dengan keadaan ini, dia tidak bisa membela salah satunya. Karena disatu sisi mamanya juga sudah menorehkan luka yang cukup dalam dihati kakaknya sehingga kakaknya sulit memaafkannya. Dan untuk kakaknya juga tidak seharusnya menolak niat baik mamanya itu.

"Haikal kamu susul dan antar mama pulang, aku sudah tidak apa apa, jangan khawatir ada temanku yang menemaniku disini" Pinta Dita kepada adiknya.

Haikal mengangguk menyetujui permintaan kakaknya itu.

"Baik kak... Jika ada apa-apa jangan ragu untuk menghubungi aku, kakak masih menganggapku sebagai adik kan?"

Dita tersenyum ke adiknya tanda mengiyakan pertanyaan adiknya itu.

***

Diluar ruangan

Eunji yang baru kembali dari kantin rumah sakit berpapasan dengan seorang wanita paruh baya yang terlihat anggun dan cantik. Setelah ia pikir dilantai ini hanya diperuntukkan untuk keluarganya saja, dan wanita itu kurasa bukan bagian dari keluarga Jung, Apakah dia keluarga dari Dita. Batin Eunji.

"Maaf ahjumma... Apakah ahjumma barusan menjenguk pasien yang berada dikamar ujung sana?"

Choo Ja Hyun menoleh ke wanita yang mengajaknya berbicara itu. Ternyata orang itu adalah Eunji kakak dari menantunya.

" Iya nona.. Bukankah kamu Jung Eunji?" Apakah kamu tidak mengenalku? Tanyanya.
Setelah dilihat secara seksama, bukankah dia ibu dari mendiang adik iparnya dulu. Aku tidak terlalu ingat jelas wajahnya. Tapi memang wajah itu sangat familiar.

"Apakah ahjumma adalah mertua dari adikku?"  Eunji melontarkan pertanyaan balik kepada wanita itu.

Choo Ja Hyun hanya mengangguk membenarkan nya, dia tidak akan pernah lupa dengan keluarga menantunya itu, karena menantunya bukan orang biasa di negara ini. Semua orang tau siapa Jung Family.

"Ahh... Benar tebakanku, maafkan aku ahjumma yang tidak mengenalimu terlebih dahulu, karena sudah lama kita tidak pernah bertemu" Sesal eunji sambil membungkukan tubuhnya.

"Tidak apa apa noona Jung, kita memang sudah tidak memiliki hubungan lagi. Jadi wajar bila dilupakan"
Dengan nada yang sedikit menyindir, Dia teringat mendiang anaknya yang meninggal secara tragis, akibat musuh keluarga Jung.

"Bukan begitu Ahjumma, aku tipe orang yang tidak terlalu memperhatikan orang secara detail, apalagi orang itu jarang sekali bertemu denganku. Maafkan aku...., Ahjumma belum menjawab pertanyaanku tadi, apakah ahjumma barusan dari ruangan dipojok sana? "

"Benar noona Jung, aku sedang menjenguk putri sulungku yang sakit, tapi sepertinya aku tidak bisa berlama lama." Jawab Choo Ja Hyun.

Eunji bingung dengan jawaban mertua dari adiknya itu. Kalau dia menjenguk putrinya, apakah Dita adalah putri yang dimaksud olehnya itu. Karena hanya 1 kamar di pojok sana dan lantai ini tidak sembarangan orang bisa menempati.

"Apa putri Ahjumma bernama Dita? Tanyanya

" Benar.... Apakah kamu mengenalnya noona Jung? Dia saudari kembar dari mendiang putriku yang sudah meninggal itu. Bagaimana kau bisa mengenalnya nona Jung?"

Eunji yang kaget dengan penuturan ibu mertua adiknya itu. Jadi kemiripan keduanya itu bukan karena tanpa alasan. Keduanya memang saudari kembar pantas Eomma, Appa dan Jaehyun menganggapnya mendiang adik iparnya.

Tapi mengapa Dita hanya menceritakan bahwa dia hanya memiliki satu adik laki-laki saja, tanpa berkata memiliki saudari kembar. Dan juga jika eommanya adalah ahjumma ini maka appanya juga merupakan orang yang cukup sukses di Negara ini. Tapi mengapa Dita memilih hidup sederhana ini. Kebetulan macam apa ini.

"Mama... Ayo kita pulang bersama, kak Dita menyuruhku mengantar mama pulang" Ucap seorang pemuda yang kira kira berusia 20 tahunan itu.

Eunji tersadar akan perang batin didalam pikiran nya tersebut saat mendengar suara pemuda itu. Belum sempat eunji berucap, Ahjumma itu berpamitan bersama dengan putranya.

"Ahhhh.. Aku harus meminta penjelasan ke Dita." Batin Eunji.

***

"Kau bodoh Jung Jaehyun, bisa bisanya kamu melakukan hal sekeji itu kepada gadis yang merupakan saudari kembar mendiang istrimu, dengan tujuan yang tidak masuk akal. Apakah kamu melakukannya semata mata karena melihat sosok istrimu pada dirinya, apakah kamu begitu merindukankanya sampai mengira dia istrimu? Hah... Kau benar benar gila"

Marah doyoung kepada Jaehyun. Ketika Jaehyun menceritakan apa yang terjadi kemarin malam.

"Aku hanya ingin dia bisa segera disisiku, aku tidak ingin musuh musuhku menganggap dia istriku dan menyakitinya. Karena wajah istriku sudah dikenali oleh musuh musuhku. Brengsek....." Kekeh Jaehyun.

Doyoung tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu. Apakah tidak ada cara lain untuk melindunginya tanpa harus menghancurkan harga diri dari gadis itu.

"Pasti ada cara lain jangan gegabah.. Untuk sementara kerahkan saja pengawalmu untuk menjaganya tanpa ia sadar. Semoga kita segera bisa menemukan siapa dalang dibalik kejadian itu. Jika kamu ingin membuat dia disisimu hanya karena alasan ingin melindunginya. Lebih baik kau urungkan, aku takut jika dia hanya beranggapan sebagai boneka pengganti istrimu itu karena wajah mereka yang mirip."

Ucap Doyoung dan pergi meninggalkan Jaehyun.
Jaehyun meresapi kata kata Doyoung apakah ini ia lakukan hanya karena gadis itu ia anggap sebagai istrinya. Bukan tulus untuk melindunginya.

Bukan Pengganti ~ Jaehyun_DitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang